Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Enzyme-linked immunosorbent Assay for detecting of antibody to canine distemper virus Sudarisman Sudarisman
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner Vol 11, No 1 (2006): MARCH 2006
Publisher : Indonesian Center for Animal Research and Development (ICARD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.663 KB) | DOI: 10.14334/jitv.v11i1.509

Abstract

Serum neutralisation test (SNT) has been established for evaluating canine distemper vaccination, but until now SNT was rarely used due to the need for continuous tissue culture facilities and requires 3 days to perform. For detecting antibody to canine distemper virus, an enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) is relatively simple and rapid seroassay. ELISA for canine immunoglobulin (Ig) G antibodies to canine distemper virus (CDV) was developed by using Onderstepoort strain of canine distemper virus as coating antigen. Rabbit anti canine IgG labelled with horse radish peroxidase was used as the conjugate, while phenylenediamine dihydrochloride (OPD) was used as the substrate. The ELISA results were then compared with the results of the SNT, using the sera of 312 random-source dogs from West Java. The two test-results had a high degree of correlation. Very few discrepancies occurred and most of these were at the lower limits of each test. When the sera were tested at 1 : 100 dilutions, there was a 95.5% agreement between the ELISA and SNT. Their sensitivity and spesificity were 83.9 and 98.4%. Titrated SNT and ELISA also were performed on sera from 7 dogs whose lifetime medical histories were known. The antibodies were inclining up after two months of post vaccination, where the titre was not in zero/lower position at the day of vaccination. However, antibody zero or low position were found at 28 days post vaccination. All of the results indicated that ELISA can be used for evaluating antibody to canine distemper virus response, replacing the SNT.Key Words: ELISA, Serum Neutralization Test, Distemper, Dogs
PENGARUH PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 1029 DENGAN METODA QUENCHING DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MAKRO STRUKTUR Nofriady Handra; Sudarisman Sudarisman
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.415 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi terutama dalam pengerasan logam mengalamai kemajuan yang sangat pesat. Proses perlakuan panas adalah kombinasi dari operasi pemanasan dan pendinginan dengan kecepatan tertentu yang dilakukan terhadap logam atau paduan dalam keadaan padat, sebagai suatu upaya untuk memperoleh sifat-sifat tertentu. Proses perlakuan panas pada dasarnya terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dengan pemanasan sampai ke temperatur tertentu, lalu diikuti dengan penahanan selama beberapa saat, baru kemudian dilakukan pendinginan dengan kecepatan tertentu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui morfologi permukaan patah yang terjadi pada metoda perlakuan panas dengan media pendinginan air dan oli terhadap makro struktur logam. Hasil pengujian kekuatan bahan memperlihatkan bahwa nilai kekuatan tertingi terdapat pada spesimen uji yang diberi perlakuan panas pada temperatur 8200 C dengan nilai kekuatan 972 MPa dan nilai kekuatan terkecil pada spesimen dengan media pendingin oli 563 MPa. Kekerasan bahan tertinggi terdapat pada spesimen uji yang diberi perlakuan panas pada temperatur 8200 C dengan media pendingin air yaitu 299 VHN. Secara makro struktur permukaan patah menunjukkan patah ulet adalah sampel dengan media pendingin oli dan sebaliknya patah getas pada media air.
Peningkatan Kemandirian Desa Melalui Pembangunan Instalasi Perpipaan Air Bersih dari Sumber Mata Air ke Rumah Penduduk Sukamta Sukamta; Sudarja Sudarja; Budi Nurrahman; Berli Paripurna Kamiel; Sudarisman Sudarisman
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 7, No 1 (2019): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.7152

Abstract

Community empowerment program to make a village independent is very important. Village independence could be seen from various aspects, and one of which is the aspect of independence in the provision of clean water. Clean water supply activities in Balong Hamlet, Donoharjo Village, Ngaglik Sub- District, Sleman Regency are community empowerment activities in order to make Balong Hamlet independent on the aspect of the ability to provide clean water. This activity began with a survey and data collection of local residents’ water needs, followed by calculation of clean water requirements, design of clean water supply and distribution systems, implementation of piping installation, commissioning tests, economic analysis, and its contribution in making the village independent of clean water. This activity produces a piping system for clean water from the spring to the houses of Balong hamlets with a population of approximately 203 households. On average, each household needs 600 liters/day so it requires 121.8 m3 /day or 3654 m3 /month. The price of standard clean water for the Drinking Water Company (PAM) is Rp1,960.00/m3 , so the hamlet has saved Rp7,161,840.00/month or Rp85,942,080.00/year. Thus, this activity has made Balong Hamlet contribute significantly to the independence of Donoharjo Village.
AGRIBISNIS PERUNGGASAN UNTUK MENINGKATKAN PERFORMAN UKBM (UNIT KEWIRAUSAHAAN BRAHMA MANDIRI) Hartatik hartatik; Yunianta yunianta; Sudarisman Sudarisman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 18, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.324 KB)

Abstract

Program Iptek Bagi Kewirausahaan (IBK) dengan Agrobisnis Perunggasan diharapkan dapat meningkatkan kinerja Unit Kewirausahaan Brahma Mandiri (UKBM). Metode  yang  dilakukan  adalah  merekrut  20  tenant   dari  mahasiswa  dan alumni Akademi Peternakan Brahmaputra. Peserta mengikuti pelatihan: ceramah, praktek, dan kunjungan ke indutri agrobisnis perunggasan. Kemudian peserta diwajibkan membuat rencana bisnis dan dipresentasikan. Mahasiswa yang belum merasa cukup ketrampilan di bidang usaha yang direncanakan disarankan untuk magang. Mahasiswa yang telah siap berusaha diberikan dana stimulan. Hasil dari Program Iptek Bagi Kewirausahaan dengan Agrobisnis Perunggasan menghasilkan 18 rencana bisnis di bidang perunggasan yang layak dilaksanakan dan mendapat  dana stimulan, walaupun mayoritas tidak melaksanakan magang oleh karena sudah mempunyai ketrampilan yang cukup hasil dari kegiatan praktikum dan PKM. Performan tenant IbK dengan Agribisnis Perunggasan adalah aktifitas selama pelatihan rata–rata kehadiran 76 persen, kemampuan membuat rencana bisnis 90 persen, kualitas produk yang dihasilkan rerata belum mencapai kualitas maksimal  dan keberlanjutan usaha yang dilakukan adalah 12 tenant lanjut (60 persen) dan enam tenant berhenti usaha.
PEMANFAATAN LIMBAH GERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN PENGISI MATERIAL GESEK REM CAKRAM Sudarisman Sudarisman; Susena Jati; Berli P. Kamiel
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Teknik dan Rekayasa & Bidang Tekni
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.86 KB)

Abstract

Serbuk gergajian kayu merupakan limbah industri penggergajian kayu yang banyak dijumpai sebagai industri rakyat berskala kecil. Selama ini limbah tersebut belum termanfaatkan secara optimal, hanya sebatas sebagai bahan bakar subtitusi bahan bakar fosil. Penelitian ini bertujuan menguji kelayakan limbah serbuk gergajian kayu lokal untuk bahan pengisi yang dikombinasikan dengan epoksi sebahgai bahan pengikat sebagai material gesek untuk rem cakram. Material gesek dicetak langsung pada sepatu rem yang juga digunakan bekas yang sudah mengalami keausan total, dengan teknik cetak tekan. Selain 60 vol% serbuk gergajian dan 20 vol% epoksi, juga ditambahkan 10 vol% serat pendek gelas-E dan 10 vol% serbuk karet sintetis. Sifat-sifat yang diuji meliputi kekerasan Brinnell, laju keausan dengan metoda Ogoshi, dan koefisien gesek. Selain material gesek alternatif serbuk gergajian kayu/serat gelas/serbuk karet/epoksi, juga diuji dua produk komersial bahan gesek rem cakram yang tersedia di pasaran sebagai pembanding. Hasil pengujian menujukkan bahwa material alternatif yang diusulkan memiliki koefisien gesek yang lebih tinggi dan laju keausan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang ada di pasaran, namun dengan angka kekerasan Brinnel yang lebih rendah. Dengan demikian, material yang diusulkan layak untuk material gesek rem cakran karena akan menghasilan jarak pengereman yang lebih pendek, lebih awet, dan dengan tekanan yang lebih kecil.
Pengembangan Unit Usaha Tempe melalui Aplikasi Mesin Giling Kedelai Teknologi Screw Rela Adi Himarosa; Sudarisman Sudarisman; Ammaru Bisandyaloka; Fajar Sofyantoro
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.426 KB) | DOI: 10.30653/002.202272.72

Abstract

DEVELOPMENT OF TEMPE PRODUCTION UNIT THROUGH THE APPLICATION OF SOYBEAN SCREW-TYPE MILLING MACHINES. Pondok Pesantren Asy-Syifa’ Muhammadiyah (PPAM), located in Yogyakarta, aims to become an independent and benevolent institution for the community. To realize its noble missions, PPAM initiated the Tempe Production Unit (TPU) as an alternative source of financial incomes and to provide nutritional foods for its students. The TPU at PPAM was established through the application of the screw-type milling machine, which is more efficient, time-saving and hygienic compared to traditional milling methods. The community service program at PPAM was initiated by involving the administrators in an intensive discussion to analyze the required resources and future prospects of TPU. The manufacturing process of milling machine was carried out at Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, followed by training of the PPAM members in operating the milling machine. The PPAM members enthusiastically participated and provided valuable inputs for the machine adjustments. Before officially handing the milling machine to PPAM, the machine has been adjusted in accordance with the PPAM members suggestions. Evaluation and monitoring were carried out during the initial production stages, which has been successfully processing 4 kg of soybeans into 20 packs of tempeh per day.
PEMANFAATAN LIMBAH GERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN PENGISI MATERIAL GESEK REM CAKRAM Sudarisman Sudarisman; Susena Jati; Berli P. Kamiel
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Teknik dan Rekayasa & Bidang Tekni
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serbuk gergajian kayu merupakan limbah industri penggergajian kayu yang banyak dijumpai sebagai industri rakyat berskala kecil. Selama ini limbah tersebut belum termanfaatkan secara optimal, hanya sebatas sebagai bahan bakar subtitusi bahan bakar fosil. Penelitian ini bertujuan menguji kelayakan limbah serbuk gergajian kayu lokal untuk bahan pengisi yang dikombinasikan dengan epoksi sebahgai bahan pengikat sebagai material gesek untuk rem cakram. Material gesek dicetak langsung pada sepatu rem yang juga digunakan bekas yang sudah mengalami keausan total, dengan teknik cetak tekan. Selain 60 vol% serbuk gergajian dan 20 vol% epoksi, juga ditambahkan 10 vol% serat pendek gelas-E dan 10 vol% serbuk karet sintetis. Sifat-sifat yang diuji meliputi kekerasan Brinnell, laju keausan dengan metoda Ogoshi, dan koefisien gesek. Selain material gesek alternatif serbuk gergajian kayu/serat gelas/serbuk karet/epoksi, juga diuji dua produk komersial bahan gesek rem cakram yang tersedia di pasaran sebagai pembanding. Hasil pengujian menujukkan bahwa material alternatif yang diusulkan memiliki koefisien gesek yang lebih tinggi dan laju keausan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang ada di pasaran, namun dengan angka kekerasan Brinnel yang lebih rendah. Dengan demikian, material yang diusulkan layak untuk material gesek rem cakran karena akan menghasilan jarak pengereman yang lebih pendek, lebih awet, dan dengan tekanan yang lebih kecil.