Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh umur simpan kukis pelangi ikan gaguk (Arius thalassinus) terhadap perubahan kadar protein, lemak, kalsium dan air Dwi Winda Fitria; Betty Yosephin Simanjuntak; Ayu Pravita Sari
Ilmu Gizi Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v5i1.205

Abstract

Latar Belakang: Cookies merupakan salah satu jenis kudapan atau kue kering yang ringan yang renyah, tipis, datar (gepeng) yang populer di masyarakat. Penambahan tepung ikan lokal pada cookies dilakukan sebagai alternatif peningkatan konsumsi ikan yang berkontribusi meningkatkan asupan khususnya protein, dan kalsium. Tujuan: Mengetahui perubahan protein, lemak, kalsium dan air pada cookies pelangi ikan gaguk dengan penyimpanan selama 0 minggu, 6 minggu dan 12 minggu. Metode: Penelitian ini merupakan experiment research yang meliputi tiga tahap yaitu: pembuatan tepung ikan gaguk dan tempe, serta pembuatan cookies dan penyimpanan cookies. Cookies dilakukan penyimpanan hingga batas waktu 0, 6, dan 12 minggu dan dilakukan uji protein, lemak, kalsium dan air. Pengujian kadar protein cookies menggunakan uji Kjeldahl, kadar lemak menggunakan uji Soxhlet, dan kadar kalsium menggunakan spektrofotometer. Perubahan zat gizi yang didapatkan diuji menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa protein, lemak, kalsium dan air cookies ikan gaguk mengalami perubahan pada masa simpan 6 minggu. Kadar protein mengalami penurunan dari 9,67% menjadi 8,12%. Kadar lemak mengalami penurunan dari 32% menjadi 31,8%. Kadar kalsium juga mengalami penurunan dari 34% menjadi 32,4%. Kadar air mengalami peningkatan dari 6,35% menjadi 11,4%. Kesimpulan: Kandungan protein, lemak, kalsium dan air pada durasi penyimpanan berbeda memiliki kandungan yang berbeda pula. Terjadi penurunan kadar protein, lemak dan kalsium cookies ikan gaguk selama disimpan dan peningkatan kadar air cookies ikan gaguk selama disimpan.
VARIASI SUBSTITUSI RUMPUT LAUT DAN KACANG MERAH PADA PRODUK FLAKES TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT Yuliani Yuliani; Kamsiah Kamsiah; Ayu Pravita Sari
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 4 No 2 (2020): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.512 KB) | DOI: 10.20884/1.jgipas.2020.4.2.3040

Abstract

Abstrak: Sering kali banyak orang yang jarang mengkonsumsi pangan yang mengandung serat dengan berbagai alasan, salah satu cara supaya bisa memenuhi kebutuhan serat dengan cara memberikan makanan yang praktis, disukai dan yang mampu memenuhi kebutuhan serat yang bisa di jadikan selingan. Flakes merupakan produk sereal siap santap berbentuk serpihan tipis-tipis, flakes substitusi rumput laut dan kacang merah yang memiliki serat tinggi ini secara adekuat dapat berdampak positif terhadap kesehatan dan pencegahan penyakit, terutama penyakit degeneratif salah satunya Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima organoleptik dan kadar serat pada flakes dengan substitusi rumput laut dan kacang merah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yang bersifat eksperimen dengan menggunakan rangcangan acak lengkap. Data hasil uji organoleptik dianalisa secara statistik dengan uji kruskal wallis, jika hasilnya signifikan p<0,05 maka uji dilanjutkan dengan uji mann whitney. Hasil penelitian daya terima uji organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur) menunjukan flakes terhadap warna formulasi F2 (60%), aroma formulasi F2 (48%), rasa formulasi F1 dan F2 (48%), dan tekstur formulasi F1 (68%). Hasil menunjukkan dari uji Kruskall Wallis tidak ada pengaruh dari warna, aroma, rasa, tekstur, flakes dengan substitusi rumput laut dan kacang merah. Nilai kadar serat flakes pada formulasi F1 2,46%, F2 2,65%, dan F3 3,12%, kadar serat yang paling tinggi pada formulasi F3 dengan 3,12% . Pada penelitian ini diketahui bahwa formulasi flakes yang disukai panelis terlatih yaitu flakes F2 (30 g rumput laut, dan 30 g kacang merah) dapat menyumbangkan kadar serat sebesar 2,65%. Diharapkan makanan tinggi serat ini dapat dijadikan salah satu alternatif makanan selingan yang baik untuk penderita Diabetes Melitus.
DESCRIPTION OF KNOWLEDGE ABOUT THE IMPORTANCE OF FRUIT AND VEGETABLE CONSUMPTION IN SCHOOL AGE CHILDREN IN RENA PANJANG VILLAGE IN 2021 Oshi Famela Chandry; Miratul Haya; Ayu Pravita Sari
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol 4, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v4i2.16171

Abstract

According to 2018 Riskesdas data, 95.5% of Indonesians aged ?5 years are in the category of less fruit and vegetable consumption. Bengkulu Province shows that the proportion of the population aged ?5 years who does not consume fruits and vegetables reaches 94%. Seluma district is included in the category of less fruit and vegetable consumption.This research is descriptive with quantitative methods which aims to describe the knowledge of school-age children in Rena Panjang Village in 2021. The population in this study amounted to 52 people. Sampling in this study was taken by non-random sampling with purposive sampling method (sampling based on certain considerations that have been made by the researcher) with a total sample of 52 samples. Data collection was carried out by filling out a questionnaire. Data processing was done manually and computerized with steps of editing, coding, entry, cleaning and tabulating. The data analysis used is descriptive analysis using percentages.The results showed that most of them had poor knowledge about the importance of fruit consumption as much as 59.61% (31 respondents), adequate knowledge as much as 32.69% (17 respondents) and good knowledge as much as 7.69% (4 respondents). Most of them have poor knowledge about the importance of vegetable consumption as much as 36.53% (19 respondents), sufficient knowledge as much as 30.76% (16 respondents) and good knowledge as much as 32.69% (17 respondents). It is suggested to the community or parents or health workers who are in the working area of the district to increase their active role in providing information or health education to children about the importance of fruit and vegetable consumption, such as holding counseling or distributing brochures and leaflets.
DAYA TERIMA DAN KARAKTERISTIK MINUMAN SERBUK ‘TERAI’ BERBAHAN DASAR TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb) DAN SERAI (Cymbopogon Citratus) Yola Mastika Sari; Ayu Pravita Sari; Miratul Haya
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Vol 4, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jvk.v4i2.16166

Abstract

Background : Powder drink is a powder or granule product that made from a mixture of sugar and spices with or without the addition of other ingredients. Raw ingredients of powder drink can make from various kinds of plants, such as turmeric and lemongrass, that are both of ingredients contain active compounds that can function to maintain body immunity, especially during a pandemic like now. The criterias of a good powder drink are taste, smell, color and appearance that are comparable to fresh products, have nutritional characteristics and have a good storage stability.Purpose : This study aims to determine the organoleptic acceptability of the "Terai" powder drink with three treatments and characteristics with the parameters of the water content and ash content of the most liked product.Methods : This research is an experimental research or experiment (experiment research). The design used is a completely randomized design which aims to assess a treatment or action. In this study, the treatment is carried out to determine the acceptability of "Terai" powder drink based on organoleptic colour, texture, aroma, and taste carried out on 30 trained panelists as well as characteristic tests with parameters of water content and ash content of the most liked product. The tests used are Kruskall-Wallis and Mann-Whiteney..Results : The result test of three product (F1, F2, F3) showed there was a difference of color receivability organoleptic (p=0,000) and taste (p=0,004), and smell receivability organoleptic (p=0,273) and texture (p=0,288) shwed there was no difference. So for receivability orgaanoleptic of colour and taste to be continued with Mann-Whitney test. . The result of the characteristic test with the water content parameter was 7.22% and the characteristic test result with the ash content parameter was 2.11% for the most preferred product.Conclusion : From three of ‘Terai’ powder drink’s  formulation showed that the most liked product is F2 with the water content 7,22% and the ash contenct 2,11%.
Peningkatan Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Kebutuhan Gizi Baduta Berisiko Stunting melalui Pemberdayaan Kader Demsa Simbolon; Meriwati Mahyuddin; Yenni Okfrianti; Ayu Pravita Sari
Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): JULI 2022
Publisher : Pusat Riset Manajemen dan Publikasi Ilmiah Serta Pengembangan Sumber Daya Manusia Sinergi Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55983/empjcs.v1i4.167

Abstract

Cadres are spearheading the success of monitoring the nutritional status of children under-two. Improving the knowledge, attitudes and actions of cadres through training, coaching and mentoring mothers in fulfilling the nutritional intake of under-two using the Nutrition Education Module has an impact on the success of the nutritional status monitoring function. Community service activities (PkM) are aimed at optimizing the role of cadres and families in fulfilling the New Normal Period undernutrition in Riak Siabun Village, Seluma Regency. The target audience is 10 posyandu and KPM cadres and 30 families with children aged 0-24 months. The activity is carried out with the stages of forming family companion cadres, training and coaching, as well as mentoring mothers of baduta. Evaluation of activities is carried out by measuring the knowledge, attitudes, and actions of cadres and mothers of baduta. The activity was carried out in January-November 2021. The data were analyzed by comparing the results of the pre-test and post-test. The results of community service activities showed that there was an increase in the score of knowledge, attitudes, cadres as well as the knowledge, attitudes, and actions of the mother under two for 3 months of mentoring. The results of the activity showed an increase in the average score of knowledge and attitudes before and after the training. The mentoring of 30 mothers of under-two showed an increase in the average score of mother's knowledge and attitudes about the fulfillment of nutrition for under-fives, mother's actions were still the focus of mentoring. Regulations in the form of policies and programs need to be improved to support cadre activities in assisting mothers of children under-two in the village.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA MELALUI PEMBERDAYAAN KADER TENTANG FEEDING PRACTICE DALAM RANGKA PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN STUNSTING DI KABUPATEN SELUMA TAHUN 2022 Afrina Mizawati; Rialike Burhan; Ratna Dewi; Lela Hartini; Mariati Mariati; Ayu Pravita Sari
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 1: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya dimana di Kabupaten Seluma pada tahun 2020 mencapai 933 balita sehingga perlu dilakukan penatalaksanaan dan pecegahan. Salah satunya dengan edukasi tentang Feeding practice (praktik pemberian makan) pada ibu yang mempunyai Balita dengan memberdayakan kader posyandu di desa Air Petai dan desa Padang Kuas. Hasil kegiatan ini menghasilkan komitmen dukungan dari semua pihak yakni Camat, Kepala Puskesmas, Kepala desa, Bidan koordinator, Bidan Desa, Tokoh Masyarakat dan kader serta ibu Balita. Hasil akhir diperoleh adanya peningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dan Ibu Balita tentang feeding practice dalam penatalaksanaan stunting dan praktek membuat PMT untuk balita dengan pangan berbasis lokal. Diharapkan pihak mitra untuk melanjutkan kegiatan dimana kader dan ibu Balita yang untuk memberikan informasi hasil kegiatan kepada ibu balita lain dan atau calon ibu.
Peningkatan Kemampuan Kader Dalam Deteksi Risiko Stunting di Desa Riak Siabun Kabupaten Seluma Bengkulu Demsa Simbolon; Meriwati Meriwati; Yenni Okfrianti; Ayu Pravita Sari; Putri Yuniarti
Kontribusi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Cipta Media Harmoni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53624/kontribusi.v3i2.192

Abstract

Pada kegiatan posyandu sering kali tidak terpantau panjang badan anak, karena keterbatasan alat ukur, kader kurang mampu menginterpretasikan hasil ukur. Tujuan pengabdian kepada masyarakat (PKM) untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kader dalam deteksi risiko stunting di Desa Riak Siabun Kabupaten Seluma, Bengkulu. Sasaran kegiatan adalah 7 kader posyandu dan 3 kader pembangunan masyarakat (KPM) serta 30 ibu yang memiliki anak berisiko stunting usia 0-24 bulan. Kegiatan PKM menggunakan metode pemberdayaan kader mulai dari pembentukan kader pendamping, pelatihan kader, dan pendampingan ibu baduta. Evaluasi kegiatan dengan mengukur perilaku kader dan ibu baduta. Kegiatan PKM pada bulan Agustus-Desember 2021. Analisis data dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test. Hasil PKM menunjukkan bahwa pelatihan dan pembinaan kader dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kader dalam deteksi risiko stunting. Pendampingan kader selama 4 bulan terhadap ibu baduta bulan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.
UJI EFEKTIFITAS BUAH NAGA TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI AYU PRAVITA SARI; FERA WIDYANTI
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i1.4064

Abstract

Pendahuluan: Prevalensi anemia di Indonesia pada remaja masih cukup tinggi yaitu sebanyak 32%. Salah satu cara menanggulangi anemia adalah dengan perbaikan konsumsi makanan. Buah naga merupakan salah satu bahan makanan yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus buah naga terhadap kadar hemoglobin pada remaja putri. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian pre eksperimen dengan one group pretest-posttest control design. Sampel pada penelitian ini adalah remaja putri dengan kriteria tertentu. Kriteria sampel: Remaja putri berusia 12-15 tahun, tidak sedang menstruasi, tidak dalam keadaan sakit, dan tidak mengkonsumsi suplemen kesehatan selama penelitian berlangsung. Jumlah responden sebanyak 30 terdiri dari 15 kelompok intervensi dan 15 kelompok control. Hasil dan Pembahasan: Penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus buah naga mempengaruhi kadar hemoglobin pada remaja putri (0,006). Kesimpulan: Pemberian jus buah naga sebanyak 200 gram perhari selama 10 hari berturut-turut meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 1,1 g/dl.
VARIASI SUBSTITUSI RUMPUT LAUT DAN KACANG MERAH PADA PRODUK FLAKES TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT Yuliani Yuliani; Kamsiah Kamsiah; Ayu Pravita Sari
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 4 No 2 (2020): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jgipas.2020.4.2.3040

Abstract

Abstrak: Sering kali banyak orang yang jarang mengkonsumsi pangan yang mengandung serat dengan berbagai alasan, salah satu cara supaya bisa memenuhi kebutuhan serat dengan cara memberikan makanan yang praktis, disukai dan yang mampu memenuhi kebutuhan serat yang bisa di jadikan selingan. Flakes merupakan produk sereal siap santap berbentuk serpihan tipis-tipis, flakes substitusi rumput laut dan kacang merah yang memiliki serat tinggi ini secara adekuat dapat berdampak positif terhadap kesehatan dan pencegahan penyakit, terutama penyakit degeneratif salah satunya Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima organoleptik dan kadar serat pada flakes dengan substitusi rumput laut dan kacang merah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yang bersifat eksperimen dengan menggunakan rangcangan acak lengkap. Data hasil uji organoleptik dianalisa secara statistik dengan uji kruskal wallis, jika hasilnya signifikan p<0,05 maka uji dilanjutkan dengan uji mann whitney. Hasil penelitian daya terima uji organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur) menunjukan flakes terhadap warna formulasi F2 (60%), aroma formulasi F2 (48%), rasa formulasi F1 dan F2 (48%), dan tekstur formulasi F1 (68%). Hasil menunjukkan dari uji Kruskall Wallis tidak ada pengaruh dari warna, aroma, rasa, tekstur, flakes dengan substitusi rumput laut dan kacang merah. Nilai kadar serat flakes pada formulasi F1 2,46%, F2 2,65%, dan F3 3,12%, kadar serat yang paling tinggi pada formulasi F3 dengan 3,12% . Pada penelitian ini diketahui bahwa formulasi flakes yang disukai panelis terlatih yaitu flakes F2 (30 g rumput laut, dan 30 g kacang merah) dapat menyumbangkan kadar serat sebesar 2,65%. Diharapkan makanan tinggi serat ini dapat dijadikan salah satu alternatif makanan selingan yang baik untuk penderita Diabetes Melitus.
The Impact of Tempeh Milk and Soymilk on Adolescent Hemoglobin Level Ayu Pravita Sari; Putri Yuniarti; Arie Krisnasary
Media Gizi Indonesia Vol. 18 No. 1SP (2023): MEDIA GIZI INDONESIA (NATIONAL NUTRITION JOURNAL) Special Issue: The 2nd Ben
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v18i1SP.27-32

Abstract

Among Indonesia, there is a 42% of anemia in adolescent girls. Study becomes challenging for those with anemia because blood may not bind oxygen from lungs to the rest of the body effectively. Consume soy and tempeh milk can be alternative treatment for anemia patients. In this study, young girls at SMP Negeri 2 Bengkulu City were tested to see how well tempeh milk and soy milk increased hemoglobin level. This study involved 36 young girls, aged 12 to 14, subjected to two-group pretest and posttest quasi-experimental design. The sample was taken by purposive sampling technique followed inclusion criteria namely, do not have infectious diseases and do not have blood disorders. The first treatment was given 200 mL of tempeh milk and the second treatment was given 200 mL of soy milk for 14 days. The average hemoglobin level of adolescent girls before intervention with tempeh milk is 12.8 g/dL and after the intervention was increased to 14.2 g/dL. The average hemoglobin level of adolescent girls before intervention with soy milk was 12.7 g/dL and after the intervention was increased to 13.7 g/dL. Tempeh milk and soy milk had the same effectiveness in increasing hemoglobin levels of adolescent girls at SMP Negeri 2 Bengkulu City.