This Author published in this journals
All Journal Koneksi
Fitria Ferliana Suryadi
Universitas Tarumanagara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tatung Sebagai Budaya Masyarakat Tionghoa (Studi Komunikasi Ritual Tatung di Singkawang) Fitria Ferliana Suryadi; Suzy S. Azeharie
Koneksi Vol 4, No 1 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i1.6615

Abstract

This research is titled Tatung as a Cultural Part of the Chinese Community (Tatung Ritual Communication Study in Singkawang). The purpose of this study is  to determine Tatung which is considered by the Chinese community in Singkawang, as a culture and to know the ritual communication carried out by Tatung in Singkawang. Tatung is a person who is possessed by the spirit of Dewa to help the Chinese community in Singkawang who are in need, such as asking about their wedding date, health, career and future. This thesis uses ethnographic methods to describe and discover the hidden knowledge of a culture or community. This thesis uses descriptive qualitative methods. Research Data obtained from non participant observation on Tatung in Singkawang, semi-structured interview with one Key informant and three additional informant in Singkawang, library study and document study. The theory used in the study was the ritual communication of Eric W. Rothenbuhler stating that ritual communication is part of the use of symbols. Rituals are always identical to habits or routines. Ritual as a hereditary action, formal action and containing transcedental values. The conclusion of this research is Tatung is a cultural part of Singkawang because the Chinese people in Singkawang strongly believe in Tatung from generation to generation and the majority of Chinese in Singkawang Confucian religion. Penelitian ini mengangkat Tatung sebagai bagian dari budaya masyarakat Tionghoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tatung yang dianggap oleh masyarakat Tionghoa di Singkawang sebagai budaya dan komunikasi ritual yang dilakukan oleh Tatung di Singkawang. Tatung merupakan orang yang dirasuki oleh roh dewa untuk membantu masyarakat Tionghoa yang membutuhkan, seperti menanyakan tanggal pernikahan, kesehatan, karir dan masa depan. Penelitian ini menggunakan metode etnografi untuk mendeskripsikan dan menemukan pengetahuan tersembunyi suatu budaya atau komunitas. Data penelitian diperoleh dari observasi non partisipan pada Tatung di Singkawang, wawancara semi terstruktur dengan satu key informan dan tiga informan tambahan di Singkawang, studi pustaka dan studi dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah komunikasi ritual dari Eric W. Rothenbuhler yang menyatakan bahwa komunikasi ritual merupakan bagian dari pemaknaan simbol. Ritual selalu identik dengan kebiasaan atau rutinitas. Ritual sebagai suatu aksi turun-temurun, aksi formal dan mengandung nilai-nilai transendental. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Tatung merupakan bagian budaya di Singkawang karena masyarakat Tionghoa di Singkawang sangat percaya terhadap Tatung dari generasi ke generasi dan mayoritas Tionghoa di Singkawang beragama Konghucu.