Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik Faktor Risiko Penderita Katarak Ade Utia Detty; Ika Artini; Vikko Rachmat Yulian
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v10i1.494

Abstract

introduction; cataract is one of the causes of blindness in Indonesia and the world. This study aims to determine the characteristics of cataract risk factors. Methodology: This research is a quantitative study with a descriptive design. Samples of 83 people were obtained through Simple Random Sampling and data collection using medical record data. Results: showed that there were 63 cataract patients at the age> 50 years (75.9%). The majority of cataract sufferers were female as many as 48 people (57.8%). The majority of cataract patients without diabetes mellitus were 64 people (75.9%). The majority of cataract patients had a history of hypertension as many as 45 people (54.2%). The majority of cataract patients did not have a history of trauma as many as 73 people (88%). Conclusion: that age, gender, diabetes mellitus status, blood pressure, and eye trauma status are some of the risk factors for cataracts is cataract sufferers
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKA P WANITA USIA SUBUR DENGAN UPAYA MELAKUKAN DETEKSI DINI KANKER S ERVIKS DI PUSKESMAS GIRIMAYA KOTA PANGKALPINANG Marisa Anggraini; Ade Utia Detty; Intan Permata Sari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.21 KB) | DOI: 10.33024/.v3i3.750

Abstract

Latar Belakang: Kanker leher rahim adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim/serviks (bagianterendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). Biasanya kebanyakan kanker serviks menyerangwanita yang berusia 35-55 tahun. Penyakit kanker serviks ini disebabkan oleh beberapa jenis virus yang disebutHuman Papiloma Virus (HPV). Virus ini menyebar melalui kontak seksual, HPV dapat menyerang semuaperempuan di setiap waktu tanpa melihat umur maupun gaya hidup.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia suburdengan upaya melakukan deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Girimaya Kota Pangkalpinang.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, desain penelitian survey analitik denganpendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Girimaya Kota Pangkalpinang. Subjek penelitiansebanyak 195sampel. Analisis dilakukan dengan uji chi square dengan kemaknaan jika p< 0,05.Hasil Penelitian: Diketahui bahwa tingkat pengetahuan terbanyak yaitu kurang baik sebanyak 114 orang (58,5),sikap terbanyak responden yaitu negatif sebanyak 106 orang (54,4%), dan pemeriksaan terbanyak yaitu tidakmelakukan deteksi dini sebanyak 133 orang (68,2%). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikapwanita usia subur dengan upaya melakukan deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Girimaya KotaPangkalpinang, tingkat pengetahuan (p-value= 0,035) dan sikap (p-value =0,026)Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur dengan upaya melakukandeteksi dini kanker serviks di Puskesmas Girimaya Kota Pangkalpinang.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSI S PARU DENGAN TINGKAT KEPATUH AN MEMINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKES MAS KERTAMUKTI KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT TAHUN 2016 Ade Utia Detty; Nita Sahara; Genoneva Gesta m
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.476 KB) | DOI: 10.33024/.v3i3.748

Abstract

Latar Belakang : Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi kronis menular yang di sebabkan olehmycobacterium tuberculosis, bakteri ini mempunyai basil yang sangat tipis berukuran 3x0,4 mm,bakteri ini mempunyai basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu yang lama untukmengobatinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Tingkat PengetahuanTentang Penyaki Tuberkulosis Paru Dengan Tingkat Kepatuhan Meminum Obat Pada PasienTuberkulosis Paru .Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectionalPopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien TB Paru Puskesmas Kertamukti. Analisis datadilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji korelasi spearman) dengan jumlah sampel115 menetapkan kriteria inklusi dan eksklusiHasil : Hasil Uji Univariat menunjukan disribusi frekuensi karakteristik responden lebih banyakberjenis kelamin perempuan (54,8%), berusia > 60 tahun (49,6%), memiliki pendidikan terakhirsmp/setara (40%) dengan pekerjaan swasta (36,5%). Uji Bivariat menunjukan hubungan yangsignifikan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan meminum obat TB Paru di Puskesmas Hasil inisesuai dengan hipotesis awal peneliti berupa HA diterima HO ditolak. Sebagian responden sudahmemiliki tingkat pengetahuan yang baik diikuti pula dengan perilaku yang positif berupa kepatuhandan menjalankan minum obat, namun sebagian besar responden yang memiliki tingkat pengetahuancukup dinyatakan tidak patuh dalam menjalankan obat.Kesimpulan : Simpulan pada penelitian ini yaitu bahwa ada hubungan Tingkat PengetahuanTentang Penyaki Tuberkulosis Paru Dengan Tingkat Kepatuhan Meminum Obat Pada PasienTuberkulosis Paru. Dengan nilai p=<0,05 dan kekuatan korelasi (0.611)
PERBANDINGAN PANJANG AKSIAL MATA PADA PENDERITA MIOPIA DENGAN EMETROPIA DI POLIKLINIK MATA RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN HUSADA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2018 Rahmat Syuhada; Ade Utia Detty; Zata Sabrina
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 3 (2017): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.298 KB) | DOI: 10.33024/.v4i3.1314

Abstract

Latar Belakang : Kelainan refraksi yang sering terjadi yaitu miopia, sedangkan angka kejadian miopia didunia terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009 di Indonesia, dari seluruh kelompok umur, kelainan refraksi (12,9%) merupakan penyebab low visison/penglihatan terbatas terbanyak kedua setelah katarak (61,3%). Pada penderita miopia sumbu orbita yang lebih panjang dibandingkan panjang fokus media refrakta, dengan perbandingan panjang aksial mata emetropia yaitu 23 mm.Tujuan Penelitian: untuk mengetahui perbandingan panjang aksial mata pada penderita miopia dengan emetropia di Poliklinik mata Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif analitik, dengan rancangan case control. Populasi adalah seluruh pasien di Poliklinik Mata RS. Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung, dengan sampel menggunakan perbandingan 1:1, pada kelompok miopia yaitu total populasi sebanyak 35 orang, maka pada kelompok emetropia juga 35 orang. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistic yaitu Uji Mann-Whitney U.Hasil:  Hasil penelitian ditemukan rerata panjang aksial mata dextra kelompok miopia 24,1 dan kelompok emetropia 23,4. Hasil uji Mann-Whitney nilai Asymp. Sig (2-tiled) 0,000 < 0,05, maka terdapat perbandingan signifikan rerata panjang aksial mata dextra pada kelompok miopia dengan kelompok emetropia. Sedangkan rerata panjang aksial mata sinistra kelompok miopia 24,2 dan kelompok emetropia 23,5. Hasil uji Mann-Whitney nilai Asymp. Sig (2-tiled) 0,000 < 0,05.  Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbandingan panjang aksial mata pada kelompok miopia dengan kelompok emetropia.