Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Klinik Harum Melati Pringsewu Tahun 2016-2017 Retno Ariza S Soemarwoto; Syazili Mustofa; Fransisca Sinaga; Hetti Rusmini; Chicy Widya Morfi; Nadya Febriani
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2294

Abstract

Latar Belakang : Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dapat dilihat dari nilai Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (VEP 1 %) dan Volume Ekspirasi Paksa Detik 1/ Kapasitas Vital Paksa (VEP1/KVP). Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling sederhana untuk memantau status gizi seseorang. Penurunan IMT akan berpengaruh terhadap kerja muskulus otot pernapasan sehingga menyebabkan nilai VEP1/KVP mengalami penurunan. Tujuan untuk mengetahui hubungan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di Klinik Harum Melati Pringsewu Tahun 2016 - 2017. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Populasi seluruh pasien PPOK sebanyak 349 orang. Jumlah sampel sebanyak 167 orang. Data diperoleh menggunakan data rekam medik pasien PPOK. Teknik analisis data menggunakan uji statistik korelasi Spearman. Prevalensi Indeks Massa Tubuh (IMT) pada pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), sebagian besar dengan kategori IMT normal sebanyak 98 responden (58,7%). Prevalensi Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), berdasarkan pemeriksaan spirometri sebagian besar dengan kategori fungsi paru sedang (50% VEP1 < 80% prediksi ) sebanyak 95 pasien (56,9%). Ada hubungan yang bermakna antara PPOK dengan IMT dengan p-value = 0.005.Kata kunci : Indeks Massa Tubuh (IMT), Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)
FAKTOR RISIKO BRONKOPNEUMONIA PADA USIA DIBAWAH LIMA TAHUN YANG DI RAWAT INAP DI RSUD DR.H.ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 Fransisca Sinaga
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2018): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.85 KB) | DOI: 10.33024/.v5i2.796

Abstract

Latar Belakang :Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan salah satu masalah kesehatandi seluruh dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Halini disebabkan masih tingginya angka kesakitan dan angka kematian karena infeksi saluran pernafasan akut khususnya bronkopneumonia terutama pada bayi dan balita. Salah satu satu upaya untuk menurunkannya adalah dengan mengetahui faktorrisiko yang menyebabkan terjadinya pneumonia.Tujuan Penelitian : Mengetahui faktor risiko bronkopneumonia pada anak usia dibawahlima tahun yang rawat inap di Ruang Alamanda di RSUD Dr.H Abdoel Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2014.Metode Penelitian : Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Analitik, desainpenelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Analisis data dilakukan dengan ujiChi Square dengan nilai a = 0,05.Hasil : Didapatkan total balita bronkopneumonia sebanyak 158 anak. Diambil sampel 113 anak dengan hasil uji statistik univariat didapat lebih banyak balitausia 1-12 bulan yaitu 73 balita (64,6%), jenis kelamin laki-laki yaitu 66 balita (58,4%), balitadengan berat badan lahir yaitu=2500 gram 60 balita (53,2%), balita dengan imunisasi tidaklengkap yaitu98 balita (86,7%) dan balita dengan riwayat ASI tidak eksklusif sebanyak100 balita (88,5%), Hasil uji statistik bivariat ada hubungan usia balita, riwayat imunisasi,dan riwayat ASI terhadap kejadian bronkopneumonia dengan nilai p value 0,000; 0,004; 0,009 (<0,05).Kesimpulan : Terdapat hubungan antara usia, riwayat imunisasi dan riwayat ASI dengan kejadian bronkopneumonia.
Hubungan Ketepatan Teknik Penggunaan Inhaler Dengan Hasil Uji Spirometri Pada Pasien Asma Di Klinik Harum Melati Dan RSU Wisma Rini Kabupaten Pringsewu Retno Ariza; Fransisca Sinaga; Jordy Oktobiannobel; Siti Fatima Az Zahra
Medula Vol 12 No 2 (2022): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v12i2.343

Abstract

Asthma is a heterogeneous disease with chronic airway inflammation that still be a concern in the world. GINA 2021 explain that if asthma patients are not continuously controlled, it is necessary to review common problems that frequently found, one of which is the wrong inhaler technique. The incorrect of inhaler techniques will have an effect on drug delivery to the lungs which affects the success of therapy and improvement of lung function. To determine the relationship between the accuracy of inhalers technique with the results of the spirometry test in asthmatic patients.This study used a quantitative research with an analytical survey method and a cross-sectional study approach. The study was conducted by observation to see the correlation between the accuracy of the inhaler technique and the results of the spirometry test with parameters FEV1. Sampling was carried out at the Harum Melati Clinic and Wisma Rini Hospital, Pringsewu. There were 173 asthma patients that using inhaler, but only 103 samples met the inclusion criteria, namely patients aged >5 years who used inhalers and taken spirometry examinations. In this study, the inhaler accuracy test was carried out using a checklist 2 times where the first was carried out before education of inhalers technique and the second was carried out after education. Spearmen correlation test showed that there was no relationship between inhaler technique and FEV1 before education (p-Value 0.941; p>0.05), but there is a significant relationship between the technique of using the inhaler with the results of FEV1 after education (p-Value 0.049; p < 0.05).