Perkembangan teknologi terutama dalam pengerasan logam mengalamai kemajuan yang sangat pesat. Proses perlakuan panas adalah kombinasi dari operasi pemanasan dan pendinginan dengan kecepatan tertentu yang dilakukan terhadap logam atau paduan dalam keadaan padat, sebagai suatu upaya untuk memperoleh sifat-sifat tertentu. Proses perlakuan panas pada dasarnya terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dengan pemanasan sampai ke temperatur tertentu, lalu diikuti dengan penahanan selama beberapa saat, baru kemudian dilakukan pendinginan dengan kecepatan tertentu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui morfologi permukaan patah yang terjadi pada metoda perlakuan panas dengan media pendinginan air dan oli terhadap makro struktur logam. Hasil pengujian kekuatan bahan memperlihatkan bahwa nilai kekuatan tertingi terdapat pada spesimen uji yang diberi perlakuan panas pada temperatur 8200 C dengan nilai kekuatan 972 MPa dan nilai kekuatan terkecil pada spesimen dengan media pendingin oli 563 MPa. Kekerasan bahan tertinggi terdapat pada spesimen uji yang diberi perlakuan panas pada temperatur 8200 C dengan media pendingin air yaitu 299 VHN. Secara makro struktur permukaan patah menunjukkan patah ulet adalah sampel dengan media pendingin oli dan sebaliknya patah getas pada media air.