Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keadilan Berpoligami: Tinjauan Kritis Penafsiran M. Quraish Shihab terhadap QS. Al-Nisā/4: 3 Nawir HK; Muhammad Alwi HS; Aan Parhani; Fahruddin Fahruddin
Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Vol 15, No. 2, November 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/ai.v0i0.2131

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskrispikan sekaligus menganalisis pemikiran M. Quraish Shihab tentang keadilan pada poligami dalam QS. Al-Nisa/4:3, yang kemudian akan ditelusuri posisi pemikiran M. Quraish Shihab tersebut dalam konteks perdebatan oleh para pemikir dan ulama Islam. Pengungkapan pemikiran M. Quraish Shihab ini penting diutarakan, karena M. Quraish Shihab dikenal sebagai ulama moderat serta menjadi rujukan penting pemikiran Islam di Indonesia. Setelah dianalisis, artikel ini menyimpulkan bahwa poligami dinilai oleh M. Quraish Shihab sebagai pintu darurat, yang hanya dilewati jika berada dalam keadaan terpaksa, di mana pandangannya tersebut menekankan pada aspek keadilan yang harus terpenuhi dalam berpoligami. Adapun keadilan yang dimaksud oleh M. Quraish Shihab adalah keadilan dalam hal material. Dari sini, pemikiran M. Quraish Shihab tersebut merupakan bagian pemikiran kelompok yang menerima praktik poligami dengan syarat-syarat yang ketat. Pandangan M. Quraish Shihab termasuk tergolong moderat dalam menyelesaikan problem praktik poligami di Indonesia, di mana M. Quraish Shihab berhasil bersikap tengah atas pandangan yang menolak secara ketat dan pandangan yang menerimanya secara ketat. Dengan demikian, artikel ini membuktikan bahwa pemikiran M. Quraish Shihab dapat menjadi pilihan yang tepat dalam mengamalkan QS. Al-Nisa/4:3 bagi umat Islam di Indonesia.
ADAM AS. DALAM PRESPEKTIF HADIS Suatu Kajian Tematik Terhadap Hadis ‘Âdam Abû al-Basyar’ Aan Parhani
Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.915 KB) | DOI: 10.24252/tahdis.v7i1.2783

Abstract

Keberadaan hadis sebagai penjelas al-Qur’an memiliki posisi yang tinggi. Karena itu, dalam upaya memahami al-Qur’an tidak boleh mengabaikan keberadaan hadis. Hadis tentang Adam sebagai abu al-basyar yang dikuatkan dengan redaksi lain abu al-khalq dan abu al-nas yang kesemuanya memiliki makna bapak manusia, menguatkan pandangan para mufassir yang menafsirkan ayat-ayat yang berbicara tentang manusia pertama adalah Adam as.Tulisan ini berupaya mendiskusikan kembali perbedaan pandangan tentang asal muasal manusia, yang berpijak pada kajian tematik hadis yang intinya membahas tentang hakekat Adam as., proses dan tujuan penciptaannya, serta implikasinya dalam kehidupan keseharian.