Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

VARIASI SUBSTITUSI RUMPUT LAUT DAN KACANG MERAH PADA PRODUK FLAKES TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT Yuliani Yuliani; Kamsiah Kamsiah; Ayu Pravita Sari
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 4 No 2 (2020): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.512 KB) | DOI: 10.20884/1.jgipas.2020.4.2.3040

Abstract

Abstrak: Sering kali banyak orang yang jarang mengkonsumsi pangan yang mengandung serat dengan berbagai alasan, salah satu cara supaya bisa memenuhi kebutuhan serat dengan cara memberikan makanan yang praktis, disukai dan yang mampu memenuhi kebutuhan serat yang bisa di jadikan selingan. Flakes merupakan produk sereal siap santap berbentuk serpihan tipis-tipis, flakes substitusi rumput laut dan kacang merah yang memiliki serat tinggi ini secara adekuat dapat berdampak positif terhadap kesehatan dan pencegahan penyakit, terutama penyakit degeneratif salah satunya Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima organoleptik dan kadar serat pada flakes dengan substitusi rumput laut dan kacang merah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yang bersifat eksperimen dengan menggunakan rangcangan acak lengkap. Data hasil uji organoleptik dianalisa secara statistik dengan uji kruskal wallis, jika hasilnya signifikan p<0,05 maka uji dilanjutkan dengan uji mann whitney. Hasil penelitian daya terima uji organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur) menunjukan flakes terhadap warna formulasi F2 (60%), aroma formulasi F2 (48%), rasa formulasi F1 dan F2 (48%), dan tekstur formulasi F1 (68%). Hasil menunjukkan dari uji Kruskall Wallis tidak ada pengaruh dari warna, aroma, rasa, tekstur, flakes dengan substitusi rumput laut dan kacang merah. Nilai kadar serat flakes pada formulasi F1 2,46%, F2 2,65%, dan F3 3,12%, kadar serat yang paling tinggi pada formulasi F3 dengan 3,12% . Pada penelitian ini diketahui bahwa formulasi flakes yang disukai panelis terlatih yaitu flakes F2 (30 g rumput laut, dan 30 g kacang merah) dapat menyumbangkan kadar serat sebesar 2,65%. Diharapkan makanan tinggi serat ini dapat dijadikan salah satu alternatif makanan selingan yang baik untuk penderita Diabetes Melitus.
MUTU PROTEIN DAN KANDUNGAN ZAT GIZI FORMULA MAKANAN CAIR DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG LABU KUNING Indah Purwanti; Kamsiah Kamsiah; Tetes Wahyu Witradharma
JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN Vol 7 No 1 (2020): JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jptk.v7i1.115

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit yang timbul karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. DM dapat menyebabkan pasien mengalami hiperglikemia. Pada kondisi tersebut pentingnya dukungan asupan yang baik secara enteral maupun parenteral. Salah satunya, yaitu makanan cair yang diharapkan dapat memenuhi asupan pasien. Makanan cair dengan penambahan tepung labu kuning, karena adanya sifat hipoglikemik dan antidiabetes pada labu kuning. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui analisis mutu protein dan kandungan zat gizi makanan cair dengan penambahan tepung labu kuning. Pada penelitian ini menggunakan 4 formulasi yaitu F0, F1, F2 dan F3 dengan masing – masing penambahan tepung labu kuning yaitu 0%, 5%, 10% dan 15%. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Perhitungan mutu protein menggunakan perhitungan manual yaitu Skor asam amino (SAA), Mutu cerna, Net Protein Utilization (NPU) dan Protein Efficiency Rasio (PERasio). Perhitungan zat gizi menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).Penelitian menunjukkan pada mutu protein nilai tertinggi untuk SAA yaitu F2, mutu cerna yaitu F1, NPU, dan PE-Rasio yaitu F3. Energi yang tertinggi pada formula F1, protein yang tertinggi F0, lemak yang tertinggi F0 dan F1, karbohidrat tertinggi pada formula F0.
RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL (RLPP) DAN STATUS HIPERTENSI LANSIA Wangi Nando; Kamsiah Kamsiah; Emy Yuliantini
JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN Vol 7 No 1 (2020): JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jptk.v7i1.122

Abstract

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolikatau diastolik yang tidak normal. Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang sering terjadi pada kelompok lansia. Faktor- faktor yang mempengaruhi hipertensi pada lanjut usia yaitu jenis kelamin, usia, riwayat keluarga, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok, kebiasaan minum kopi dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran rlpp dan status hipertensi lansia di posbindu wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Observasional. Teknik yang digunakan adalah Purvosive Sampling dengan jumlah sampel 75 lansia. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis univariat yang akan diketahui gambaran distribusi dan frekuensi setiap variabel. Penelitian ini menunjukkan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (64%), Sebagian besar berada pada kelompok lansia 60-74 tahun (37,3%), berpendidikan rendah (50,7%), tidak bekerja (62,7%) dengan rlpp tidak normal. Berdasarkan status hipertensi sebagian besar perempuan (54,7%), sebagian besar Lansia (30,7%), berpendidikan rendah (41,3%), tidak bekerja (54,7%), mempunyai riwayat keluarga (65,3%), tidak pernah olahraga (49,3%), dan merokok (88%), serta sering minum kopi (45,3%) memiliki hipertensi kategori ringan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagain besar perempuan dengan kelompok umur lansia, berpendidikan rendah, tidak bekerja, ada riwayat keluarga, tidak pernah olahraga dan merokok, serta sering minum kopi memiliki rlpp tidak normal dan status hipertensi kategori ringan. Memperhatikan pola hidup sehat dan aktif dalam kegiatan Posbindu dengan memeriksakan rlpp dan tekanan darah secara berkala. Untuk peneliti selanjutnya, dapat meneliti hubungan variabel penelitian yang sejenis dengan menambah variabel asupan makanan
PENDAMPINGAN DAN PEMBINAAN KELOMPOK SMART EDUKASI KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI DESA SARI MULYO KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SELUMA Kamsiah Kamsiah; Emy Yuliantini; Tonny C. Maiggoda; Yusmidiarti Yusmidiarti; Wewet Savitri
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9: February 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i9.4852

Abstract

Partners in this community service program are the Seluma District Health Office, the Community Health Center and the Village Head. The community regional partnership program(PKW) aims to provide knowledge as well as training in SMART mentoring and coaching to cadres and mothers of toddlems found related to SMART mentoring and coaching for the SMART Health Education Group in Stunting Prevention in Seluma District. The problems found among others .1.knowledge about Stunting Prevention activitas owned by the SMART Cadres team group which is still limited, 2. Knowledge possessed by Cadres in hereditary infomation meaning that activities are still based on correct know ledge, 3.Mastery of drafting techniques and implementation of activities must still be adjusted to good and correct standars, 4. Various errors, both related to the procces, evaluation monitoring and follow- up stunting prevention activities are still not effective, 5. The lack of references regarding the implementation of activities. The solution offered is to share knowledge related to Health Education SMART Group Assistance and Development in Stunting Prevention in Seluma Regency through activites, training, mentoring, and evaluation of the application of the existing Health Education SMART Group program. The output targest are scientifc publication in journals with ISSN/ proceeding, publication through online media, and improvement of science and technology fpr the community. To achieve this goal, the service team uses a chronological strategy, with the sequence of implementation starting from questions and answers providing material, practive and evaluating the results of practice.
VARIASI SUBSTITUSI RUMPUT LAUT DAN KACANG MERAH PADA PRODUK FLAKES TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT Yuliani Yuliani; Kamsiah Kamsiah; Ayu Pravita Sari
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 4 No 2 (2020): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jgipas.2020.4.2.3040

Abstract

Abstrak: Sering kali banyak orang yang jarang mengkonsumsi pangan yang mengandung serat dengan berbagai alasan, salah satu cara supaya bisa memenuhi kebutuhan serat dengan cara memberikan makanan yang praktis, disukai dan yang mampu memenuhi kebutuhan serat yang bisa di jadikan selingan. Flakes merupakan produk sereal siap santap berbentuk serpihan tipis-tipis, flakes substitusi rumput laut dan kacang merah yang memiliki serat tinggi ini secara adekuat dapat berdampak positif terhadap kesehatan dan pencegahan penyakit, terutama penyakit degeneratif salah satunya Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima organoleptik dan kadar serat pada flakes dengan substitusi rumput laut dan kacang merah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yang bersifat eksperimen dengan menggunakan rangcangan acak lengkap. Data hasil uji organoleptik dianalisa secara statistik dengan uji kruskal wallis, jika hasilnya signifikan p<0,05 maka uji dilanjutkan dengan uji mann whitney. Hasil penelitian daya terima uji organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur) menunjukan flakes terhadap warna formulasi F2 (60%), aroma formulasi F2 (48%), rasa formulasi F1 dan F2 (48%), dan tekstur formulasi F1 (68%). Hasil menunjukkan dari uji Kruskall Wallis tidak ada pengaruh dari warna, aroma, rasa, tekstur, flakes dengan substitusi rumput laut dan kacang merah. Nilai kadar serat flakes pada formulasi F1 2,46%, F2 2,65%, dan F3 3,12%, kadar serat yang paling tinggi pada formulasi F3 dengan 3,12% . Pada penelitian ini diketahui bahwa formulasi flakes yang disukai panelis terlatih yaitu flakes F2 (30 g rumput laut, dan 30 g kacang merah) dapat menyumbangkan kadar serat sebesar 2,65%. Diharapkan makanan tinggi serat ini dapat dijadikan salah satu alternatif makanan selingan yang baik untuk penderita Diabetes Melitus.
KOLABORASI LEADING SECTOR DENGAN MITRA BKKBN DAN DINKES SELUMA DALAM PENDAMPINGAN DAPUR DAHSAT KELUARGA BALITA STUNTING DI KABUPATEN SELUMA Kamsiah Kamsiah; Emy Yuliantini; Ayu Pravita Sari; Eliana Eliana; Desi Widiyanti; Maryati Maryati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarkat PUSTINGKIA Vol 2 No 2 (2023): JPKM PUSTINGKIA JULI 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is caused by low nutritional intake over a long period of time and/or frequently suffering from infectious diseases. The approach that can be taken is community empowerment. Efforts to implement DAHSAT to prevent stunting are carried out by increasing the knowledge of mothers of toddlers regarding toddler food intake by assisting the implementation of the DAHSAT kitchen for toddler families in Seluma Regency. The targets of this community service activity are BKKBN Partners, mothers of babies/toddlers, the Seluma Health Office. The implementation method uses the lecture method with presentation techniques for accompanying material on the application of the DAHSAT kitchen, followed by demonstrations and discussions, Focus Group Discussions (FGD), Observations, while the problem of the ability to develop the knowledge of mothers of toddlers is resolved by providing training. This activity is packaged in the form of a workshop. There is an increase in the knowledge and skills of mothers of babies/toddlers in carrying out the practice of measuring weight and TB (anthropometry) in improving health and preventing stunting during toddler posyandu activities in Seluma Regency Village. BKKBN Seluma Regency, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Kungkai Baru Village and Puskesmas Air Periukkan continue to collaborate with partners to improve the management of Healthy Kitchens so that they are more active and move towards accelerating stunting reduction as evidence of the pentahelix collaboration at the Air Periukkan regional level, Seluma Regency.