Rio Olympias Sujarwanta
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Fisik, Kimia, Sensoris, dan Kandungan B-Karoten Bakso yang Terbuat dari Kombinasi Daging Sapi dan Daging Ayam Petelur Afkir dengan Penambahan Daun Katuk (Sauropus androgynus) Rio Olympias Sujarwanta; Rusman (Rusman); Setiyono (Setiyono)
Buletin Peternakan Vol 36, No 2 (2012): Buletin Peternakan Vol. 36 (2) Juni 2012
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v36i2.1586

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik, kimia, sensoris, dan kandungan β-karoten bakso yang terbuat dari kombinasi daging sapi dan daging ayam petelur afkir dengan penambahan daun katuk. Penelitian ini dilakukan dengan lima macam perlakuan yaitu imbangan daging sapi dan daging ayam petelur afkir dengan perbandingan 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, dan 0:100. Lima macam perlakuan tersebut selanjutnya disuplementasi daun katuk dengan konsentrasi 0; 2,5; dan 5% dari berat daging. Pengujian yang dilakukan meliputi uji karakteristik fisik (pH, daya ikat air, dan keempukan), karakteristik kimia (kadar air, protein, dan lemak), karakteristik sensoris (warna, aroma, tekstur, kekenyalan, dan daya terima), dan kandungan β-karoten. Data karakteristik fisik dan kimia dianalisis variansi pola faktorial (3 faktor penambahan daun katuk x 5 faktor imbangan daging). Data karakteristik sensoris dianalisis non-parametrik yaitu uji Hedonik Kruskal-Wallis, dilanjutkan uji Quantitative Descriptive Analysis (QDA) dalam model jaring laba-laba (spider web). Perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan daging sapi dan ayam petelur afkir sebesar  0:100% dapat meningkatkan pH, daya ikat air, keempukan, kadar air, kadar protein, dan kandungan β-karoten bakso berturut-turut sebesar 0,20; 5,8%; 4,74 mm/45 g; 5,58%; 4,28%; dan 8,39 μg/100 g; tetapi menurunkan kadar lemak sebesar 0,31% (P<0,05). Penambahan daun katuk pada level 2,5% dapat meningkatkan daya ikat air, kadar air, kadar protein, dan kandungan β-karoten masing-masing sebesar 2,72%; 2,70%; 1,10%; dan 17,82 μg/100 g; tetapi menurunkan pH, keempukan, dan kadar lemak berturut-turut sebesar 0,35; 2,01 mm/45 g; dan 0,08% (P<0,05). Imbangan daging dan level penambahan daun katuk secara umum tidak mengubah karakteristik sensoris dan tidak menunjukkan interaksi antara masing-masing perlakuan. Imbangan daging sapi dan ayam petelur afkir sebesar 0:100% menunjukkan hasil yang terbaik. Penambahan daun katuk yang paling optimal adalah pada level 2,5%. (Kata kunci: Bakso, Imbangan daging sapi dan daging ayam petelur afkir, Daun katuk, Fisik, Kimia, β-karoten, Sensoris)
KUALITAS SOSIS DAGING SAPI YANG DIFORTIFIKASI DENGAN MINYAK IKAN KOD DAN MINYAK JAGUNG DAN DIPROSES MENGGUNAKAN METODE PEMASAKAN YANG BERBEDA Rio Olympias Sujarwanta
Buletin Peternakan Vol 40, No 1 (2016): BULETIN PETERNAKAN VOL. 40 (1) FEBRUARI 2016
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v40i1.9820

Abstract

This study was conducted to find out quality of beef sausages fortified with cod and corn oil and processed with different cooking methods. The sausages were made of beef, cod oil, corn oil, tapioca flour, skimmed milk, salt, pepper, garlic, angkak, and ice, with the ratio of cod oil and corn oil of 2.9 : 7.1; 2.4 : 7.6; and 1.9 : 8.1. All sausages ingredients were mixed and then filled in the casing. The raw sausages were cooked using steaming and vacuum steaming for 30 minutes. The sausages were then analyzed for chemical composition (moisture, protein, and fat contents), physical quality (pH, water holding capacity, and tenderness), and fatty acids profile (omega 3 and omega 6 ratio). The data of chemical composition and physical quality were analyzed statistically using analysis of variance (factorial pattern = 3 factors of oil ratio x 2 factors of cooking method) and the differences between means were tested by Duncan’s new Multiple Ranges Test. The data of fatty acids profile were analyzed descriptively. The results showed that the different ratio of cod and corn oils affected the moisture content, protein content, pH, and water holding capacity of sausages (P<0.05). Vacuum steaming increased significantly the moisture content, protein content, fat content, pH, and water holding capacity of sausages (P<0.05). The sausages cooked with vacuum steaming contained higher omega 3 and omega 6 than that of steaming sausages. There were interactions between oil ratio and cooking methods on the moisture content, protein content, pH, and tenderness of sausages (P<0.05). In conclusion, fortification of sausages with cod and corn oil at 2.4 : 7.6 ratio and cooked with vacuum steaming resulting the best quality of sausages.(Key words: Chemical composition, Cod oil, Corn oil, Physical quality, Sausages, Vacuum steaming)