Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Efektivitas Belajar Al-Qur’an Dengan menggunakan Aplikasi Hijaiyah Berbasis Budaya Lokal “Nggahi Mbojo” (Bahasa Bima) Pada Lansia di Kabupaten Dompu Arifin Arifin; Fathir Ma'ruf; Ilyas Yasin
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 1 No. 1 (2020): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v1i1.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan belajar Al-quran lansia setelah diberikan aplikasi huruf hijaiyah sebagai media pembelajaran mengenal dan menghafal huruf al-quran. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2020, sampel penelitian berasal dari Kelompok Lansia Tembalae Desa Ranggo Kabupaten Dompu berjumlah 30 orang peserta didik dengan kategori usia peserta didik lanjut usia (lansia). Jenis penelitian ini adalah pre-experimental design menggunakan tipe One–Shoot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Tes yang dimaksud adalah tes kemampuan baca al-quran peserta didik dengan ukuran indikator kelancaran, ketepatan makhra, ketepatan tajwid dan tanwin. Untuk mengetahui tingkat kemampuan baca al-quran peserta didik kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Proses pelatihan, bimbingan sampai denga tes dilakukan 8 kali tatap muka dengan peserta didik dibagi dalam enam kelompok belajar. Berdasarkan hasil temuan analisis data dan pembahasan bahwa dapat disimpulkan penggunaan aplikasi hijaiyah berbasis budaya lokal “Nggahi Mbojo” (Bahasa Bima) sangat efektif sebagai penunjang proses pembelajaran baca al-quran pada Lansia Kabupaten Dompu. Hasil ini dibuktikan dengan hasil tes kemampuan baca al-quran 30 orang peserta didik (lansia) memperoleh rerata 80% dengan kategori baik. Hasil ini didukung juga faktor internal yaitu motivasi dan semangat peserta didik dalam mennggunakan aplikasi yang dikembangkan sebagai media pembelajaran baca Al-Quran.
Konstruksi Pluralisme Agama dalam Praktik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Dompu Ilyas Yasin
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 2 No. 1 (2021): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v2i1.22

Abstract

Sebagai lembaga pendidikan, sekolah pada dasarnya merupakan “mikrokosmos” yang harus merefleksikan realitas dan pluralitas, termasuk pluralitas agama, yang ada dalam masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan hendak melihat bagaimana guru PAI memahami dan memaknai pluralisme agama dalam pembelajaran PAI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik pembelajaran pendidikan agama justeru memperkokoh klaim kebenaran agama sendiri. Meski berstatus sebagai sekolah umum, kenyataannya Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMAN 1 Dompu masih sangat kuat dipengaruhi semangat truth claim. Akibatnya, toleransi beragama yang menjadi salah satu tujuan pembelajaran PAI sulit terwujud. Sebaliknya, pendidikan agama makin memperkokoh segregasi antarpemeluk agama. Oleh karena itu, ke depan orientasi pembelajaran PAI harus diarahkan pada upaya untuk menumbuhkan kepedulian moral bersama pada masalah-masalah kemanusiaan universal.  
Isu-Isu Pendidikan dalam Kampanye Pilkada Kabupaten Dompu 2015 Ilyas Yasin; Enung Nurhasanah
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 2 No. 1 (2021): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v2i1.23

Abstract

Dalam konteks pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Dompu, masalah pendidikan menarik bukan hanya karena persoalan ini masih krusial, tapi juga fakta bahwa para calon memandang dunia pendidikan sebagai basis dukungan dan legitimasi politik cukup penting dalam setiap kampanye Pilkada di daerah tersebut. Tujuan jangka panjang yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mendorong para pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya pemerintah Kabupaten Dompu, agar menempatkan sektor pendidikan berada di arus utama dalam pembuatan kebijakan pembangunan di daerah. Penelitian ini juga dapat membantu para calon bupati Dompu yang akan datang dalam merumuskan tema kampanye, program maupun kebijakan pendidikan yang akan diusungnya. Sedangkan target khusus penelitian ini adalah diketahuinya politik atau kebijakan pendidikan dari masing-masing calon bupati Dompu, bentuk-bentuk kebijakan pendidikan yang akan dijalankan, seberapa penting isu pendidikan dalam tema-tema kampanye para calon, bagaimana mereka memandang isu pendidikan di antara isu-isu pembangunan lainnya, dan bagaimana cara mengeksekusi kebijakan pendidikan yang telah disusun jika terpilih nantinya. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan studi dokumen, sedangkan analisis data dilakukan secara deksriptif-kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa selain belum menjadi isu utama dalam kampanye Pilkada, penyelesaian masalah pendidikan yang ditawarkan para calon juga masih bersifat parsial serta hanya mengandalkan pendekatan kesejahteraan.
Problem Kultural Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia: Perspektif Total Quality Management Ilyas Yasin
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 2 No. 3 (2021): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v2i3.87

Abstract

Ditengah kompetisi global yang kian ketat upaya peningkatan mutu pendidikan Indonesia menghadapi tantangan cukup berat. Tantangan dimaksud tidak hanya menyangkut aspek pendanaan dan sarana prasarana tapi juga hambatan budaya. Hambatan terakhir ini terutama berhubungan dengan sikap mental, budaya dan seperangkat system nilai yang dianut dan dimiliki masyarakat khususnya para pelaku pendidikan. Akibatnya, meski pemerintah sudah berupaya mengeluarkan sejumlah kebijakan yang propendidikan namun seringkali tidak menunjukkan korelasi positif dengan meningkatnya mutu pendidikan sebagaimana dalam kasus sertifikasi guru. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba menawarkan perlunya pendekatan baru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yakni pendekatan Total Quality Management (TQM). Pendekatan ini diharapkan mampu mengatasi sebagian kendala kultural peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Guru Profesional, Mutu Pendidikan dan Tantangan Pembelajaran Ilyas Yasin
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 3 No. 1 (2022): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v3i1.118

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan Kajian Pustaka, penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi, Secara keseluruhan ada banyak faktor yang memengaruhi mutu pendidikan baik secara kultural maupun struktural sejak dari siswa, guru, fasilitas, pembiayaan hingga kebijakan. Idealnya kedua faktor tersebut harus berjalan bersamaan untuk meningkatkan mutu pendidikan, tapi faktanya tidak selalu demikian. Tulisan ini akan membentangkan problem peningkatan mutu pendidikan khususnya berkaitan dengan guru. Sebagai agen utama pembelajaran guru sangat menentukan dalam mendorong transformasi pendidikan di tengah berbagai keterbatasan yang ada. Sebaliknya, sebagus apapun kebijakan pendidikan dibuat tanpa didukung oleh guru-guru yang berdedikasi dan profesional maka tidak banyak perubahan yang dapat diharapkan akan terjadi.
Upaya Guru Sejarah dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Siswa di SMA Nurjannah Nurjannah; Husnul Khatimah; Ilyas Yasin
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 3 No. 1 (2022): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v3i1.124

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan judul upaya guru sejarah dalam mengimplementasikan pendidikan karakter siswa di SMA Negeri 1 Bolo dengan tujuan mendeskripsikan upaya guru sejarah dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Bolo. Data dianalisis secara deskriptif kuatitatif dengan hasil (1) Pengimplementasian Pendidikan Karakter dari Aspek Kedisiplinan yaitu dengan Pengimplementasian nilai  dalam memberi teladan untuk disiplin waktu, guru sejarah berupaya mewujudkan dengan selalu berusaha masuk kelas tepat waktu, bahkan 5 menit sebelum waktu pembelajaran guru sejarah sudah ada di depan kelas. (2)Pengimplementasian Pendidikan Karakter dari Aspek Kedisiplinan melalui Menanamkan sikap religius kepada siswa melalui salam pembuka dan penutup, (3) Pengimplementasian Pendidikan Karakter dari Aspek Tanggung Jawab adalah siswa di minta untuk mengerjakan semua latihan yang diberikan dan harus diserahkan ke guru. Jika ada siswa yang tidak mengerjakan maka guru akan menegur dan memberi sanksi.
PENEGAKKAN SYARIAT ISLAM DALAM KERANGKA NEGARABANGSA: UTOPIS ATAU REALISTIS? Ilyas Yasin
DIALEKTIKA Vol 13, No 2 (2020): DIALEKTIKA: Jurnal Pemikiran Islam dan Ilmu Sosial
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/dj.v13i2.1812

Abstract

Lebih dari sekadar sistem etis maupun teologis Islam diyakini penganutnya sebagai sebuah sistem kehidupan yang lengkap, termasuk mengatur kehidupan bernegara. Islam adalah din wa daulah (agama sekaligus negara). Keyakinan tersebut melahirkan dinamika dan proses pencarian konsep mengenai relasi Islam dan negara. Hal itu tidak semata karena tersedianya landasan teologis tapi gagasan „Negara Islam‟ juga memiliki basis legitimasi historis dalam kehidupan empiris kehidupan kaum muslim. Krisis yang timbul di dunia muslim maupun ancaman nilai-nilai Barat yang sekularistik dan materialistik telah mendorong lahirnya kerinduan terhadap narasi dan fantasi kehidupan ideal tersebut. Selain melacak akarakar historis mengenai pencarian konsep dan pergulatan wacana „Negara Islam‟, tulisan ini juga merekam berbagai ketegangan konseptual maupun empiris tentang gagasan penerapan „Syariat Islam‟ --salah satu varian isu Negara Islam---melalui Perda Syariat di sejumlah daerah sejak era otonomi daerah. Di bagian akhir dipaparkan mengenai prospek dan implikasi penerapan Syariat Islam bagi kehidupan kebangsaan dan demokrasi. Kata kunci: Syariat Islam, otonomi daerah, demokrasi.
Strategi Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Ilyas Ilyas
Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran (JIEPP)
Publisher : ELRISPESWIL - Lembaga Riset dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/jiepp.v2i1.158

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan Kajian Pustaka yang mengkaji berbagai referensi terkait dengan strategi peningkatan kompetensi profesional Guru, Guru merupakan pekerjaan yang membutuhkan berbagai persyaratan profesional. Pendidikan bermutu sangat tergantung kepada guru yang bermutu pula. Sebab hanya dengan guru yang bermutu dapat menyelenggarakan tugasnya secara memadai. Tugas umum guru adalah mencerdaskan bangsa dalam arti yang seluas-luasnya, mengembangkan pribadi-pribadi manusia Indonesia seutuhnya serta membentuk ilmuwan dan tenaga ahli. Guru yang bermutu adalah guru yang memiliki syarat-syarat kepribadian dan kemampuan teknis keguruan. Tulisan ini akan membahas tentang berbagai strategi yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru.
Politics of Education in Curriculum Development Policy in Indonesia from 1947 to 2013: A Documentary Research Alhamuddin; Ahmad Fanani; Ilyas Yasin; Andi Murniati
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 9 No. 1 (2020): ISLAMIC EDUCATION IN SOUTHEAST ASIA
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Education State Islamic University (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpi.2020.91.29-56

Abstract

The dynamics of curriculum development in Indonesia from 1947 to the latest 2013 curriculum cannot be separated from political influence. This paper investigates the politics of educational policy in Indonesia’s curriculum development from 1947 to 2013, a critical analysis of various polemics about Indonesian education’s aims and contents in schools. This paper is documentary research, which refers to related previous documents or literature. The study results indicate that the development of Indonesia’s education curriculum is closely influenced by political, economic, social, cultural, and globalization factors. The formulated curriculum content cannot be separated from these factors’ influence, as the 2013 curriculum was recently implemented. Of all these factors, government interests and political paradigms have the most significant influence in changing, developing, and refining the curriculum from time to time. The 2013 curriculum policy is intended to improve the various deficiencies that existed in the previous curriculum. The 2013 curriculum is structured by developing and strengthening attitudes, knowledge, and skills in a balanced manner. This research’s implication is hoped that policymakers can consider it in developing curriculum in Indonesia.
PANDANGAN MAHASISWA STKIP YAPIS DOMPU TERHADAP NILAI-NILAI MULTIKULTURALISME DALAM PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA MERDEKA Ilyas Yasin; Retno Widya Ningrum; Sarifa Sarifa
Fitrah Vol 14 No 1 (2023): JUNE
Publisher : Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47625/fitrah.v14i1.496

Abstract

Indonesia, with its complex level of pluralism, is always challenged to find new ways to instill citizens' awareness of the reality of the existing pluralism. Educational institutions are tasked with carrying out social engineering in creating a harmonious and peaceful society amidst the various differences that exist. Even though the number is small, the existence of non-Muslim minority students at STKIP Yapis Dompu still requires the cultivation of awareness and values of multiculturalism as the responsibility of the world of education. The participation of STKIP Yapis students in the Independent Student Exchange (PMM) activities in 2022 provides important experience in viewing the reality of pluralism both on campus and in society. The Nusantara module is one of the program materials that aims to provide participants with a multicultural perspective. In this module students are invited to visit various houses of worship, destinations and historical sites in the destination campus area. For students, this experience gives a different impression, especially for those who grew up in a homogeneous environment. PMM will also encourage campuses to formulate inclusive and protective policies to prevent the "Three Sins of Higher Education" from acts of bullying, sexual violence and intolerance. This policy is a response to create an atmosphere and educational environment that is safe and respects differences. Therefore, it is important to know the views of STKIP Yapis students regarding the spirit of diversity so that it can be used as best practices in building social harmony. This qualitative research uses data collection techniques through document study and descriptive data analysis. This study concluded that the PMM program gave a positive impression to STKIP Yapis students in responding to differences and fostering a spirit of brotherhood and nationalism.