This Author published in this journals
All Journal AGRIKA
Toto Suharjanto
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KAJIAN EFISIENSI PEMBERIAN AIR DAN PUPUK ORGANIK BOKASI DARI LIMBAH TERNAK SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) Hidajat, Firman; Suharjanto, Toto
Agrika Vol 10, No 2: November 2016
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.774 KB) | DOI: 10.31328/ja.v10i2.858

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bokashi limbah sapi  serta interaksinya dengan  penggunaan  air terhadap  pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah.  Target penelitian ini adalah mengetahui pengaruh takaran limbah padat ternak sapi dan takaran air dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah yang dapat digunakan sebagai bahan informasi penggunaan bokashi dan air sebagai paket teknologi budidaya bawang merah.  Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dirancang menggunakan rancangan acak kelompok faktorial terdiri dari 3 faktor yaitu bokashi limbah sapi (B),takaran air (A) dan varietas bawang merah (V), yang masing-masing terdiri dari 4 level dan diulang 3 kali.  Macam varietas, takaran air dan pupuk bokashi berinteraksi mempengaruhi pertumbuhan dan hasil yaitu pada parameter jumlah daun, panjang tanaman, panjang tunas, berat basah, dan berat kering tanaman kecuali jumlah umbi, diameter umbi tidak terjadi interaksi. Kombinasi perlakuan yang terbaik pada pertumbuhan adalah V3A0B2 (varietas Nganjuk, pemberian air 100% kapasitas lapang, pupuk bokashi 18 ton/ha) namun tidak berbeda nyata dengan V3A1B2 (varietas Nganjuk, pemberian air 80% kapasitas lapang, dan pupuk bokashi 18 ton/ha), sedangkan untuk komponen hasil kombinasi perlakuan terbaik adalah V1A0B2 (varietas Pujon, pemberian air 100% kapasitas lapang, dan pupuk bokashi 18 ton/ha) namun tidak berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan V1A1B2 (varietas Pujon, pemberian air 80% kapasitas lapang, dan pupuk bokashi 18 ton/ha). Pemberian air kapasitas lapang merupakan yang terbaik namun tidak berbeda nyata hasilnya dengan pemberian air 80% kapasitas lapang. Media yang baik untuk pertumbuhan dan hasil bawang merah adalah media tanah dengan pupuk bokashi 18 ton per hektar.
RESPON HASIL KACANG KOMAK TERHADAP INTENSITAS CEKAMAN KEKERINGAN Toto Suharjanto
Agrika Vol 4, No 1: Mei 2010
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.703 KB) | DOI: 10.31328/ja.v4i1.146

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk : mengkaji respon hasil kacang komak pada tingkat kekeringan yang berbeda, tingkat intensitas kekeringan yang diterima tanaman kacang komak. Empat genotip kacang komak yaitu Kendit, Tongas, Malasan dan Klakah  sudah diteliti di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang,  mulai Desember - Mei 2008. Percobaan ini menggunakan RAK dengan 3 blok sebagai ulangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa (1) Peningkatan intensitas cekaman kekeringan secara nyata menurunkan produksi biomasa, jumlah biji, bobot biji, jumlah polong, dan bobot polong per tanaman, (2) Hasil kacang komak pada cekaman kekeringan 33 % dan 67 %  adalah lebih rendah dibandingkan tanpa cekaman kekeringan. Hasil masing-masing komponen berturut-turut berkurang sebesar : pada biomasa 26.9 %, dan 60.3 %., pada jumlah biji 33.3 % dan 67.6 %, pada bobot biji 36.8 %, dan 74.6 %., pada jumlah polong 34.5 % dan 70.9 %, pada bobot polong 38 % dan 77.9 %. Kata kunci : hasil, Dolichos lablab, intensitas, cekaman kekeringan
SISTEM INTENSIFIKASI PADI AEROB TERKENDALI BERBASIS ORGANIK DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG, KOTA MALANG Elik Murni Ningtias Ningsih; Toto Suharjanto
Agrika Vol 6, No 1: Mei 2012
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.834 KB) | DOI: 10.31328/ja.v6i1.127

Abstract

Pengelolaan budidaya tanaman padi saat ini sering mengalami kesulitan pada penyediaan sarana produksi berupa pupuk.  Masalah penyediaan pupuk dikarenakan  oleh keterbatasan modal usaha tani dan juga diakibatkan oleh seringnya  terjadi kelangkaan pupuk yang mengakibat harga pupuk menjadi tidak stabil. Budidaya tanaman padi dengan sistem intensifikasi padi aerob terkendali dengan menerapkan sistem produksi yang menyatukan pemanfaatan potensi biologis tanah, managemen tanaman, pemupukan dan tata air secara terpadu yang mendukung pertumbuhan dan perakaran tanaman padi.  Pemanfaatan  limbah jerami padi sebagai pupuk dapat mengurangi biaya usaha tani dan memperbaiki kesuburan tanah yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Metode yang digunakan yaitu dengan demoplot.  Hasil penerapan IPAT-BO yaitu memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman padi yaitu pada tinggi tanaman, jumlah anakan dan hasil panen.  Hasil panen pada penerapan budidaya padi IPAT-BO 9,10 ton/ha. Kata Kunci : Padi, Intensifikasi, Aerob, Organik
RESPON PERTUMBUHAN KACANG KOMAK TERHADAP PERIODE CEKAMAN KEKERINGAN Toto Suharjanto
Agrika Vol 4, No 2: Nopember 2010
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.928 KB) | DOI: 10.31328/ja.v4i2.142

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah 1) mengkaji  respon pertumbuhan genotip kacang komak terhadap kekeringan dan 2) mengetahui tingkat efisiensi penggunaan air  dari genotip  kacang komak. Penelitian disusun dengan mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor  yaitu genotiip, yang diulang 3 kali. Faktor  genoiip (G) terdiri atas 4 level, yaitu G1 = genotip Kendit, G2 = genotip Tongas, G3 = genotip Malasan dan G4 =  genotip Klakah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa (1)  pertumbuhan daun genotip Klakah dan Kendit lebih baik dibandingkan genotip Tongas dan Malasan pada kondisi tanah kekeringan, dengan jumlah daun masing-masing genotip berturut-turut sebesar  18.67, 18.00, 15.33 dan 12.67 dan (2) genotip Tongas lebih  efisien dalam penggunaan air dibandingkan Malasan, Kendit maupun Klakah, dengan jumlah kebutuhan air berturut-turut sebesar  1627 g, 1751 g, 1768 g dan 1795 g. Kata kunci : pertumbuhan, komak hitam, cekaman kekeringan