Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Peningkatan Kemandirian Keluarga Setelah Intervensi Pelayanan Home Care Parellangi, Andi
Husada Mahakam Vol 3 No 3 (2012): Mei 2012
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.772 KB)

Abstract

Penyakit stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung koroner dan penyakit kanker. Kemandirian keluarga sangat dibutuhkan untuk merawat anggota keluarga pasca stroke. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pelayanan home care terhadap tingkat kemandirian keluarga dalam merawat anggota keluarga pasca stroke di Kota Samarinda. Desain penelitian menggunakan metode quasi experiment dengan rancangan Non Randomized Control Group Pretest and Posttest Design. Jumlah sampel sebanyak 60 responden dengan menggunakan teknik consecutive  sampling, 30 responden kelompok perlakuan dan 30 responden kelompok kontrol. Intervensi pelayanan home care dilaksanakan selama 7 hari. Uji pengaruh intervensi pelayanan home care terhadap tingkat kemandirian keluarga menggunakan Mann Whitney U-Test. Hasil penelitian intervensi pelayanan home care berpengaruh secara bermakna terhadap tingkat kemandirian keluarga didapatkan nilai p < 0,05. Simpulan, terdapat pengaruh yang bermakna pelayanan home care terhadap tingkat kemandirian keluarga dalam merawat anggota keluarga pasca stroke
Efek Konseling Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Parellangi, Andi
Husada Mahakam Vol 3 No 6 (2013): November 2013
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.136 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek konseling terhadap pengetahuan, sikap dan kepatuhan berobat penderita TB Paru di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Samarinda.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen semu (quasi experiment) dengan rancangan Non Randomized Conrol Group Pretest and Posttest Design (Non Equivalent Control Group). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive  sampling. Data dianalisis dengan menggunakan wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pengetahuan tentang kepatuhan berobat penderita TB paru sebelum dan sesudah mendapatkan konseling, terdapat perbedaan yang bermakna sikap tentang kepatuhan berobat  penderita TB Paru sebelum dan sesudah mendapatkan konseling serta terdapat perbedaan yang bermakna tingkat kepatuhan berobat pada penderita TB paru sebelum dan sesudah mendapatkan  konseling
Studi Efektifitas Pembiayaan Itervensi Model Adaptasi Berbasis Pemberdayaan Keluarga Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Pasca Stroke Dharma, Kelana Kusuma; Parellangi, Andi; Rahayu, Halina
Dunia Keperawatan Vol 8, No 2 (2020): July 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dk.v8i2.8331

Abstract

Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan menganalisis efektifitas pembiayaan intervensi model adaptasi berbasis pemberdayaan keluarga dalam meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasien pasca stroke dibandingkan dengan program rehabilitasi konfensional di rumah sakit. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen menggunakan desain pre-test dan post-test kontrol group. Peneliti membagi sampel menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi yang mendapatkan pemberdayaan keluarga berbasis model adaptasi (caregiver empowerment program based on adaptation model/CEPBAM) dan kelompok kontrol yang mendapatkan program rehabilitasi medik di RS. Metode sampling yang digunakan yaitu stratified random sampling. Sampel berjumlah 56 orang (28 orang perkelompok) yang dihitung menggunakan rumus jumlah sampel untuk menguji hipotesis dua mean kelompok independen.  Hasil: Tidak ada perbedaan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasca stroke yang bermakna sebelum dan setelah perlakuan diantara kedua kelompok. Terjadi peningkatan kapasitas fungsional dan kualitas hidup yang bermakna sesudah perlakuan pada setiap kelompok (p=0,001). Rasio efektifitas pembiayaan menunjukkan perlunya pembiayaan sebesar Rp 564.634 untuk meningkatkan 1 nilai kualitas hidup menggunakan intervensi CEP-BAM dan Rp 566.527 menggunakan rehabilitasi di RS.  Kesimpulan: Intervensi CEP-BAM dan program rehabilitasi di rumah sakit menunjukkan efektifitas pembiayaan yang sama dalam meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasien pasca stroke.  Rekomendasi: CEP-BAM dapat digunakan dalam rehabilitasi pasca stroke terutama di wilayah yang tidak memiliki rumah sakit dengan fasilitas unit rehabilitasi medik.   
The Validity of the Abbey Pain Scale for Assessing Pain in Stroke Patient Arsyawina, Arsyawina; Parellangi, Parellangi; Widiastuti, Hesti Prawita; Hilda, Hilda
Journal Of Nursing Practice Vol. 5 No. 1 (2021): Journal Of Nursing Practice
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v5i1.167

Abstract

Background: Apasia and dementia are two of the post-symptoms of stroke disease that cause patients to experience verbal communication disorders, thus requiring nurses to be more sensitive in assessing pain that is felt.Objective: The purpose of this research is to test the validity of the Abbey Pain Scale in assessing pain in stroke patients who are unable to express pain verbally.Methods: This research is a quantitative study using analytic observational research methods. This study used a consecutive sampling technique with the calculation of sample size based on population proportions. Research on one subject was repeated three times at rest and during pain procedures using the Abbey Pain Scale. Data were analyzed using the Pearson and Spearman test.Results: There was a significant correlation (p = 0.001) with a positive and strong correlation coefficient between the Abbey score and the pulse rate (correlation r = 0.699). Then there was a significant correlation (p < 0.001) with a positive and strong correlation coefficient between Abbey scores and mean arterial pressure (correlation r = 0.911). In addition, the Abbey Pain Scale score showed a significant change between the Abbey score at rest and during the pain procedure, both in the morning, afternoon and evening team nurses (p < 0.05).Conclusion: The Abbey Pain Scale is a valid measurement tool in assessing pain in stroke patients.
Development of Entrepreneurs Health Interprofessional Collaboration (IPC) Empowerment Wahyutri, Endah; Parelangi, Andi; Aransyah, Muhammad Fikry; Utami, Kurniati Dwi
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 1 (2022): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i1.4084

Abstract

Seeing the increasing unemployment rate of Poltekkes Kemenkes Kaltim graduates, the low motivation and interest of students in participating in business competitions such as Student Creativity, made the authors do this service. This service activity is important to increase participants' entrepreneurial insight through the Entrepreneurship Development Program (KDP). To foster a business spirit and entrepreneurial motivation through Interprofessional Collaboration (IPC) is the purpose of this activity, socialization of training and entrepreneurship assistance: marketing mix and Break Event Point (BEP). The method in this activity is through 5 steps: 1) socialization, 2) recruitment, 3) training, 4) practice, and 5) tenants independence this activity involves the ASI Support Group Community partners (KP ASI), independent practice midwives, and maternity clinics. The activity can be said to be successful because the predetermined target has been achieved. The results obtained from this activity are a) There tenants are 11recruitment products lagtogo and MPASI results from student research and student innovation, b) Knowledge of Marketing Mix and Break-Even Point (BEP), c) Making MOUs with 16 partners.
Endurance Diabetes Foot Exercise Based on Family Centered Care (EDFE-BFCC) to Reduce Blood Sugar Levels Patients Diabetes Mellitus Type 2 Parellangi, Parellangi
Health Notions Vol 6, No 3 (2022): March
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/%x

Abstract

Patients diabetes mellitus type 2 have the potential to suffer from various complications, both acute and chronic complications. The family in addition to providing support also has an important role in the process of preventing these complications. So the purpose of this study was to determine the effectiveness of endurance diabetes foot exercise based on family centered care (SKDE-FCC) in reducing blood sugar levels patients diabetes mellitus type 2 in the work area of Bengkuring Public Health Center, Samarinda. This study used a quasi-experimental research design with a pre and post test research design without a control group. Diabetic foot exercise is modified with endurance movement, which is then through family empowerment to train family members with diabetes mellitus type 2. The effectiveness of the treatment was assessed by comparing the value of blood sugar levels during pre and post intervention. The results showed that p value = 0.001
Peningkatan Kemandirian Keluarga Setelah Intervensi Pelayanan Home Care Andi Parellangi
Husada Mahakam Vol 3 No 3 (2012): Mei 2012
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.772 KB)

Abstract

Penyakit stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung koroner dan penyakit kanker. Kemandirian keluarga sangat dibutuhkan untuk merawat anggota keluarga pasca stroke. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pelayanan home care terhadap tingkat kemandirian keluarga dalam merawat anggota keluarga pasca stroke di Kota Samarinda. Desain penelitian menggunakan metode quasi experiment dengan rancangan Non Randomized Control Group Pretest and Posttest Design. Jumlah sampel sebanyak 60 responden dengan menggunakan teknik consecutive sampling, 30 responden kelompok perlakuan dan 30 responden kelompok kontrol. Intervensi pelayanan home care dilaksanakan selama 7 hari. Uji pengaruh intervensi pelayanan home care terhadap tingkat kemandirian keluarga menggunakan Mann Whitney U-Test. Hasil penelitian intervensi pelayanan home care berpengaruh secara bermakna terhadap tingkat kemandirian keluarga didapatkan nilai p < 0,05. Simpulan, terdapat pengaruh yang bermakna pelayanan home care terhadap tingkat kemandirian keluarga dalam merawat anggota keluarga pasca stroke
Efek Konseling Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Andi Parellangi
Husada Mahakam Vol 3 No 6 (2013): November 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.136 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek konseling terhadap pengetahuan, sikap dan kepatuhan berobat penderita TB Paru di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen semu (quasi experiment) dengan rancangan Non Randomized Conrol Group Pretest and Posttest Design (Non Equivalent Control Group). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pengetahuan tentang kepatuhan berobat penderita TB paru sebelum dan sesudah mendapatkan konseling, terdapat perbedaan yang bermakna sikap tentang kepatuhan berobat penderita TB Paru sebelum dan sesudah mendapatkan konseling serta terdapat perbedaan yang bermakna tingkat kepatuhan berobat pada penderita TB paru sebelum dan sesudah mendapatkan konseling
Terapan Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok (PRBK) Meningkatkan Penerimaan dan Efikasi Diri Lansia Keterbatasan Fisik Andi Parellangi; Wiyadi Wiyadi; Lukman Nulhakim
Husada Mahakam Vol 11 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35963/hmjk.v11i1.250

Abstract

Pendahuluan: Peningkatan proporsi populasi lansia perlu diwaspadai, karena prevalensi penurunan kapasitas fungsional fisik atau disabilitas fisik pada lansia akan meningkat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi peningkatan penerimaan dan efikasi diri pada lansia dengan keterbatasan fisik setelah diberikan Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok (PR-BK). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomise pre and post test group design.Penentuan sampel berdasarkan kriteria inklusi sampai jumlah sampel minimal terpenuhi. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok masing – masing 28 responden. Penentuan kelompok menggunakan tabel randomize kemudian dilakukan pre test pada kedua kelompok dengan menggunakan Skala Penerimaan Diri dan The Stroke Self Efficacy Questinnaire (SSEQ) modification. Kelompok 1 diberikan intervensi Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok (PR-BK). sedangkan kelompok 2 kontrol. Intervensi Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok (PR-BK) diberikan selama 4 bulan kemudian dilakukan post test. Data dianalisis menggunakan anova repeated measure. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan p= 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna pada intervensi PRBK, dan efektif dalam peningkatan penerimaan diri dan efikasi diri lansia dengan keterbatasan fisik Kesimpulan: Terdapat perbedaan dan efektif dalam peningkatan penerimaan diri dan efikasi diri, dengan nilai p value = 0,000 ( p < 0.05). Kata Kunci: PRBK, Penerimaan Diri, Efikasi Diri, Lansia
HUBUNGAN EFIKASI DAN KECEMASAN DENGAN KEJADIAN DISMENOR SISWA SMP NEGERI 5 SAMARINDA TAHUN 2019 Julia Rika Pratiwi; Andi Parellangi; Evi Renita Br Lingga; Faridah Hariyani
MMJ (Mahakam Midwifery Journal) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No. 2 November 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.317 KB) | DOI: 10.35963/midwifery.v4i2.131

Abstract

Abstract The World Health Organization (WHO) released data that the average incidence of dysmenorrhea in young women is between 16.8-81%. But many women who experience dysmenorrhea do not report or visit a doctor. The research method is the type of quantitative research with the crossectional approach. The sample of this research was 106 respondents taken with stratification random sampling. Data collection uses questionnaires analyzed using ordinal logistic regression tests. It was found that almost all respondents had high classification self-efficacy as many as 94 people (88.7%) and almost half of respondents as many as 44 people (46.8%) who had high self-efficacy experienced moderate menstrual pain. While the anxious variable found that almost half of the respondents were 30 people (28.3%) who experienced mild anxiety and a small number of respondents as many as 15 people who experienced severe anxiety also experienced moderate menstrual pain. The results of statistical data processing tests that use Ordinal Logistic Regression Test calculations obtained the value of P-value = 0.205 which means P-value> α (0.05). It can be concluded that H0 is accepted, which means that there is no significant relationship between self-efficacy and anxiety with the incidence of dysmenorrhea in class VII and VIII. Keywords : Self Efficacy, Anxiety, Dysmenorrhea Abstrak World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa rata-rata insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara 16,8-81%. Tetapi banyak wanita yang mengalami dismenore tidak melaporkan atau berkunjung ke dokter atau tenaga kesehatan dan cenderung meremehkannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan efikasi diri dan cemas dengan kejadian dismenore. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 106 responden diambil dengan tekhnik stratifikasi random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden memiliki efikasi diri klasifikasi tinggi yaitu sebanyak 94 orang (88,7%) dan hampir sebagian responden yaitu sebanyak 44 orang (46,8%) yang memiliki efikasi diri tinggi mengalami nyeri haid sedang. Sedangkan variabel cemas didapatkan hampir sebagian responden yaitu sebanyak 30 orang (28,3%) mengalami cemas ringan dan sebagian kecil responden yaitu sebanyak 15 orang yang mengalami cemas berat juga mengalami nyeri haid sedang. Hasil Uji Regresi Logistik Ordinal diperoleh nilai P value = 0,205 yang berarti P value > (0,05). Dapat sisimpulkan bahwa H0 diterima yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan cemas dengan kejadian dismenore pada siswi kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Samarinda Tahun 2019. Kata kunci :Dismenore, Efikasi Diri, Kecemasan