Sofyan Sauri
STIU Dirasat Islamiyah al-Hikmah Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran guru dalam pelaksanaan dan pengembangan kurikulum tahfiz Al-Qur’an di masa pandemi COVID-19 Dia Hidayati Usman; Sofyan Sauri; Amir Faishol Fath
TA`DIBUNA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i1.4248

Abstract

This research aims to formalize learning objectives, strategies in achieving memorization targets, how to run the learning curriculum, especially in the COVID-19 pandemic situation. The research method used is (a) muayasyah (living directly with students for several months so that all activities appear clearly in plain sight. (b) research and development, by analyzing and reviewing the facts in the field. (c) interview, i.e., by formal and informal live interviews with the leadership, teachers, and students. (d) library, i.e., by referring to relevant previous studies. (e) observation, by conducting direct research into field facts related to research objects. (f) documentation, using existing documents in the form of reading books, and so on. The results show that teachers are at the forefront of curriculum development, that every teacher must be smart in capturing every developing situation. That the materials and learning strategies that have been developed can be used to be a comparison to improve the quality of teachers. From this research, it can be concluded that in the work of curriculum preparation is not enough only to use experts but also to involve teachers who are qualified as a team and contributors to ideas from the field.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk merumuskan tujuan pembelajaran, strategi dalam mencapai target hafalan, cara menjalankan kurikulum pembelajaran terutama di masa pandemik COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah (a) muayasyah (hidup langsung Bersama peserta didik selama beberapa bulan, sehingga semua kegiatan tampak dengan nyata di depan mata. (b) research dan development, dengan menganalisis dan mengkaji fakta-fakta di lapangan. (c) interview, yaitu dengan wawancara langsung secara formal maupun informal kepada pihak pimpinan, para guru dan peserta didik. (d) library, yaitu dengan merujuk kepada penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan. (e) observasi, dengan melakukan penelitian langsung kepada fakta-fakta lapangan terkait objek penelitian. (f) dokumentasi, dengan menggunakan dokumen yang sudah ada berupa buku bacaan dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru adalah garda terdepan dalam pengembangan kurikulum, bahwa setiap guru harus cerdas dalam menangkap setiap situasi yang berkembang. Bahwa bahan dan strategi pembelajaran yang telah dikembangkan bisa digunakan untuk menjadi perbandingan dalam rangka meningkatkan kualitas guru. Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa dalam kerja penyusunan kurikulum tidak cukup hanya menggunakan para ahli tetapi juga harus melibatkan para guru yang berpengalaman sebagai tim dan penyumbang ide dari lapangan.