Resi Ananda
Universitas Negeri Padang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kesulitan Level Kognitif pada Evaluasi Sumatif Mata Pelajaran Sains di Sekolah Dasar Bima Prakarsa Arzfi; Resi Ananda; Yanti Fitria
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1918

Abstract

Kurikulum 2013 menuntut siswa berfikir kritis dengan cara mengembangkan soal HOTS, namun masih terlihat sekolah menyelesaikan penilaian hanya berupa sekumpulan tes sementara dalam praktik penilaian tidak berfokus pada apa yang dituntut oleh kurikulum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan kesulitan soal dan tingkat intelektualitas mata pelajaran sains Kelas V SDN Gugus 1 Kota Padang. Kajian ini menggunakan strategi spellbinding, pendekatan eksplorasi yang digunakan adalah pendekatan pemeriksaan kuantitatif untuk menggambarkan realitas berkaitan dengan level kognitif evaluasi sumatifmata pelajaran sains tentang organ pencernaan manusia Tahun Pelajaran 2021/2022. Hasil penelitian secara keseluruhan menggambarkan kualitas soal menurut tingkat kesukaran berada pada kategori baik, karena lebih banyak soal level HOTS di bandingkan soal MOTS atau pun LOTS. Hasil penelitian dari  18 soal sains, terdapat 3 soal (16,67%) ditingat LOTS, 6 soal (33,33%) ) ditingat MOTS, 9 soal ditingat HOTS. Mengacu pada KKO Taksonomi Bloom tingkat kesulitan rendah tidak ada soal di level C1, dan level C2 terdapat tiga butir soal. Tingkat kesulitan menengah di level C3 terdapat dua butir soal dan level C4 terdapat 4 butir soal. Untuk soal tingkat kesulitan tinggi di level C5 terdapat 8 butir soal, dan level C6 terdapat satu butir soal.[None1] [H2] Kurikulum 2013 menuntut siswa berfikir kritis dengan cara mengembangkan soal HOTS, namun masih terlihat sekolah menyelesaikan penilaian hanya berupa sekumpulan tes sementara dalam praktik penilaian tidak berfokus pada apa yang dituntut oleh kurikulum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan kesulitan soal dan tingkat intelektualitas mata pelajaran sains Kelas V SDN Gugus 1 Kota Padang. Kajian ini menggunakan strategi spellbinding, pendekatan eksplorasi yang digunakan adalah pendekatan pemeriksaan kuantitatif untuk menggambarkan realitas berkaitan dengan level kognitif evaluasi sumatif mata pelajaran sains tentang organ pencernaan manusia Tahun Pelajaran 2021/2022. Hasil penelitian secara keseluruhan menggambarkan kualitas soal menurut tingkat kesukaran berada pada kategori baik, karena lebih banyak soal level HOTS di bandingkan soal MOTS atau pun LOTS. Hasil penelitian dari  18 soal sains, terdapat 3 soal (16,67%) ditingat LOTS, 6 soal (33,33%) ) ditingat MOTS, 9 soal ditingat HOTS. Mengacu pada KKO Taksonomi Bloom tingkat kesulitan rendah tidak ada soal di level C1, dan level C2 terdapat tiga butir soal. Tingkat kesulitan menengah di level C3 terdapat dua butir soal dan level C4 terdapat 4 butir soal. Untuk soal tingkat kesulitan tinggi di level C5 terdapat 8 butir soal, dan level C6 terdapat satu butir soal. [None1] [None1] [None1]Revisi: abstrak HARUS MEMUAT:1.      Latar belakang (1 kalimat)2.      Tujuan penelitian (1 kalimat)3.      Metode penelitian (1-2 kalimat)4.      Hasil Penelitian (1-5 kalimat);5.      Kesimpulan/implikasi (1 kalimat)Catatan: Maksimal 200 kata  [H2]
Analisis Kesulitan Level Kognitif pada Evaluasi Sumatif Mata Pelajaran Sains di Sekolah Dasar Bima Prakarsa Arzfi; Resi Ananda; Yanti Fitria
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1918

Abstract

Kurikulum 2013 menuntut siswa berfikir kritis dengan cara mengembangkan soal HOTS, namun masih terlihat sekolah menyelesaikan penilaian hanya berupa sekumpulan tes sementara dalam praktik penilaian tidak berfokus pada apa yang dituntut oleh kurikulum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan kesulitan soal dan tingkat intelektualitas mata pelajaran sains Kelas V SDN Gugus 1 Kota Padang. Kajian ini menggunakan strategi spellbinding, pendekatan eksplorasi yang digunakan adalah pendekatan pemeriksaan kuantitatif untuk menggambarkan realitas berkaitan dengan level kognitif evaluasi sumatifmata pelajaran sains tentang organ pencernaan manusia Tahun Pelajaran 2021/2022. Hasil penelitian secara keseluruhan menggambarkan kualitas soal menurut tingkat kesukaran berada pada kategori baik, karena lebih banyak soal level HOTS di bandingkan soal MOTS atau pun LOTS. Hasil penelitian dari  18 soal sains, terdapat 3 soal (16,67%) ditingat LOTS, 6 soal (33,33%) ) ditingat MOTS, 9 soal ditingat HOTS. Mengacu pada KKO Taksonomi Bloom tingkat kesulitan rendah tidak ada soal di level C1, dan level C2 terdapat tiga butir soal. Tingkat kesulitan menengah di level C3 terdapat dua butir soal dan level C4 terdapat 4 butir soal. Untuk soal tingkat kesulitan tinggi di level C5 terdapat 8 butir soal, dan level C6 terdapat satu butir soal.[None1] [H2] Kurikulum 2013 menuntut siswa berfikir kritis dengan cara mengembangkan soal HOTS, namun masih terlihat sekolah menyelesaikan penilaian hanya berupa sekumpulan tes sementara dalam praktik penilaian tidak berfokus pada apa yang dituntut oleh kurikulum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan kesulitan soal dan tingkat intelektualitas mata pelajaran sains Kelas V SDN Gugus 1 Kota Padang. Kajian ini menggunakan strategi spellbinding, pendekatan eksplorasi yang digunakan adalah pendekatan pemeriksaan kuantitatif untuk menggambarkan realitas berkaitan dengan level kognitif evaluasi sumatif mata pelajaran sains tentang organ pencernaan manusia Tahun Pelajaran 2021/2022. Hasil penelitian secara keseluruhan menggambarkan kualitas soal menurut tingkat kesukaran berada pada kategori baik, karena lebih banyak soal level HOTS di bandingkan soal MOTS atau pun LOTS. Hasil penelitian dari  18 soal sains, terdapat 3 soal (16,67%) ditingat LOTS, 6 soal (33,33%) ) ditingat MOTS, 9 soal ditingat HOTS. Mengacu pada KKO Taksonomi Bloom tingkat kesulitan rendah tidak ada soal di level C1, dan level C2 terdapat tiga butir soal. Tingkat kesulitan menengah di level C3 terdapat dua butir soal dan level C4 terdapat 4 butir soal. Untuk soal tingkat kesulitan tinggi di level C5 terdapat 8 butir soal, dan level C6 terdapat satu butir soal. [None1] [None1] [None1]Revisi: abstrak HARUS MEMUAT:1.      Latar belakang (1 kalimat)2.      Tujuan penelitian (1 kalimat)3.      Metode penelitian (1-2 kalimat)4.      Hasil Penelitian (1-5 kalimat);5.      Kesimpulan/implikasi (1 kalimat)Catatan: Maksimal 200 kata  [H2]