Lies Sudibyo
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia Sudibyo, Lies
WIDYATAMA Vol 20, No 2 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan dan Dampak Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia Lies Sudibyo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Universitas Veteran Bangun Nusantara. Jl Letjen Sujono Humardani No. 1 Jombor  Sukoharjo 57521. Telp.+62-0271593156, fax. +62-0271-591065 Abstrak Pendidikan merupakan hak asasi manusia (HAM) sebagaimana diatur dalam  Pasal 28C UUD 1945 yakni bahwa setiap warga negara berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Untuk melaksanakan ketentuan pasal-pasal UUD 1945 tersebut dikeluarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 11 ayat (1) ditetapkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Salah satu upaya untuk melaksanakan amanat UUD 1945 dan ketentuan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ialah menggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan di Indonesia antara lain melalui cara pembelajaran e-learning atau juga cara pembelajaran distance learning. Komponen teknologi informasi merupakan subsistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dibutuhkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan manusia (brainware). Teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari sistem elektronik seperti yang diatur dalam UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Peranan Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan menurut PUSTEKKOM meliputi teknlogi informasi sebagai; ketrampilan (skill) dan kompetensi, sebagai infrastruktur pendidikan, sumber bahan ajar, alat bantu dan fasilitas pendidikan, dan manajemen pendidikan. Sedang dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi informasi meliputi dampak positif dan dampak negatif. Dampak negatif harus diatasi oleh penyelenggara pendidikan (sekolah, guru), orang tua, dan pemerintah. Kata-kata kunci : Teknologi informasi, Pendidikan 
Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru-Guru SDN 3 Kudi dan SDN 3 Tegiri Kecamatan Batuwarno Kabupaten Wonogiri Rahayu, Sri; Sukonsih, Cucu Siti; NS, Pranowo; Sudibyo, Lies
WIDYATAMA Vol 20, No 2 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Bagi Guru-Guru SDN 3 Kudi dan SDN 3 TegiriKecamatan Batuwarno Kabupaten Wonogiri  MH. Sri Rahayu, Cucu Siti Sukonsih, Pranowo NS, Lies Sudibyo, Toni Harsan dan Eliana Purti Liebe FKIP, Universitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoJl. Letjend. S. Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521Telp. + 62 – 271 – 593156, Fax + 62 -  0271 – 591065 Abstrak Tujuan Pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa akan tercapai apabila guru sebagai pelaksana pendidikan memiliki kemampuan profesional. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru secara maksimal. Guru yang profesional memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Pelatihan penulisan proposal PTK diberikan bagi guru-guru SDN 3 Kudi dan SDN 3 Tegiri, Kecamatan Batuwarna, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini bertujuan supaya guru-guru memiliki pemahaman dan ketrampilan dalam pembuatan proposal PTK serta meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan pengabdian dimulai dengan pretest, kemudian penyampaian materi PTK dengan metode ceramah, latihan praktek pembuatan proposal PTK dan diakhiri dengan post test. Hasil kegiatan menunjukkan terjadi peningkatan pemahaman penulisan proposal PTK sebesar 35%. Kata-kata kunci :  Proposal PTK, Pelatihan, SDN 3 Kudi dan SDN 3 Tegiri, Kab. Wonogiri
Efektivitas Pelaksanaan Hukum Perlindungan Konsumen di Era Global Sudibyo, Lies
WIDYATAMA Vol 20, No 1 (2011)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efektivitas Pelaksanaan Hukum Perlindungan Konsumen di Era Global Lies Sudibyo Program Studi PPKN – FKIP - Universitas Veteran Bangun NusantaraJl. Letjen Sudjono Humardani No 1 Sukoharjo 57521Telp. 0271-593156  Fax  0271-591065e-mail : pakliesudibyo@gmail.com Abstrak Perlindungan konsumen termasuk cabang hukum baru dalam peraturan perundangan di Indonesia, meskipun kesadaran perlunya peraturan perundangan yang komprehensif bagi konsumen sudah munsul sejak lama. Praktik monopoli dan tidak adanya perlindungan konsumen telah meletakkan posisi konsumen di tingkat rendah dalam menghadapi pelaku usaha. Ketidakberdayaan konsumen dalam menghadapi pelaku usaha jelas sangat merugikan kepentingan masyarakat. Pada umumnya pelaku usaha berlindung di balik standard contract (perjanjian baku). UU No. 8 Tahun 1999 telah mengatur tentang perlindungan konsumen terutama jaminan hak dan kewajiban konsumen serta cara penyelesaian sengketa antara konsumen dengan pelaku usaha. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan undang-undang perlindungan konsumen ini telah dibentuk Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di 54 kota besar di seluruh Indonesia.  Namun dalam pelaksanaannya, undang-undang perlindungan konsumen ini belum efektif. Hal ini antara lain disebabkan oleh kesadaran konsumen tentang substansi undang-undang perlindungan konsumen yang masih rendah, kesadaran terhadap hak-hak konsumen masih rendah, dan kepercayaan terhadap aparat pelaksana sengketa konsumen juga masih rendah. Kurang efektifnya pelaksanaan hukum perlindungan konsumen ini antara lain juga karena masih diberlakukannya asas locus delicti bagi konsumen yang akan mengadukan sengketa yang dideritanya.Kata Kunci :  Efektivitas, Perlindungan Konsumen 
PROFESIONALISME GURU SEBAGAI SEBUAH KEBUTUHAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL Sudibyo, Lies
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PROFESIONALISME GURU SEBAGAI SEBUAH KEBUTUHAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL Lies Sudibyo FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjend. Sujono Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521 Telp. (0271) 593156 Fax. (0271) 591065e-mail: lies.sudibyo@yahoo.com  Abstrak  Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya mamusia yang terlibat dalam dunia pendidikan yakni guru. Berkualitas tidaknya proses pendidikan sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dilakukan guru. Guru merupakan perencana, pelaksana sekaligus sebagai evaluator pembelajaran di kelas. Untuk itu guru dituntut memiliki profesionalisme dalam penguasaan materi pelajaran, penguasaan professional keguruan dan pendidikan, penguasaan cara-cara menyesuaikan diri dan berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya. Profesionalisme guru dapat dicapai jika guru ahli dalam melaksanakan tugas, dan selalu mengembangkan diri, di samping itu juga perlu mempertimbangkan aspek komitmen dan tanggung jawab, serta kemandirian. Pengembangan profesi guru dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu; pengembangan intensif, pengembangan kooperatif. Teknik pengembangannya antara lain melalui pelatihan, penataran, kursus, loka karya, serta peer supervision dan collaborative supervision (misal: KKG, MGMP/MGBK). Dalam perspektif global, profesionalisme guru dapat mengacu pada NEA (National Education Asosciation). Karena begitu pentingnya peranan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka guru hendaknya selalu mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan dan meningkatkan kompetensinya, karena out put pendidikan tidak hanya mencapai IQ, tetapi juga EQ dan SQ. dalam kaitan ini kebijakan pemerintah sangat berpengaruh antara lain melalui peningkatan kesejahteraan guru melalui setifikasi guru. Kata kunci : profesionalisme guru, perspektif global