I Made Eka Santosa
LPPM STIKES Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN SELF HYPNOSIS TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR PADA LANSIA DI LINGKUNGAN GEDUR BARU MATARAM I Made Eka Santosa
Jurnal PRIMA Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v6i1.165

Abstract

Usia lanjut adalah faktor yang paling sering berhubungan dengan peningkatan prevalensi gangguan tidur. Tingginya masalah pemenuhan kebutuhan tidur yang terjadi pada lansia memerlukan penanganan yang sesuai untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur. Gangguan tidur dimanifestasikan dengan perasaan lelah, gelisah, palpebra nampak hitam, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, sakit kepala dan sering menguap dan mengantuk. Kualitas tidur sangat penting bagi kesehatan lansia secara umum.Salah satu tindakan non farmakologis yang dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia adalah dengan melakukan self Hypnosis. Self hypnosis merupakan bagian dari hypnotherapy yang menekankan pada penggunaan kalimat-kalimat sugesti yang memberikan efek menenangkan dan relaksasi maksimal otot-otot tubuh sehingga memudahkan lansia untuk tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self hypnosis terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia di Lingkungan Gedur Baru MataramDesain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah disain pra eksperimental dengan menggunakan rancangan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian ini adalah lansia yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan tidur yang berjumlah 33 lansia dengan menggunakan Total Sampling. Analisa data dilakukan dengan Uji Paired T-Test. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 > Alfa = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh self hypnosis terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia sehingga dapat direkomendasikan sebagai salah satu intervensi keperawatan mandiri untuk membantu lansia yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan tidur.
HUBUNGAN PEMBEKALAN AKHIR PEMBERANGKATAN DENGAN PERILAKU BERISIKO TERTULAR HIV/AIDS PADA TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR I Made Eka Santosa
Jurnal PRIMA Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v3i1.59

Abstract

Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) yang dapat menyerang siapa saja termasuk TKI sebagai salah satu kelompok migran yang berisiko. Rendahnya tingkat pendidikan formal pada para TKI berkorelasi lurus dengan rendahnya pengetahuan mereka tentang HIV/AIDS. Untuk mengatasi kurangnya pengetahuan ini maka dilaksanakanlah program Pembekalan Akhir Pemberangkatan yang memuat materi tentang HIV/AIDS. Namun banyak PJTKI yang lalai untuk melaksanakan PAP tersebut sehingga tetap saja pengetahuan para TKI terbatas tentang HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional analytic. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh TKI baik laki-laki maupun perempuan (TKW) di Kabupaten Lombok Timur Propinsi NTB.Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik accidental sampling. Sampel berjumlah 461 responden. Dari pengolahan data didapatkan nilai korelasi Chi-Square Test sebesar 0.004 yang berarti lebih kecil dari nilai Alfa 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan antara pembekalan akhir pemberangkatan dengan perilaku berisiko tertular HIV/AIDS pada TKI di Kabupaten Lombok Timur. Bagi stakeholder yang terlibat dalam pengiriman TKI agar lebih mengefektifkan pembekalan akhir pemberangkatan terutama materi pencegahan HIV / AIDS bagi para TKI agar mengurangi kecenderungan perilaku berisiko tertular HIV / AIDS. Kata kunci : Prilaku berisiko HIV/AIDS, Pembekalan Akhir Pemberangkatan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU BERISIKO TERTULAR HIV PADA TKI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR I Made Eka Santosa
Jurnal PRIMA Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v5i2.149

Abstract

Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, pekerjaan, suku bangsa, agama, status ekonomi maupun status sosial. Namun terdapat kelompok-kelompok berisiko tinggi tertular HIV/AIDS. Salah satu kelompok populasi yang rawan terhadap penularan HIV/AIDS di Kabupaten Lombok Timur adalah para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengingat Kabupaten Lombok Timur adalah pengirim TKI terbesar kedua di Indonesia. Mobilitas dan migrasi pada TKI dapat menciptakan kondisi rentan tertular HIV yang didukung oleh perilaku berisiko tinggi untuk tertular HIV/AIDS. Dari tiga domain perilaku, pengetahuan dan sikap merupakan faktor yang mendasari perilaku individu. Peneliti ingin mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku berisiko tertular HIV pada TKI di Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional analytic dengan purposive sampling di seluruh kecamatan di Lombok Timur bagi responden yang memenuhi kriteria inklusi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner dan pedoman wawancara yang dimodifikasi dari Survey Surveilans Perilaku (SSP) tahun 2005 dan SSP Remaja tahun 2010. Dari 461 responden yang diteliti, penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku berisiko tinggi tertular HIV pada TKI di Kabupaten Lombok Timur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai masukan bagi stakeholders terkait agar lebih memperhatikan aspek risiko penularan HIV pada para TKI.