Abstrak Krokot (Portulaca oleracea L) merupakan tanaman menjalar yang banyak terdapat di dataranrendah seperti sawah. Krokot banyak dimanfaatkan sebagai sayuran dan obat tradisional yang dapatmenyembuhkan penyakit kulit dan diare. Selain itu banyak informasi yang menyatakan bahwa krokotmemiliki kandungan bioaktif dan kaya akan Omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian inibertujuan untuk mempelajari krokot sebagai sumber komponen bioaktif yang mempunyai kemampuanantimikroba. Penelitian yang dilakukan adalah pengujian kemampuan antimikroba ekstrak krokotterhadap dua bakteri pathogen gram negatif (Escherichia coli dan Salmonella typhimurium) dan satubakteri pathogen gram positif Staphylococcus aureus. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, uji fitokimiaberupa alkaloid, saponin, tanin, fenol dan flavonoid dan uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi cakram kertas (paper disc) pada bakteri uji Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Salmonellathyphimurium. Kemudian data yang diperoleh akan di tabulasi dan dianalisa secara deskriptif. Krokotyang diekstrak dengan cara maserasi menggunakan pelarut air, etanol dan heksana, menghasilkan ekstrakyang berbeda karakter fisik dan kandungan fitokimianya. Ekstrak krokot dengan pelarut air memilikiwarna coklat kemerahan dengan komponen bioaktif flavonoid 6,39%, fenol 1,94%, tannin 2,17%, saponin24,83% dan alkaloid 31,53%, ekstrak krokot dengan pelarut etanol memiliki warna hijau kehitamandengan komponen bioaktif flavonoid 5,97%, fenol 2,14%, tannin 3,93%, saponin 36,03% dan alkaloid42,6% dan ekstrak krokot dengan pelarut heksana memiliki warna kuning dengan komponen bioaktifyang diuji tidak terdeteksi. Aktivitas antimikrobia yang terdapat pada ekstrak krokot tertinggi padakonsentrasi 100% pada pelarut etanol terhadap semua bakteri uji (Escherichia coli, Staphylococcusaureus dan Salmonella typhimurium) yang memiliki zona hambat berturut-turut (1.69 cm, 2.3 cm dan2,74 cm).