Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KB DI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG Sulistyo, Budi; Hardati, Puji; Indrayati, Ariyani
Geo-Image Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan pelayanan Keluarga Berencana yang berkualitas dilandasai oleh Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan Kependudukan dan Pembangunan keluarga sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran tingkat partisipasi Pasangan Usia Subur dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana di Kecamatan Bergas dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berkontribusi terhadap partisipasi Pasangan Usia Subur dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana di Kecamatan Bergas. Metode penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif, teknik analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, distribusi frekuensi, dan uji korelasi kontijensi. Faktor usia pernikahan terbukti memiliki hubungan dengan tingkat partisipasi PUS di Desa Wujil dengan nilai koefisien phi 0,44, Desa Gebugan dengan nilai koefisien phi 0,55, Desa Bergas Kidul dengan nilai koefisien phi 0,40, dan Desa Wringinputih 0,48. Mengacu pada pedoman interpretasi koefisien korelasi maka nilai koefisien korelasi faktor usia pernikahan pada seluruh desa sampel termasuk dalam kriteria hubungan sedang, artinya usia terdapat hubungan antara faktor usia pernikahan dengan partisipasi PUS di 4 desa sampel.  Implementation of quality family planning services based on the Act No. 10 of 1992 on the development of a prosperous family Population and Development. This study aims to determine the distribution of the level of participation in the implementation of Eligible Couple family planning program in the District Bergas and to determine what factors are contributing to the couples participation in the implementation of the program Eligible Family Planning in Sub Bergas. This research method is descriptive-quantitative, analytical techniques used are descriptive analysis, frequency distribution, and correlation test contingency. Marriage age factor proved to have a relationship with the level of participation in the Village EFA Wujil the phi coefficient value of 0.44, the Village Gebugan the phi coefficient value of 0.55, the Village Bergas Kidul with phi coefficient value of 0.40, and 0.48 Wringinputih village. Referring to the interpretation of the guidelines, the correlation coefficient correlation coefficient marriage age factor in all sample villages included in the criteria for moderate relationship, meaning that there is a relationship between the age of marriage at the age factor EFA participation in 4 villages.
PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) DAN METODE HYBRID SISTEM UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN STUDI KASUS : KLINIK MEDIKA 24 Sari, Gita Purnama; Sulistyo, Budi; Santosa, Budi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 2 No 03 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v2i03.58

Abstract

Klinik Medika 24 merupakan salah satu klinik pratama yang berada di daerah Kabupaten Bandung. Pada Klinik Medika 24, pengendalian obat yang terdapat di klinik terbilang belum baik sehingga mengakibatkan permasalah yaitu persediaan obat melebihi dari permintaan tiap bulan yang berdampak pada tingginya total biaya persediaan. Hal ini dapat terjadi karena klinik Medika 24 belum mengklasifikasikan obat berdasarkan nilai pemakaiannya dan tingkat kekritisan obat tersebut dalam pengendalian obatnya, serta dalam melakukan pemesanan obat klinik Medika 24 tidak memperhatikan persediaan maksimum dan sisa persediaan yang ada. Dari permasalahan tersebut, pada penelitian ini dilakukan pengklasifikasian obat dengan menggunakan analisis ABC-VED dan menerapkan sistem inventori probabilistik metode Continuous Review (s,S) dan metode Hybrid Sistem untuk menghasilkan parameter persediaan yang mendekati optimal dengan perhitungan Hadley-Within. Berdasarkan pengklasifikasian obat dengan menggunakan analisis ABC-VED dihasilkan 3 kelas obat. Perhitungan dengan metode Continuous Review (s,S) untuk obat kelas I memberikan penurunan total biaya persediaan 51%. Sedangkan perhitungan dengan menggunakan metode Hybrid Sistem untuk obat ekelas II dan kelas III memberikan penurununan total biaya persediaan sebesar 49%.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Puspita, Ika Arum; Sulistyo, Budi; Pratami, Devi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.27

Abstract

PEMDA (Pemerintah Daerah) diharapkan memiliki Perda bangunan gedung yang mengatur tentang penataan bangunan dan lingkungan. Pada kenyataannya pembangunan bangunan masih banyak yang dibangun tanpa dilengkapi dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), selain itu masih banyak bangunan yang dibangun tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan yang menyebabkan rawan banjir, longsor, kumuh dan rawan kriminalitas. Penelitian ini merupakan perancangan aplikasi yang dapat mempermudah pemerintah dalam mengontrol bangunan yang mmiliki IMB. Aplikasi ini berisikan data bangunan, tata ruang, penggunaan lahan, dan fungsionalitas bangunan. Dari sistem ini akan ditampilkan informasi bangunan beserta kriteria atau fungsionalitas bangunan yang sesuai dengan IMB-nya. Fungsi lain dari aplikasi sistem informasi geografis (SIG) sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan perizinan pengajuan pembuatan IMB. Selain itu juga dapat digunakan untuk pendokumentasian data kepemilikan IMB menadi satu data base.