Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep tarbiyyah ruhiyyah Abu Al-Hasan Ali Al-Nadwi Imanuddin Kamil; Didin Hafidhuddin; Endin Mujahidin; Abbas Mansur Tamam
TA`DIBUNA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v10i2.4317

Abstract

This article aims to determine the urgency of tarbiyyah ruhiyyah and how the concept of fostering tarbiyyah ruhiyyah according to the view of Abu Al-Hasan Ali Al-Nadwi. This research method is a library research study using content analysis method in the form of descriptive-analytical. with primary sources by Abu Al-Hasan Ali Al-Nadwi Rabbȃniyyah lȃ Rahbȃniyyah, Mȃdzȃ Khasira Al-'Ȃlam bi Inhitȃti Al-Muslimȋn, and Al-'Aqȋdah wa Al-'Ibȃdah wa Al-Sulȗk. In Al-Nadwi's view, tarbiyyah rȗhiyyah must be based on an aqidah basis and a solid footing that places tarbiyyah rȗhiyyah as one of the missions of nubuwwah, the equivalent of ihsan and as inner fiqih which is an inherent part of shari'ah. The coaching process includes six main components, namely dhikr, shuhbah Al-Shaykh, and mu'ȃsyarah, then Al-hubb and ikhlas. The implementation model relies on coaching based on the right aqidah, referring to the Qur'an, Al-Sunnah, shari'ah and the prophet's sirah with the strategy of coaching based on the strength of the shaykh, habituation, and transmission through the establishment of a conducive environment, and strategic focus. learning is directed at strengthening the relationship with Allah SWT. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mengetahui urgensi tarbiyyah ruhiyyah dan bagaimana konsep pembinaan tarbiyyah ruhiyyah menurut pandangan Abu Al-Hasan Ali Al-Nadwi. Metode penelitian ini adalah studi riset kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis) yaitu berupa deskriptif-analitis. dengan sumber primer karya Abu Al-Hasan Ali Al-Nadwi Rabbȃniyyah lȃ Rahbȃniyyah, Mȃdzȃ Khasira Al-'Ȃlam bi Inhitȃti Al-Muslimȋn, dan Al-‘Aqȋdah wa Al-‘Ibȃdah wa Al-Sulȗk. Dalam pandangan Al-Nadwi, tarbiyyah rȗhiyyah harus dilandasi oleh dasar akidah dan pijakan yang kokoh yang menempatkan tarbiyyah rȗhiyyah sebagai salah satu misi nubuwwah, padanan dari ihsan dan sebagai fiqih bathin yang menjadi bagian inheren dari syariah. Proses pembinaannya meliputi enam komponen utama yaitu dzikir, shuhbah Al-Syaikh, dan mu’ȃsyarah, kemudian Al-hubb dan ikhlas. Model implementasi bertumpu pada pembinaan yang berlandaskan pada akidah yang benar, mengacu pada Al-Qur’an, Al-Sunnah, syariah serta sirah nabi dengan strategi pembinaannya bertumpu pada kekuatan syaikh, pembiasaan dan penularan melalui pembentukan lingkungan yang kondusif, dan fokus strategi pembelajaran diarahkan pada penguatan hubungan dengan Allah Swt.
IMPLEMENTASI PERUBAHAN BUDAYA (CHANGE OF CULTURE) DALAM MANAJEMEN MUTU TERPADU PENDIDIKAN ISLAM Zaenla 'Arifin; Abbas Mansur Tamam
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 9, No 6 (2022)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v9i5.27697

Abstract

AbstrakImplementasi  manajemen mutu terpadu dengankomitmen yang konsisten secara berkesinambungan, akan memberikan manfaat dalam mencapai kesuksesan bagi semua pemangku kepentingan pada institusipendidikanIslam. Untuk mencapai manfaatdan kesuksesan tersebut harus dilandasi dengan beberapa prinsipmanajemen mutu terpadu yang sudah ditetapkan. Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, aktivitas/ pelaksanaan dan evaluasi/controling.  Lembaga pendidikanIslam  sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, pusat penelitian, danpusat pengabdian masyarakat, dalam menghadapi “persaing” untukmenjamin kelangsungan hidup diperlukan perubahan dalam meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan (siswa, mahasiswa dan orang tua). Pendidikan Islam dikatakan bermutu apabila   memiliki nilai lebih (add value) di atas standar minimal yang ditetapkan,  harus memiliki keunggulan danciri khas yang tidak dimiliki oleh yanglainnya. Sistem manajemen mutu terpadu (MMT)yang telah berhasil dimanfaatkan dalam dunia industri dan bisa implementasi dalam dunia pendidikan  yang sering disebut sebagai: Total Quality Management in Education (TQME). Bagaimana implementasi prinsip perubahan budaya MMT dalam pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini menemukan teori baru implementasi perubahan budaya dalam MMT pendidikan Islam, pendidikan adalah perubahan.Metode penelitian kualitataif deskriptif data secunder dari buku-buku dan jurnal pemikiran para ahli sebagai referensi.Hasil penelitian  merumuskan perubahan budaya merupakan keharusan dalam meningkatkan kualitas lembaga pendidikan Islam dalamperspektif menejemen mutu terpadu (MMT).Kata Kunci; Manajemen Mutu Terpadu, Perubahan Budaya (Change Of Culture),     Pendidikan Islam