Ariyani Indrayati
Geography Department, Universitas Negeri Semarang, Building C5 2nd Floor, Sekaran, Campus, Gunungpati, Semarang 50229, Indonesia

Published : 65 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN KETAHANAN TERHADAP RISIKO BENCANA MELALUI PENDIDIKAN KONSERVASI LAHAN BERBASIS MASYARAKAT DI DATARAN TINGGI DIENG Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi Vol 10, No 2 (2013): July 2013
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The most important hazard problem at Dieng Plateu Region is land slide that giveintensive risk to the people especially who stay in the low land of the hilly land. Atthe other hand, land degradation happend very intensive and decreasing landfertility. It’s happend because of land erotion and over intensive using ofchemistry product such as chemistry pestiside and fertilizar. That problem ismore seriously because the people do not understand or do not aware about landconservation. Awareness to land conservation have many purpose, in short timecan increasing land degradation, and in long time it’s means investation ineconomic meaning because of the sustainable land. The outcome of conservationawareness is ability to facing risk disaster. This research give the optionalconservation model based on community that have multi purposed, not onlyincreasing land quality but also stronger the community building to facing thedisaster risk.
POLA DISTRIBUSI KERUANGAN MCK KOMUNAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KAWASAN KUMUH DI PERKOTAAN YOGYAKARTA Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi Vol 8, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Yogyakarta dilalui tiga sungai utama, yaitu Sungai Winongo, Code, dan Gajahwong. Lahan di bantaransungai, khususnya yang terletak di tengah kota menjadi pilihan masyarakat berpenghasilan rendah untuk bermukim.Semakin lama, kawasan ini semakin padat penduduknya, sehingga memunculkan gejala kemiskinan dan diikuti dengankekumuhan. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai berpendapatan rendah dan belum mampumenempati rumah dengan fasilitas sanitasi yang layak, sehingga keberadaan MCK komunal menjadi hal yang sangatpenting. Tulisan ini berusaha mengulas mengenai pola distribusi keruangan MCK Komunal yang sudah ada di KotaYogyakarta, dan menghubungkannya dengan distribusi keruangan Kawasan kumuh yang ada di kota tersebut. Metodepenelitian, menggunakan metode kuantitatif, di mana pola distribusi spasial dihitung menggunakan teknik statistikberbasis area kelurahan, sedangkan distribusi kawasan kumuh dilakukan dengan analisis spasial dengan unit analisistitik. Analisis spasial kawasan kumuh divisualisasikan dengan peta citra yang memanfaatkan Citra Quick-Bird dansurvei GPS untuk menentukan referensi geografis titik-titik (lokasi) yang diteliti. Penjelasan lebih lanjut mengenaigejala keruangan yang ditemukan adalah menggunakan analisis diskriptif. Distribusi keruangan MCK Komunal yangada di Kota Yogyakarta menunjukkan pola yang spesifik yaitu mengelompok di sepanjang bantaran sungai. Gejala iniberasosiasi dengan gejala tersebarnya kawasan kumuh di Kota Yogyakarta yang sebagian besar juga berpolamengelompok di sepanjang bantaran sungai. Dengan demikian secara keruangan dapat dikatakan bahwa distribusiMCK Komunal di Kota Yogyakarta sudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan, yaitu berada di tempat-tempat dimana sebagian besar keluarga-keluarga miskin yang tidak mampu untuk membangun MCK secara mandiri berada.
PERANAN WANITA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL (STUDI KASUS TENTANG POLA RUANG BELANJA WANITA DI DAERAH PINGGIRAN KOTA SEMARANG) Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi Vol 7, No 2 (2010): July 2010
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran wanita dalam pemberdayaan ekonomi lokal, dengan tekanan pada studi ruang belanja wanita. Penelitian bersifat deskriptif-eksploratif, dengan menggunakan metode survei. Ruang lingkup kajian terdiri dari empat aspek, yaitu : (1) karakteristik sosial ekonomi wanita, (2) peran wanita dalam mengatur pengeluaran keluarga, (3) pola orientasi ruang belanja wanita, dan (4) faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi ruang belanja. Penelitian dilakukan terhadap wanita rumah tangga di kompleks perumahan di daerah pinggiran kota Semarang dengan mengambil 3 sampel strata perumahan berdasarkan tingkat ekonomi masyarakatnya, yaitu Perumahan Puri Sartika, Trangkil Sejahtera, dan Palm Hill. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sosial ekonomi wanita rumah tangga di pinggiran kota memiliki modal dasar dan potensi besar bagi pemberdayaan ekonomi lokal, ditandai tingkat pendidikan, penghasilan dan pengeluaran yang tinggi. Wanita juga memiliki peran penting dan dominan dibanding pria dalam mengatur pengeluaran keluarga (60%). Selanjutnya dari aspek 10 jenis kebutuhan belanja, wanita memegang peran dominan lebih dari 50%. Potensi ekonomi yang besar dan peran wanita yang dominan tersebut ternyata kurang banyak memberikan manfaat bagi pengembangan ekonomi lokal. Hal ini disebabkan sebagian besar wanita membelanjakan uang atau pengeluarannya di kota Semarang (70%) dan hanya 30,28% yang berputar di wilayah lokal, tempat perumahan berada dan sekitarnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan, penghasilan, pengeluaran, lokasi sekolah, lokasi kerja, dan jenis kebutuhan. Selain itu karena harga murah, barang lengkap dan berkualitas, serta kesamaan tempat kerja atau sekolah. Hasil analisis komparasi antar strata perumahan terhadap pola ruang belanja menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Semakin tinggi strata perumahan, semakin jauh ruang belanjanya. Dengan kata lain dampak terhadap upaya pemberdayaan ekonomi lokal semakin kecil. Hasil studi merekomendasikan : (1) Pengembangan perumahan kelas menengah ke bawah di pinggiran kota lebih disarankan dibanding dengan perumahan mewah. (2) penjelasan kontinyu dan intensif tentang peran wanita dalam pengembangan ekonomi lokal. (3) pengembangan wilayah pinggiran kota secara terpadu, khususnya dengan kota utama. (4) sarana dan prasarana ekonomi; (5) integrasi sosial dan ekonomi, (6) riset terpadu wilayah pinggiran kota. Kata kunci : Peranan wanita, pemberdayaan lokal, pola ruang
KONTRIBUSI WANITA DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL MELALUI PREFERENSI RUANG BELANJA Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi Vol 8, No 2 (2011): July 2011
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kontribusi perempuan dalam pemberdayaan ekonomi lokaldengan Shoping preferensi ruang. Ini merupakan penelitian deskriptif-eksplorative dengan menggunakan opini. Isidari penelitian ini meliputi: 1) karakteristik sosial ekonomi perempuan, 2) kontribusi perempuan dalam rumahmengendalikan pegang Shoping, 3) pola orientasi ruang Shoping, dan 4) faktor influencies di Shoping pola. Penelitianini berlangsung di penduduk pohon di Pheriphery Kota Semarang yang memiliki tiga strata sosial ekonomi menjadi diPalm Hill Papandayan Residen, Trangkil Sejahtera Recident, dan Resident Puri Sartika.Kesimpulan dari penelitianini adalah menunjukkan bahwa para wanita yang memiliki kontribusi sangat penting bagi pemberdayaan ekonomilokal karena mereka menguasai sebagian besar anggaran rumah tangga dan sebagai pembuat decition dalam polarumah terus Shoping (60%) jika dibandingkan dari aturan manusia. Wanita dikendalikan lebih dari 50% untuk 10 itemdalam baik diperlukan dalam rumah tangga. Kesimpulannya adalah bahwa wanita memiliki peran penting dalamShoping preferensi dan agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang efektif dalam pembangunan ekonomi.Penelitian ini merekomendasikan: 1) mengembangkan penduduk kelas menengah di pheriphery kota lebih suggecteddari warga kelas tinggi. 2) neding eksplanation intensif tentang peran womwn dan kontribusi terhadap pemberdayaanekonomi lokal. 3) developent komprehensif di daerah pheriurban menjadi satu sistem dengan kota utama. 4) strukturintra ekonomi di daerah pheriurban. 5) integrasi ekonomi sosial seharusnya.
KARAKTERISTIK AIR TANAH DI SEKITAR RAWA JOMBOR, KLATEN DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI DI LAPANGAN Indrayati, Ariyani; Setyaningsih, Wahyu
Jurnal Geografi Vol 13, No 2 (2016): July 2016
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The groundwater characteristic at Rawa Jombor and surrounding area are very unique. There are aquiferstratified that produce three kinds of water: fresh, marsh, and salty. It’s very interesting to conduct researchfurthermore, about distribution, how is the occurrence, and how potential as geography learning resource in thefield. The research method are quantitative, data gets by measure the physical and chemical properties ofgroundwater. Next step are data analisys: by mapping to understand the distribution, occurance analize to knowthe genesis, and the last step is cross-classification to measure the potential as a learning resource, in suitabilityand relevance to the competence of geography graduates. Based on the physical (salinity) and chemical(electrical conductivity) properties of groundwater measurement, we sure that there are three kinds of water:fresh, marsh, and salty. Most of he aquifer that produce fresh water occurance in the northern swamp (RawaJombor). The genesis is because of this area formed from Merapi vulcan material. Most of he aquifer thatproduce salty water occurance in the southern swamp (Rawa Jombor). The genesis is because of this area formedfrom sea sedimentation that upraised. The marsh water is found at the border of both area. Based on crossclassificationbetween the research object and the standard variabel is known that Rawa Jombor and surroundingarea are suitable and relevance use as learning resource, to support geography competence graduate.
KESIAPAN SMP NEGERI 41 SEMARANG UNTUK BERKOMITMEN DAN SISTEMATIK MENGINTERNALISASIKAN NILAI LINGKUNGAN DAN SIKAP KESIAPSIAGAAN BENCANA (SWALIBA) Setyaningsih, Wahyu; Indrayati, Ariyani
Jurnal Geografi Vol 12, No 2 (2015): July 2015
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Swaliba is a kind of school that have commitment and use systematic method to internalize environmentalvalue and attitude of preparedness to the disaster in every school activity. There are three stages in swalib:pilot project, development, and devotion. Every stages show the school condition and readiness to implementSwaliba Program. The Semarang 41 State Yunior High School in this time preparing becoming Swalibaschool. In this stage, school need to prepare about phyisic and non physic aspect. Besed on that needed, wehaved to do research about physical aspect assesement at Semarang 41 State Yunior High School toimplement Swaliba and than rewrite that report as an article below.The research method is survey, thanobservation the condition and compared to the physical standart measurement as disaster-resistantstructure. The result of the studi is show that Semarang 41 State Yunior High School is ready to internalizethe environtment value. At the other side, physically, the buiding at Semarang 41 State Yunior High School issafe from thunder-strom or hurricane and also earthquake but do not yet ready to facing a fire hazard. At theother side, Semarang 41 State Yunior High School in non-physic aspect consider to be quite ready toimplement Swaliba Program gradually.
MENGUNGKAP POTENSI KABUPATEN REMBANG SEBAGAI GEOWISATA DAN LABORATORIUM LAPANGAN GEOGRAFI Indrayati, Ariyani; Setyaningsih, Wahyu
Jurnal Geografi Vol 14, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riset yang dilakukan oleh tim dosen dari Jurusan Geografi, telah mengidentifikasi 17 lokasi potensial calon destinasi ekowisata sekaligus sebagai laboratorium lapangan geografi. Keseluruhan lokasi berada di Kabupaten Rembang, yang tersebar pada 10 kecamatan.Penelitian ini diawali dengan serangkaian survei cepat terintegrasi, dengan cara pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan mengenai potensi dan permasalahan di Kabupaten Rembang terkait geowisata (geotourism). Variabel yang datanya dikumpulkan meliputi gejala atau fenomena alam seperti gunung, lahan karst, pantai. Berikutnya adalah hasil budidaya manusia, seperti hutan, waduk, dan artefak. Hasil analisis data diklasifikasikan menjadi tipologi objek pariwisata, berdasar bentuk lahannya. Berikutnya adalah pemetaan sebaran lokasi dengan sistem pemosisi global atau GPS (global positioning systim) dan analisis aksesibilitas objek-objek geowisata dan titik (site) calon lokasi laboratorium lapangan geografi. Berikutnya Focus Group Discution (FGD) dilakukan untuk menyusun arahan kebijakan pengembangan pariwisata yang berupa Rencana Strategis di Bidang Geo wisata dan laboratorium geografi geografian.Sebaran lokasi objek-objek wisata di Kabupaten Rembang merata di seluruh wilayah, baik di daerah kepesisiran maupun di daerah pedalaman, yaitu perbukitan vulkanik maupun perbukitan karst. Aksesibilitas yang baik ditandai dengan ketersediaan  akses jalan dan sarana transportasi hampir ke seluruh lokasi, kecuali di akses ke Pulau Gede yang belum dilengkapi dermaga dan akses ke perbukitan ultra-basalt di pantai Jatisari yang tidak dapat dilalui bis wisata ukuran besar. Kesimpulan akhir adalah potensi objek-objek pariwisata tersebut untuk dikembangkan sebagai destinasi geowisata dan laboratorium geografi sebagian besar telah terpenuhi dan sebagian berpotensi untuk terpenuhi dengan mengembangkan aspek infrastruktur dan peningkatan sumberdaya pengelola.
DAYA SAING WILAYAH DAN SEKTOR UNGGULAN SEBAGAI PENENTU PUSAT PERTUMBUHAN BARU ORDE II DI KABUPATEN PURWOREJO Robingatun, Robingatun; Hayati, Rahma; Indrayati, Ariyani
Geo-Image Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan  daya  saing  wilayah  menjadi  salah  satu  faktor  dalam  pengembangan (ekonomi) wilayah.  Daya saing wilayah merupakan kemampuan ekonomi dan masyarakat lokal (setempat) untuk memberikan peningkatan standar hidup bagi warga penduduknya. Dengan sektor unggulan  sebagai  tolak  ukur  untuk  daya  saing  wilayah.  Sektor  unggulan  adalah  sektor  yang memiliki keunggulan dan kemampuan yang tinggi sehingga bisa dijadikan harapan pembangunan ekonomi.  Untuk  menentukan  hirarki  kota  di  Kabupaten  Purworejo.  Penelitian  ini  bertujuan mengetahui  hirarki  kota  dan  tercapainya  fungsi  pusat-pusat  pertumbuhan  baru,  potensi  sektor unggulan  serta  daya  saing  wilayah  dan  menentukan  arahan  pusat-pusat  pertumbuhan  baru  di Kabupaten  Purworejo.  Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  analisis  deskriptif  dengan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data sekunder. Dengan menggunakan metode Analisis Hirarki  Pelayanan  menggunakan  teknik Scalograme,  sedangkan  Analisis  Sektor  Unggulan menggunakan teknik Location Quotiont (LQ), Analisis Laju Pertumbuhan menggunakan teknik Shift Share.  Objek  penelitian  ini  adalah  kelengkapan  fasilitas  dan  sektor  unggulan  di  Kabupaten Purworejo.  Populasinya  adalah  semua  wilayah  kecamatan  di  Kabupaten  Purworejo.  Variabel dalam penelitian ini adalah fasilitas pelayanan dan sektor unggulan tiap kecamatan di Kabupaten Purworejo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sudah terdapat kesesuaian antara hirarki dan fungsin kota. Arahan untuk  pusat pertumbuhan baru  berorde II di Kabupaten Purworejo ada di empat  kecamatan  yaitu Kecamatan  Banyuurip,  Kecamatan  Pituruh,  Kecamatan  Bruno  dan Kecamatan Bayan. Increasing the  competitiveness  of the  region to  be  one  factor in  the development  of (economic) territory. The competitiveness of the region and the economic capacity of the local community (local) to provide improved living standards for the citizens of its population. With the seed sector as a benchmark for the regions competitiveness. Dominant sector is the sector that has its advantages and capabilities that can be used as a high expectation of  economic  development. To  determine the hierarchy  of cities in Purworejo  Regency This study aims to determine the hierarchy of the city and the achievement of the function of new growth centers , the potential of leading sectors and the competitiveness of the region and determine the direction of new growth centers in Purworejo. The method used is descriptive analysis with a quantitative approach to the processing of secondary data . By using the method Hierarchy Analysis Services using Scalograme techniques , while using techniques Sector Analysis Featured Location Quotiont ( LQ ) , Growth Analysis using shift share techniques . Object of this study is complete facilities and leading sectors  in Purworejo. The population  is all  districts in Purworejo. The variables in this study are superior sector and service facilities in every district Purworejo . The result is an accordance with the hierarchy and function of cities . Referrals to the center of the new growth of order II in Purworejo in four districts , namely Banyuurip , Pituruh , Bayan and Bruno
PENINGKATAN DAYA SAING SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH Sollahudin, Yanuar Eka; Hayati, Rahma; Indrayati, Ariyani
Geo-Image Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

STUDI PENENTUAN LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH TINGKAT SLTA DI KECAMATAN TAMBAKROMO KABUPATEN PATI Ahmadi, Ali; Indrayati, Ariyani
Geo-Image Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan tekhnologi SIG dalam menentukan prioritas kawasan potensial untuk pengembangan lokasi pendidikan merupakan metode yang efektif dan efisien karena memiliki kemampuan dalam analisis yang berkaitan dengan aspek keruangan. Studi ini bertujuan untuk Mengukur ketersediaan dan kebutuhan sarana pendidikan tingkat SLTA (SMA dan SMK), Menganalisis  jangkauan  pelayanan  Sekolah  Lanjutan  Tingkat  Atas  (SLTA) yang akan di bangun di Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati, Untuk mengetahui perencanaan lokasi Sekolah Lanjutan Tingkat  Atas (SLTA) ke depan berdasarkan sebaran penduduk di Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Hasil  dari  studi  ini  diketahui ada 3 ( tiga ) alternatif letak yaitu area pertama adalah Desa Sitirejo, area ke dua Desa Karangmulyo, dan area ke tiga adalah Desa Maitan. Desa Sitirejo ( lokasi usulan pemerintah ) layak untuk dijadikan lokasi pembangunan gedung SMK. Agar terjadi pemerataan, PEMDA harus membangun sekolah terutama di Kecamatan Jaken, Kecamatan  Gunungwungkal, dan Kecamatan  Tambakromo. Khusus di Kecamatan Tambakromo harus di tambah dua SLTA.  Exploiting of Tekhnologi SIG in determining priority of potential area for development of location of education represent efficient and effective method because owning ability in analysis of related to column aspect.This study aimed to measure the availability and needs of high school level education facilities ( SMA and SMK ) , Analyzing outreach of upper secondary education ( high school ) will be built in the district Tambakromo Pati , To find the location planning of upper secondary education ( high school ) to forward based on the distribution of population in the district Tambakromo Pati .The analysis technique used is descriptive statistical analysis . The results of this study in mind there are three (3 ) alternate layout which is the first area Sitirejo Village , Village Karangmulyo second area , and the third area is the village of Maitan . Sitirejo village ( location of proposed government ) deserve to be a vocational school building site . Recommendations from researchers that there is the ability to increase the Local Government senior secondary school in Pati , equalization to occur , especially in the District Jaken , District Gunungwungkal , and the District Tambakromo . Specifically in the District should Tambakromo high school plus two.