Dadang Sudrajat
Institut Teknologi Bandung

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

GELISAH DALAM KOSONG Octavianingrum R.P, Nurfitrianah; Sudrajat, Dadang
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Sebuah karya adalah buah hasil dari pencapaian kesadaran untuk apa terjun dalam dunia seni yang dijalani dalam institusi. Ketika kesadaran itu muncul maka terciptalah ilham-ilham yang membentuk konsep dalam berkarya dan ide-ide yang keluar dari pikiran dan hati. Sebuah wadah yang memberikan kebebasan berfikir dan berkarya bukan berartitanpa kesadaran atau pembenaran seperti fiktif. Saya berkarya dengan gaya ekspresionis karena kesadaran atas sebuah bidang kosong yang memberikan kebebasan tampa batasan media untuk berkarya menuangkan kegelisahan. Dan terinspirasi dari perjalanan hidup yang selama ini saya jalani. Ekspresi dapat menimbulkan pro dan kontra dalam ruang seni karena sebuah karya seni itu relatif. Namun saya tidak peduli atas kerelatifan sebuah karya seni, karena saya dapat mempertanggung jawabkannya dan melampiaskan apa yang saya rasakan atas dasar kejujuran dari pancaindera dan hati. Gejolak dalam kejiwaan diberi media yang sangat tepat oleh dunia seni. Tidak peduli lagi akan media yang dipakai atau pun seni tinggi dan rendah. Tapi esensi dari sebuah karya seni yang ditampilkan.
UNTITLED Dwityosunu, Nurachman Andika; Sudrajat, Dadang
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Dalam melihat sebuah karya seni, penulis lebih memilih untuk berapati pada wilayah pemaknaan narasi dari sebuah karya; seperti filosofi atau ideologi tertentu yang diusung. Apa yang menjadi perhatian bagi penulis dalam membaca sebuah karya --dalam hal ini dikhususkan kepada seni lukis-- adalah apa yang telah dan/atau sedang terjadi di atas bidang kanvas. Bagaimana material yang telah diracik menampakkan wujudnya di atas kanvas, bagaimana teknik yang diaplikasikan untuk mewujudkan bentuk tertentu, bagaimana komposisi bentuk, tekstur, dan warna dari karya itu, bagaimana ketidaksengajaan dan kesengajaan yang terjadi selama proses penciptaan saling ‘berinteraksi’, dan bagaimana ‘rasa’ yang disadari saat berempati pada karya itu, baik saat proses pengerjaan serta saat setelah karya itu selesai. Hal ini yang nantinya akan dikaitkan kepada ekspresi estetik dalam menciptakan dan menikmati karya seni.Penulis menciptakan karya murni untuk kesenangan penulis dalam mencermati elemen-elemen yang dibentuk sedemikian rupa di atas kanvas (tekstur, bentuk, warna) dan karya itu sendiri yang menjadi ‘kendaraan’ penulis dalam berkontemplasi.
MORS VINCIT OMNIA Fianny, Ghina; Sudrajat, Dadang
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Rasa takut adalah sebuah emosi yang ditimbulkan oleh ancaman, baik secara fisik maupun psikis, yang membuat manusia secara instingtif menghindar dan bersembunyi dari ancaman tersebut. Salah satu ketakutan terbesar yang dialami manusia adalah kematian, di mana tidak ada seorangpun yang mengetahui detailnya serta adanya kesedihan mendalam bagi yang ditinggalkan. Hal ini menimbulkan sebuah kebutuhan adanya proses mengatasi rasa takut terhadap kematian, yang direpresentasikan ke dalam bentuk karya seni lukis abstrak dengan media cat akrilik di atas foto rontgen. Representasi terhadap kematian dan pemaknaan untuk mengatasinya dituangkan dalam media cat akrilik di atas foto rontgen.
SINTESIS PARADOKS KEINDAHAN DAN MEDIUM Astari, Tara; Sudrajat, Dadang
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Makna keindahan sejatinya terletak dalam persepsi personal setiap individu. Hal ini memacu penulis untuk menciptakan karya seni dalam Tugas Akhir ini untuk mencari dan mendalami makna keindahan personal. Penulis merasakan medium konvensional seni lukis tidak dapat merepresentasikan gagasan tersebut. Maka penulis menemukan kebutuhan untuk menggali medium dan teknik non-kovensional untuk mewujudkan gagasan keindahan personal melalui penyajian susunan elemen formal menggunakan pendekatan abstrak. Penulis memilih menampilkan image tersebut pada permukaan dua dimensional medium silicone sealant dan teknik image transfer sebagai hal paling tepat untuk merealisasikan gagasannya. Melalui karya ini, penulis bertujuan menunjukkan bahwa medium non-konvensional dapat dieksplorasi untuk perwujudan idea tersebut.
PERJALANAN DUNIA BARU Pramudya, Rendy Raka; Sudrajat, Dadang
Visual Art Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Penulis sangat mengagumi keberadaan alam semesta dan segala isinya yang telah diciptakan oleh Tuhan dengan sangat lengkap dan beragam. Rasakagum tersebut kemudian berujung pada rasa penasaran penulis tentang apa yang ada di luar dari apa yang bisa penulis lihat, raba serta rasakan.Tujuan karya ini dibuat adalah sebagai cara penulis untuk mencari jawaban dari rasa penasaran tersebut. Metode yang dilakukan oleh penulisberdasarkan metode automatisme dengan teknik melukis. Diharapkan dengan metode ini penulis mampu menghadirkan bentuk-bentuk yang asingyang tidak terpikirkan sebelumnya yang kemudian setelah dibaca bentuk-bentuk tersebut ternyata berasal dari pengalaman penulis yang selama initidak penulis sadari keberadaanya. Hasilnya, bahwa dengan proses melukis yang penulis lakukan, penulis dapat mengungkap dan menyadarikeberadaan dari hal yang selama ini tidak disadari oleh penulis.
KASIH STORGÉ (KELEKATAN DAN KERINDUAN TERHADAP ‘RUMAH’) Fitrianti, Intan; Sudrajat, Dadang
Visual Art Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

AbstrakDalam sejarah kekaryaannya selama berada di Studio Lukis FSRD ITB, penulis secara tidak sadar selalu menyisipkan tema keluarga dalam beberapakaryanya. Karena tema tersebut muncul secara terus-menerus, penulis merasa bahwa tema ini penting dan perlu difokuskan dan didalami. Rumahmerupakan tempat di mana penulis merasakan kehangatan. Dan keluarga adalah pihak yang dapat memberikan penulis kehangatan. Realitas di manapenulis berada ke luar dari zona nyamannya- jauh dari keluarga untuk melakukan studi di luar kota, membuat penulis untuk selalu merasakankerinduan. Karya ini dibuat dengan tujuan agar penulis lalu dapat mengungkapkan kerinduan dan membahasakan harapan penulis akan kelekatandengan keluargan yang selalu penulis inginkan; storgé, sebuah kasih sayang yang tulus dan kekal. Gestur afeksi dari figur menjadi objek utamapenulis. Dan gaya melukis ekspresionis dipilih penulis sebagai cara yang paling tepat untuk membahasakan harapan tersebut. Karya Tugas Akhir inipun diharapkan sebagai langkah awal penulis untuk mengembangkan visual lukisan untuk ke depannya.
MODEL KONSELING RESOLUSI KONFLIK BERLATAR BIMBINGAN KOMPREHENSIF UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI HIDUP DAMAI DAN HARMONI SISWA SMK Sudrajat, Dadang; -, Ilfiandra; Saripah, Ipah
PEDAGOGIA Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i2.3552

Abstract

This study aimed at formulating a model of conflict-resolution counseling with comprehensive guidance ground for developing peace and harmony life competences of vocational high school students. Quantitative-qualitative approach with researchand development method was used. Population of the research consisted of students of vocational high schools in Bandung Municipality with its sample amounting to 364 students, 4 counselors, and 1 expert of guidance and counseling intervention. Results showed: (1) learning to be and learning to live together were education pillars which were not neglected, where there is a view that learning to live together as a parexcellent pillar; (2) Generally students’ peace and harmony life competences were in high category but affection, harmony, and thanks giving aspects needed to be developed; (3) conflict resolution was under the umbrella of peace education, in agroup with peace, reconciliation, tolerance, respect to human rights, and civil participation; (4) based on theoretical and empirical consideration, the conflict - resolution guidance with comprehensive guidance background was predicted to beable to become an alternative solution for developing students’ peace and harmony life competences, and (5) validation results of a rational model that involved guidance and counseling experts and school counselors showed that the model had feasibility to be implemented at school.Keywords: counseling, conflict-resolution, comprehensive guidance, peace and harmony life.
MODEL KONSELING RESOLUSI KONFLIK BERLATAR BIMBINGAN KOMPREHENSIF UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI HIDUP DAMAI DAN HARMONI SISWA SMK Sudrajat, Dadang; -, Ilfiandra; Saripah, Ipah
PEDAGOGIA Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pedagogia.v13i3.6000

Abstract

Penelitian bertujuan merumuskan model konseling resolusi konflik berlatar bimbingan komprehensif untuk mengembangkan kompetensi hidup damai dan harmoni siswa SMK. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif-kualitatif dengan metode riset pengembangan. Populasi penelitian adalah siswa SMK di kota Bandung dengan jumlah sampel 364 siswa, 4 orang konselor, dan 1 orang pakar intervensi BK. Hasil penelitian menunjukkan: (1) learning to be dan learning to live together adalah pilar yang tidak dapat diabaikan, sementara ada pandangan bahwa learning to live together sebagai pilar keunggulan; (2) secara umum kompetensi hidup damai dan harmoni siswa berada pada kategori tinggi namun aspek keharuan, harmoni, dan terima kasih masih perlu pengembangan; (3) resolusi konflik berada dalam payung pendidikan damai (peace education) satu gugus dengan perdamaian, rekonsiliasi, toleransi, penghargaan terhadap hak asasi, dan partisipasi sipil; (4) berdasarkan pertimbangan teoretis dan empiris, konseling resolusi konflik dapat menjadi alternatif solusi pengembangan kompetensi hidup damai dan harmoni siswa; dan (5) hasil validasi rasional menunjukkan bahwa model memiliki fisibilitas untuk diimplementasikan di sekolah.This study aimed at formulating a model of conflict-resolution counseling with comprehensive guidance ground for developing peace and harmony life competences of vocational high school students. Quantitative-qualitative approach with research and development method was used. Population of the research consisted of students of vocational high schools in Bandung Municipality with its sample amounting to 364 students, 4 counselors, and 1 expert of guidance and counseling intervention. Results showed: (1) learning to be and learning to live together were education pillars which were not neglected, where there is a view that learning to live together as a par excellent pillar; (2) Generally students’ peace and harmony life competences were in high category but affection, harmony, and thanks giving aspects needed to be developed; (3) conflict resolution was under the umbrella of peace education, in a group with peace, reconciliation, tolerance, respect to human rights, and civil participation; (4) based on theoretical and empirical consideration, the conflict-resolution guidance with comprehensive guidance background was predicted to be able to become an alternative solution for developing students’ peace and harmony life competences, and (5) validation results of a rational model that involved guidance and counseling experts and school counselors showed that the model had feasibility to be implemented at school.