Nuzul Widyas
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Manajemen Kesehatan Sapi Potong dan Penyakit Zoonosis di Kelompok Tani Kenteng Makmur, Ngargoyoso, Karanganyar Dian Meididewi Nuraini; Ahmad Pramono; Sigit Prastowo; Nuzul Widyas
AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health Vol 3, No 1 (2022): April
Publisher : Research and Development Center for Food, Nutrition and Public Health (P4GKM) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agrihealth.v3i1.55870

Abstract

Kenteng Makmur Farmer Group is a group that raises beef cattle as the source of organic fertilizer. This farmer group has only raised cattle for one year, so there are still many improper maintenance practices including health management. Health problems is important to maintain the productivity of the cattle and reduce the risk of zoonotic diseases transfer to human. This program aimed to increase farmer’s knowledge regarding beef cattle health management and zoonotic diseases. This activity was carried out at the Kenteng Makmur Farmer Group, Kenteng, Puntukrejo, Ngargoyoso, Karanganyar. The implementation of this service consisted of socialization on beef cattle health management and zoonotic disease, and a fecal examination to evaluate the parasitic infestation. Farmer’s knowledge was evaluated through pre-test and post-test results that were analyzed descriptively. Fecal was examined using native and flotation methods with a total of 6 samples. Based on the results, there was an increase in farmers’ knowledge regarding beef cattle health management and zoonotic diseases as indicated by an increase in the post-test score (90.3) compared to the pre-test score (52.7). Based on fecal examination, there was one sample containing Toxocara vitulorum eggs. It can be concluded that this service increases the farmer’s knowledge about health management and zoonotic diseases up to 71% and there was a positive result in parasitic cases evaluation. It is suggested to repeat the deworming program a month after the first dose.
Sinkronisasi Estrus Sapi Peranakan Ongole di Kelompok Tani Sri Mulyo Sigit Prastowo; Sunarto Sunarto; Lutojo Lutojo; Nuzul Widyas; Adi Ratriyanto
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i2.42573

Abstract

Kelompok Tani Sri Mulyo merupakan kelompok peternak sapi Peranakan Ongole (PO) yang menghadapi kendala peningkatan angka kebuntingan. Permasalahan yang dihadapi adalah kejadian estrus / birahi tenang sehingga penentuan waktu Inseminasi Buatan (IB) tidak tepat dan kemudian berakibat pada kegagalan kebuntingan. Salah satu upaya  untuk mengatasi hal tersebut dengan mengaplikasikan metode sinkronisasi estrus (SE) agar tampilan estrus mudah diamati melalui program pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi. Informasi dan kesepakatan tentang program SE disosialisasikan pada tahap pertama, dilanjutkan dengan pelaksanaan di lapangan. Sebanyak 20 ekor sapi PO digunakan dalam program ini dan dari hasil pemeriksaan organ reproduksi diperoleh sebanyak 12 ekor sapi layak untuk disinkronisasi estrus. Hormon yang digunakan dalam program SE ini adalah PGF2α dengan metode dua kali injeksi. Hasil SE didapatkan 10 ekor sapi teramati estrus, sedangkan 2 ekor terlewatkan pengamatannya. Inseminasi dengan semen beku kemudian dilakukan dan dievaluasi keberhasilannya setelah 21 dan 60 hari. Sebanyak 6 ekor tidak menunjukkan tanda-tanda estrus pada hari ke 21 setelah IB, dan 4 ekor dinyatakan bunting setelah evaluasi dengan palpasi rektal pada hari ke 60. Selanjutnya, kelahiran pedet didapatkan sebanyak 4 ekor. Berdasar hasil program SE dapat disimpulkan bahwa penggunaan program SE dapat meningkatkan jumlah sapi betina bunting di Kelompok Tani Sri Mulyo.