Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Effects of Kedawung Seed Tempeh Flour (Parkia roxburghii G.Don) on Albumin Levels and Hemoglobin Levels in Protein Energy Malnutrition (PEM) Rats Rimadhani Ulfa; Mohammad Sulchan; Gemala Anjani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 2: June 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.276 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i2.1027

Abstract

Protein energy malnutrition (PEM) is a condition of malnutrition where food intake does not provide adequate amounts of energy and protein for growth and development. Clinical signs of PEM include hypoalbuminemia and anemia. Fermentation of kedawung (Parkia Roxburghii G. Don) seeds is an effective process that shows an increase in nutrients and reduces anti-nutrients. This study was aimed to investigate the effect of kedawung seed tempeh flour (Parkia Roxburghii G. Don) on albumin levels and hemoglobin levels in PEM rats. True-experimental randomized pre-post with control group design was used. PEM in rats was induced by a low protein diet. A total of 24 Wistar rats were categorized into normal control group (K-), protein energy malnutrition control group without treatment (K+), kedawung seed tempeh flour (Parkia Roxburghii G. Don) 1,5 gr/100g BW/d group (P1), kedawung seed tempeh flour (Parkia Roxburghii G. Don) 3,0 gr/100g BW/d group (P2) for 28 days. Albumin levels were measured using ELISA, hemoglobin levels with a hematology analyzer. Albumin levels showed a significant difference between groups (p=0.000) and hemoglobin levels showed a significant difference between groups (p=0.001). Kedawung seed tempeh flour (Parkia Roxburghii G. Don) 1,5 gr/100g BW/d for 14 days increased albumin and hemoglobin levels in PEM rats. Abstrak: KEP merupakan kondisi gizi kurang dimana asupan makanan tidak memberikan jumlah energi dan protein yang adekuat untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Tanda klinis KEP meliputi hipoalbuminemiadan anemia. Fermentasi biji kedawung (Parkia Roxburghii G. Don) merupakan proses efektif yang menunjukkan peningkatan zat gizi dan mengurangi zat antigizi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung tempe biji kedawung (Parkia Roxburghii G. Don) terhadap kadar albumin dan kadar hemoglobin (Hb) tikus KEP. Penelitian ini menggunakan desain true-experimental randomized pre-post-test with control group design. Kondisi KEP pada tikus di induksi dengan diet rendah protein. Tikus wistar sebanyak 24 ekor dikelompokkan ke dalam kelompok kontrol normal (K-), kelompok kontrol KEP tanpa perlakuan (K+),  kelompok tepung tempe biji kedawung (Parkia Roxburghii G. Don) 1,5 gr/100g BB/hari (P1), dan kelompok tepung tempe biji kedawung (Parkia Roxburghii G. Don) 3gr/100g BB/hari (P2) selama 28 hari. Kadar albumin diukur menggunakan ELISA dan kadar hemoglobin dengan hematology analyzer. Kadar albumin menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar kelompok (p=0,000) dan kadar hemoglobin menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar kelompok (p= 0,001). Tepung tempe biji kedawung (Parkia Roxburghii G. Don) 1,5 gr/100g BB/hari selama 14 hari meningkatkan kadar albumin dan kadar hemoglobin pada tikus KEP.