Yayu Sri Rahayuningsih
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak Restu Rahayu; Rita Rosita; Yayu Sri Rahayuningsih; Asep Herry Hernawan; Prihantini Prihantini
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3237

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang penerapan kurikulum merdeka di sekolah penggerak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan subjek tentang situasi dan data yang diperoleh selama pengamatan dan pertanyaan sehingga menjadi informasi yang berguna dan mudah dipahami oleh pembaca. Penelitian ini menjelaskan dan memberi gambaran mengenai implementasi kurikulum merdeka di sekolah penggerak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi kurikulum di sekolah penggerak telah dilaksanakan dengan optimal dan sedang berlangsung, walaupun dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan dan hambatan. Kunci keberhasilan dari adanya penerapan kurikulum di sekolah penggerak adalah dari kepala sekolah dan guru-gurunya harus memiliki kemauan untuk melakukan perubahan. Kepala sekolah selaku pemimpin harus dapat merubah mindset Sumber Daya Manusia yang ada di sekolah tersebut untuk mau melakukan perubahan sehingga kurikulum merdeka dapat diterapkan.
Pedagogik Digital Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Abad 21 Yayu Sri Rahayuningsih; Tatang Muhtar
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3433

Abstract

Memasuki abad ke-21 perkembangan teknologi informasi semakin cepat, hanya dalam hitungan detik informasi dapat diterima dengan mudah. Perkembangan dunia Pendidikan pun semakin maju, seorang guru harus dapat mengikuti sesuai dengan tuntutan zaman. Guru bukan hanya sekedar memberikan materi pelajaran secara konvensional, namun seorang guru harus dapat menggunakan teknologi sebagai media dalam pembelajaran. Seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran terutama menggunakan teknologi. Namun, kenyataannya, guru di Indonesia belum sepenuhnya dapat memanfaatkan teknologi. Masih banyak guru yang ternyata belum siap dengan kedatangan teknologi tersebut. Padahal saat ini, semua aspek sudah menggunakan digitalisasi. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kompetensi guru pada abad ke-21 dengan penguasaan pedagogik digital. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu berupa kajian literatur, dengan mencari berbagai sumber kemudian menganalisanya. Hasil dari penelitian ini bahwa ternyata seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik digital agar guru tersebut dapat meningkatkan kompetensinya sesuai dengan pembelajaran abad 21. Diharapkan nantinya seorang guru dapat bersaing di tengah derasnya era digitalisasi.
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Menciptakan Budaya Sekolah yang Positif di Era Revolusi Industri 4.0 Yayu Sri Rahayuningsih; Sofyan Iskandar
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3626

Abstract

Dengan adanya revolusi industri 4.0 yang melahirkan berbagai macam kemajuan teknologi dan informasi, membuat dunia pendidikan dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman. Di samping itu, pendidikan harus memiliki kualitas yang baik yang mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas juga, serta mampu bersaing dengan dunia global. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut, dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang mampu menciptakan budaya sekolah yang produktif sehingga menghasilkan peserta didik yang mampu bersaing di era revolusi industri 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan yang harus dimiliki seorang kepala sekolah dalam menciptakan budaya sekolah yang positif di era revolusi industri 4.0. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kajian pustaka dengan mencari berbagai sumber yang relevan dengan permasalahan. Hasil yang diperoleh bahwa untuk menciptakan budaya sekolah yang positif di era revolusi Industri 4.0, kepala sekolah harus menghadirkan budaya literasi baru yaitu dengan budaya literasi digital agar peserta didik mampu bersaing sesuai tuntutan zaman.
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Menciptakan Budaya Sekolah yang Positif di Era Revolusi Industri 4.0 Yayu Sri Rahayuningsih; Sofyan Iskandar
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3626

Abstract

Dengan adanya revolusi industri 4.0 yang melahirkan berbagai macam kemajuan teknologi dan informasi, membuat dunia pendidikan dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman. Di samping itu, pendidikan harus memiliki kualitas yang baik yang mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas juga, serta mampu bersaing dengan dunia global. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut, dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang mampu menciptakan budaya sekolah yang produktif sehingga menghasilkan peserta didik yang mampu bersaing di era revolusi industri 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan yang harus dimiliki seorang kepala sekolah dalam menciptakan budaya sekolah yang positif di era revolusi industri 4.0. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kajian pustaka dengan mencari berbagai sumber yang relevan dengan permasalahan. Hasil yang diperoleh bahwa untuk menciptakan budaya sekolah yang positif di era revolusi Industri 4.0, kepala sekolah harus menghadirkan budaya literasi baru yaitu dengan budaya literasi digital agar peserta didik mampu bersaing sesuai tuntutan zaman.