Ismansyah Ismansyah
Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Lama Hari Rawat Pasien Diabetes Miletus Tipe II Ismansyah, Ismansyah
Husada Mahakam Vol 3 No 4 (2012): November 2012
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.188 KB)

Abstract

Lama hari rawat adalah salah satu unsur atau aspek asuhan dan pela-yanan di rumah sakit yang dapat dinilai atau diukur. Dengan meningkatnya pre-valensi penderita diabetes melitus berimplikasi pada peningkatan jumlah penderita diabetes melitus yang dirawat di rumah sakit yang disebabkan karena kurangnya kemampuan melakukan selfcare management DM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat pasien Diabetes Melitus tipe II yang dirawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina Balikpapan tahun 2012.  Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 53 responden dengan menggunakan teknik consecutive sampling dan proporsional sampling. Hasil analisis statistik de-ngan independen t tes dan statistik chi kuadrat didapatkan faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat pasien diabetes melitus tipe II adalah : usia (p = 0,794), kepatuhan diet (p = 0,568) dan peran keluarga (p = 0,384). Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya tenaga kesehatan dan keperawatan untuk selalu meningkatkan kualitas layananan dalam merawat pasien khususnya pasien diabetes melitus tipe II sehingga dapat mengurangi nilai Average Length of Stay (aLOS)
Pengaruh Latihan Mengunyah dan Menelan Tertrukstur Terhadap Kemampuan Mengunyah dan Menelan Dalam Konteks Asuhan Keperawatan Pasien Stroke Dengan Disfagia di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Ismansyah, Ismansyah
Husada Mahakam Vol 2 No 1 (2009): September 2009
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2213.98 KB)

Abstract

Stroke adalah kumpulan gejala klinis akibat hilangnya fungsi otak sebagian atau keseluruhan, secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah. Salah satu penyebab kematian pasien stroke adalah aspirasi pneumonia yang berhubungan dengan disfagia. Penanganan yang baik terhadap disfagia dapat membantu mencegah komplikasi, mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh latihan mengunyah dan menelan terstruktur terhadap kemampuan mengunyah dan menelan dalam konteks asuhan keperawatan pasien stroke dengan disfagia di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Desain penelitian ini adalah quasy eksperiment, khususnya conrol group pretest-posttest design. Sampel berjumlah 64 orang (32 orang kelompok intervensi yang diberikan perawatan standar dan latihan mengunyah dan menelan terstruktur 7 hari dan 32 orang kelompok kontrol yang diberikan perawatab standar), yang diambil dengan metode consecutive sampling. Evaluasi kemampuan mengunyah dan menelan dilakukan pada hari pertama dan ketujuh baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Hasil penelitian diperoleh adanya peningkatan kemampuan mengunyah dan menelan secara bermakna (p=0,000 α=0,05), artinya latihan mengunyah dan menelan terstruktur berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan mengunyah dan menelan pasien stroke dengan disfagia. Manfaat penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dalam menangani pasien stroke dengan disfagia sehingga meningkatkan mutu asuhan keperawatan, mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi serta memperkaya keilmuan keperawatan. Rekomendasi penelitian ini perlu adanya penelitian lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar.
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Lama Hari Rawat Pasien Diabetes Miletus Tipe II Ismansyah Ismansyah
Husada Mahakam Vol 3 No 4 (2012): November 2012
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.188 KB)

Abstract

Lama hari rawat adalah salah satu unsur atau aspek asuhan dan pela-yanan di rumah sakit yang dapat dinilai atau diukur. Dengan meningkatnya pre-valensi penderita diabetes melitus berimplikasi pada peningkatan jumlah penderita diabetes melitus yang dirawat di rumah sakit yang disebabkan karena kurangnya kemampuan melakukan selfcare management DM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat pasien Diabetes Melitus tipe II yang dirawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina Balikpapan tahun 2012. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 53 responden dengan menggunakan teknik consecutive sampling dan proporsional sampling. Hasil analisis statistik de-ngan independen t tes dan statistik chi kuadrat didapatkan faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat pasien diabetes melitus tipe II adalah : usia (p = 0,794), kepatuhan diet (p = 0,568) dan peran keluarga (p = 0,384). Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya tenaga kesehatan dan keperawatan untuk selalu meningkatkan kualitas layananan dalam merawat pasien khususnya pasien diabetes melitus tipe II sehingga dapat mengurangi nilai Average Length of Stay (aLOS)
Pengaruh Latihan Mengunyah dan Menelan Tertrukstur Terhadap Kemampuan Mengunyah dan Menelan Dalam Konteks Asuhan Keperawatan Pasien Stroke Dengan Disfagia di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Ismansyah Ismansyah
Husada Mahakam Vol 2 No 1 (2009): September 2009
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2213.98 KB)

Abstract

Stroke adalah kumpulan gejala klinis akibat hilangnya fungsi otak sebagian atau keseluruhan, secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah. Salah satu penyebab kematian pasien stroke adalah aspirasi pneumonia yang berhubungan dengan disfagia. Penanganan yang baik terhadap disfagia dapat membantu mencegah komplikasi, mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh latihan mengunyah dan menelan terstruktur terhadap kemampuan mengunyah dan menelan dalam konteks asuhan keperawatan pasien stroke dengan disfagia di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Desain penelitian ini adalah quasy eksperiment, khususnya conrol group pretest-posttest design. Sampel berjumlah 64 orang (32 orang kelompok intervensi yang diberikan perawatan standar dan latihan mengunyah dan menelan terstruktur 7 hari dan 32 orang kelompok kontrol yang diberikan perawatab standar), yang diambil dengan metode consecutive sampling. Evaluasi kemampuan mengunyah dan menelan dilakukan pada hari pertama dan ketujuh baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Hasil penelitian diperoleh adanya peningkatan kemampuan mengunyah dan menelan secara bermakna (p=0,000 α=0,05), artinya latihan mengunyah dan menelan terstruktur berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan mengunyah dan menelan pasien stroke dengan disfagia. Manfaat penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dalam menangani pasien stroke dengan disfagia sehingga meningkatkan mutu asuhan keperawatan, mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi serta memperkaya keilmuan keperawatan. Rekomendasi penelitian ini perlu adanya penelitian lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar.
Senam Lansia Merubah Tekanan Darah Lansia Hipertensi Ismansyah Ismansyah; Parellangi Andi; Firdaus Rivan
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 7 No 1 (2019): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.967 KB) | DOI: 10.31964/jck.v7i1.96

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Senam Lansia Terhadap Perubahan Tekanan Darah Lansia Hipertensi di UPTD Panti Sosial Tresna Wredha Nirwana Puri Samarinda. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain penelitian pre test and post test nonequivalent control group. Pada penelitian ini, responden penelitian dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 13 responden dan diambil secara random. Dimana kelompok intervensi adalah kelompok perlakuan yang diberi intervensi berupa senam lansia terstruktur, sedangkan kelompok kontrol diberi olahraga standar panti. Hasil uji menggunakan independent t test terdapat perbedaan antara nilai tekanan sistolik dan diatolik antara kedua kelompok dimana ada pengaruh bermakna senam lansia terhadap tekanan darah sistolik dan diatolik secara bermakna pada kelompok intervensi. Terdapat pengaruh bermakna antara senam lansia dengan tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia yang mengalami hipertensi di UPTD Panti Sosial Tresna Wredha Nirwana Puri Samarinda.
HUBUNGAN KEPATUHAN KONTROL DENGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DM TIPE 2 Ismansyah Ismansyah
MNJ (Mahakam Nursing Journal) Vol 2 No 8 (2020): Nov 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.867 KB) | DOI: 10.35963/mnj.v2i7.181

Abstract

Management of patients with diabetes mellitus requires cooperation from both patients themselves and families with health workers so that the program can be carried out properly, so that obedient patients exercise control and risk for complications can be prevented. The purpose of this study was to determine the relationship of control adherence with blood sugar levels when in Type 2 DM patients. The design of this study was descriptive correlational with cross sectional approach. The population was 74 Type 2 DM patients. The sample was 70 people with nonprobability sampling with pusposive sampling technique. The research instrument used observation sheets of respondents' visit notes taking DM drugs and observation sheets of blood glucose laboratory results while. Data were analyzed using univariate and bivariate techniques with the Mann Whitney test. The respondents most are obedient in carrying out DM disease control. Blood sugar levels when in the range 105-535 mg / dl with an average GDS of 223.37 mg / dl. There was a relationship of control adherence with the current blood sugar level (p = 0,000).It is expected that DM sufferers improve medication control compliance in order to be able to maintain their health condition by adhering to the re-treatment schedule and asking for family support.
PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KEGAWAT DARURATAN STROKE DENGAN DETEKSI METODE FACE, ARMS, SPEECH, TIME (FAST) TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Frana Andrianur; Ismansyah Ismansyah
MNJ (Mahakam Nursing Journal) Vol 2 No 10 (2021): Nov 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.937 KB) | DOI: 10.35963/mnj.v2i10.192

Abstract

ABSTRACT Stroke emergencies need to be detected by families to reduce disability and death, so families need to be empowered in caring for stroke patients. Efforts are made to meet the knowledge, attitudes. This study aims to determine the effect of family empowerment as a caregiver in detecting stroke emergencies using the face, arms, speech, time (FAST) method. The design of this study used a quasi-experimental design with one group pretest-posttest. Respondents were taken by consecutive sampling as many as 30 families as caregivers in the Bengkuring Health Center area, Samarinda City. Data were collected using the instrument sheet and knowledge questionnaire, attitude. Data analysis used the Wilcoxon test and the dependent t-test. The results showed that there was a difference before and after the knowledge score (p = 0.000), attitude score (p = 0.000). The instruments used to measure differences in this study are standard, valid and reliable. Empowerment of families as caregivers in the detection of stroke emergencies with the detection of the face, arms, speech, time (FAST) method has been shown to affect increasing knowledge and positive attitudes towards families as caregivers for stroke patients. Family understanding in detecting stroke emergencies is a nursing intervention to increase knowledge, positive attitudes in families who care for stroke patients. ABSTRAK Kegawat daruratan stroke perlu dideteksi oleh keluarga untuk mengurangi kecacatan dan kematian, sehingga kelurga perlu diberdayakan dalam merawat pasien stroke. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi pengetahuan, sikap. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan keluarga sebagai caregiver dalam deteksi kegawat daruratan stroke dengan metode face, arms, speech, time (FAST). Desain penelitian ini menggunakan quasi ekspriment dengan rancangan one group pretest postest. Responden diambil secara consecutive sampling sebanyak 30 keluarga sebagai caregiver di di Wilayah Puskesmas Bengkuring Kota Samarinda. Data dikumpulkan dengan lembar instrumen dan kuesioner pengetahuan, sikap Analisis data menggunakan uji wilcoxcon test dan dependent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan sebelum dan sesudah pada skor pengetahuan (p = 0,000), skor sikap (p = 0,000). Instrumen yang digunakan untuk mengukur perbedaan pada penelitian ini baku, valid dan realible. Pemberdayaan keluarga sebagai caregiver dalam deteksi kegawat daruratan stroke dengan deteksi metode face, arms, speech, time (FAST) terbukti memiliki efek pada peningkatan pengetahuan, sikap postif pada keluarga sebagai caregiver pada pasien stroke. Pemahaman keluarga dalam mendeteksi kegawat daruratan stroke ini merupakan intervensi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap positif pada keluarga yang merawat pasien stroke.