Modal kerja merupakan unsur yang sangat penting bagi perusahaan karena tanpa modal kerja yang cukup aktivitas operasional perusahaan tidak dapat dilangsungkan. Untuk memperoleh kecukupan modal tersebut menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan untuk membandingkan kinerja keuangan PT. Persero Batam dapat diketahui bahwa pada tahun 2008 perusahaan mengalami penurunan modal kerja sebesar Rp.34,922,185,044. Penurunan modal kerja ini dikarenakan sumber modal kerja lebih kecil dari penggunaannya. Sumber modal kerja PT.Persero Batam paling besar bersumber dari akumulasi penyusutan sebesar Rp. 37,281,407,772. Pada tahun 2009 dapat diketahui perusahaan mengalami penurunan modal kerja sebesar Rp. 21,929,329,541. Penurunan modal kerja ini dikarenakan sumber modal kerja sumber modal kerja lebih kecil dari pada penggunaannya. Sumber modal kerja PT. Persero Batam paling besar bersumber dari cadangan imbalan kerja sebesar Rp. 8,425,494,484. Pada tahun 2011 dapat diketahui bahwa perusahaan mengalami penurunan modal kerja sebesar Rp. 49,008,452,684. Penurunan modal kerja ini dikarenakan sumber modal kerja lebih kecil dari pada penggunaannya. Sumber modal kerja PT. Persero Batam paling besar bersumber dari sebesar cadangan imbalan kerja RP. 9,455,025,787. Pada tahun 2012 dapat diketahui bahwa perusahaan mengalami penurunan modal kerja sebesar Rp.77,794,181,696. Penurunan modal kerja ini dikarenakan sumber modal kerja lebih kecil dari pada penggunaannya. Sumber modal kerja PT. Persero Batam paling besar bersumber dari cadangan imbalan kerja sebesar Rp. 10,451,074,787.