Choiriyah Widiyasari
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembentukan Karakter Siswa Berorientasi Higher Order Thinking Skils (HOTS) di Sekolah Dasar Desti Rahayu; Sabar Narimo; Achmad Fathoni; Laili Etka Rahmawati; Choiriyah Widiyasari
ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.789 KB) | DOI: 10.30651/else.v4i1.4071

Abstract

Abstrak: Pembentukan pendidikan karakter berorientasi HOTS di sekolah dasar merupakan gebrakan baru dalam mengembangkan karakter siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk membentuk karakter siswa dan membentuk siswa berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan pendidikan karakter siswa berorientasi HOTS dapat dilaksanakan sesuai dengan target capaian pembelajaran. Nilai karakter yang dibentuk yaitu nilai displin, religius, tanggungjawab, dan jujur. Pembentukan ini melalui integrasi pendidikan karakter berorientasi HOTS dalam proses pembelajaran di dalam kelas dan diluar kelas. Integrasi di dalam kelas yaitu dengan mengintegrasikan pendidikan berorientasi HOTS dalam RPP dan di laksanakan selama pembelajaran sedangkan intergasi diluar kelas yaitu dengan pembiasan nilai karakter religius dengan sholat dhuha, pembiasaan nilai karakter disiplin  datang tepat waktu ke sekolah, penanaman nilai karakter tanggungjawab dalam kepengurusan kelas, dan nilai karakter jujur dengan menulis kegiatan keseharian siswa dalam buku “mathur jujur”. Kata Kunci: Karakter, HOTS, Sekolah Dasar Abstract: The formation of character education-oriented HOTS in elementary school is a new breakthrough in developing the character of students. The purpose of this study is to form the character of students and shaping the students ' high level thinking. This research is a descriptive research using a qualitative approach. Data collection through interview, observation, and documentation. The results showed that the formation of character education student-oriented HOTS can be implemented in accordance with the target learning outcomes. The value of the characters that formed the values of discipline, religious, responsible, and honest. The formation of this through the integration of character education-oriented HOTS in the learning process in the classroom and outside the classroom. Integration in the classroom by integrating the education-oriented HOTS in LESSON plans and implemented during the learning while the intergasi outside the classroom, i.e. with a refraction value of a religious character with sholat dhuha, habituation character value of discipline come to school on time, planting the character value of responsibility in the management of the class, and the value of honest character by writing daily activities of the students in the book “Mathur Jujur” Keywords: Character, HOTS, Elementary School
IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR Nafiah Nur Shofia Rohmah; Alfauziah Rahmadani; Andy Ariyanto; Choiriyah Widiyasari; Minsih
JURNAL MITRA SWARA GANESHA Vol. 10 No. 1 (2023): JURNAL MITRA SWARA GANESHA
Publisher : JURNAL MITRA SWARA GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk memahami implementasi aktual program di sekolah luar biasa dan variabel yang memfasilitasi dan menghambat implementasinya, penelitian tentang gerakan literasi sekolah sangat penting. Metodologi kualitatif deskriptif adalah teknik penelitian yang digunakan. Kepala sekolah, guru kelas, ABK yang ada di sekolah dasar dijadikan sebagai subjek penelitian. Temuan studi menunjukkan bahwa di sekolah dasar, guru kelas melaksanakan program literasi untuk siswa berkebutuhan khusus dimulai dari tahap pembiasaan, yaitu membacakan buku pelajaran 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Guru atau pendamping anak berkebutuhan khusus membacakan dengan suara keras atau membantu mereka memahami apa yang dibacakan dengan menggunakan ekspresi wajah dan gerakan tangan. Setelah tahap pembiasaan, tahap pembelajaran yang merupakan perluasan dari dua tahap pertama, dilanjutkan dengan tahap pengembangan. Setiap kelas memiliki area baca di mana siswa dapat mengakses bahan bacaan mereka. Kata Kunci: ABK, Literasi, Sekolah Dasar