Fera Meliyanti
Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Ma'arif Baturaja

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Abdurrahman

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TUBERKULOSIS PARU TAHUN 2017 Fera ` Meliyanti; Yudi Budianto
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.181 KB)

Abstract

Based on the number of negative impacts resulting from non-compliance of patients in taking medication, causing new cases findings. The highest recurrence rate of pulmonary tuberculosis patients in Totorejo Health Center with 43 pulmonary tuberculosis patients was 9 patients relapse (20%). The purpose of this research is to know the factors related to the compliance of treatment of Pulmonary TB patient in UPTD Puskesmas Totorejo. The research design used Cross-sectional. The population is all of Pulmonary Tuberculosis patient in UPTD of Totorejo Public Health Center is 51 respondent and sample using the total sample. Analysis of data with univariate and bivariate, statistical test using chi-square. The result of bivariate research shows that there is a significant correlation between knowledge and compliance with treatment of Tuberculosis patients, p-value 0,038; there was significant correlation between attitudes with the compliance of treatment of tuberculosis lung patients, p-value 0,027, there was no significant correlation between the work with the compliance of treatment of lung tuberculosis patients, p-value 0,497, there was a significant correlation between the support of family with the adherence of patients with pulmonary tuberculosis treatment. value 0,021. Berdasarkan banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari ketidakpatuhan pasien dalam minum obat, menyebabkan angka temuan kasus baru. Tingkat kekambuhan penderita TB paru tertinggi berada di Puskesmas Totorejo dengan 43 penderita TB paru terdapat 9 pasien kambuh (20%). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat penderita TB Paru di UPTD Puskesmas Totorejo. Desain penelitian menggunakan Cross sectional. Populasi adalah seluruh penderita Tuberkulosis paru di UPTD Puskesmas Totorejo berjumlah 51 responden dan sampel menggunakan total sampel. Analisa data dengan univariat dan bivariat, uji statistik menggunakan chi square. Hasil penelitian bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan berobat penderita Tuberkulosis paru, p value 0,038; ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kepatuhan berobat penderita Tuberkulosis paru, p value 0,027, tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kepatuhan berobat penderita Tuberkulosis paru, p value 0,497, ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat penderita Tuberkulosis paru, p value 0,021.
DETERMINAN KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DI DESA TANJUNG JATI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KISAM ILIR KABUPATEN OKU SELATAN TAHUN 2019 Eko Heryanto; Fera Meliyanti
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.487 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v9i1.104

Abstract

Open defecation (BABS) is still common in Indonesia. In some areas, people still defecate carelessly in rivers or streams. Data obtained from the South OKU District Health Office in 2018 amounted to 80.14% of the KK of 92,825 households having family latrines. Kisam Ilir Puskesmas ranks 4th among the lowest coverage of healthy latrines out of 19 OKU Selatan District Puskesmas.Data for 2017-2018 shows (26.29%) of 2035 households that have access to healthy latrines. Tanjung Jati Village is one of the villages in the Kisam Ilir Community Health Center with the lowest number of healthy latrine ownership, 18.06%.The research design used was a cross sectional research design. The population was all family heads in Tanjung Jati Village, Kisam Ilir Health Center, South OKU Regency, with 155 households. The sample size is 112 samples. The statistical test used was the chi square test.Based on univariate analysis, 84 (75%) respondents did not have latrines, 66 (58.9%) respondents lacked knowledge, 60 (53.6%) respondents did not support, 73 (65, 2%) respondents with the availability of clean water available and as many as 77 (68.8%) respondents claimed to have never attended counseling. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge and ownership of family latrines with p value 0,000, there was a significant relationship between attitude and ownership of family latrines with p value of 0.001, there was a significant relationship between availability of clean water and ownership of family latrines with p value of 0,000, and there is a significant relationship between attending counseling with the ownership of the family toilet with a p value of 0,000.There is a significant relationship between knowledge, attitudes, availability of clean water and having attended counseling with the ownership of family toilets. Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) masih banyak terjadi di Indonesia.Di sejumlah daerah, masyarakat masih membuang air besar sembarangan di kali atau sungai.Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan Tahun 2018 sebanyak 80,14% KK dari 92.825 KK telah memiliki jamban keluarga. Puskesmas Kisam Ilirmenempati urutan ke 4 cakupan jamban sehat terendah dari 19 puskesmasKabupaten OKU Selatan. Data pada tahun 2017-2018, menunjukkan sebanyak (26,29%) dari 2035 KK yang memiliki akses jamban sehat. Desa Tanjung Jatimerupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir dengan cakupan kepemilikan jamban sehat nomor 2 terendah yaitu 18,06%.Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Cross Sectional Populasi adalah seluruh kepala keluarga di Desa Tanjung Jati Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir Kabupaten OKU Selatan yang berjumlah 155 kepala keluarga. Besar sampel yaitu 112 sampel.Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square.Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak 84 (75%) responden tidak tersedia jamban, sebanyak 66 (58,9%) responden berpengetahuan kurang baik, sebanyak 60(53,6%) responden dengan sikap tidak mendukung, sebanyak 73 (65,2%) responden dengan ketersediaan air bersih tersedia dan sebanyak 77 (68,8%) responden mengaku tidak pernah mengikuti penyuluhan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000, ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,001, ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000, dan ada hubungan yang bermakna antara mengikuti penyuluhan dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000 .Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, ketersediaan air bersih dan pernah mengikuti penyuluhan dengan kepemilikan jamban keluarga keluarga.
FAKTOR RESIKO DERMATITIS PADA ANAK YANG DATANG BEROBAT KE UPTD PUSKESMAS PENYANDINGAN KABUPATEN OKU TAHUN 2022 Eko Heryanto; Sabtian Sarwoko; Fera Meliyanti
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.017 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v11i1.133

Abstract

Dermatitis merupakan penyakit kulit kronis, residif yang sering terjadi pada bayi, anak dan dewasa. Berbagai penelitian menyatakan bahwa prevalensi dermatitis makin meningkat setiap tahun sehingga menjadi masalah kesehatan besar. Berdasarkan data 10 penyakit terbanyak yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, proporsi penyakit dermatitis pada tahun 2021 sebesar 2.992 kasus (17,9%). UPTD Puskesmas Penyandingan, pada tahun 2021 proporsi penyakit dermatitis yaitu sebesar 227 kasus (14,4%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko dermatitis pada anak yang datang berobat ke UPTD Puskesmas Penyandingan Kabupaten OKU Tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi adalah seluruh pasien anak yang berobat ke UPTD Puskesmas Penyandingan Kabupaten OKU, berdasarkan data kunjungan bulan Januari – Maret 2022 berjumlah 246 anak, jadi rata-rata kunjungan perbulan sebanyak 82 anak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat terdapat terdapat sebanyak 29 (35,4%) anak menderita Dermatitis, sebanyak 54 (65,9%) responden dengan kualitas air bersih memenuhi syarat, responden sebanyak 56 (68,3%) responden dengan personal hygiene baik dan sebanyak 50 (61%) responden dengan sanitasi lingkungan bersih. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa, hubungan yang bermakna antara kualitas air bersih dengan kejadian dermatitis pada anak dengan p value 0,001, ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kejadian Dermatitis pada anak dengan p value 0,002 dan ada hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan dengan kejadian Dermatitis pada anak p value 0,001. Ada hubungan yang bermakna antara kualitas air bersih, personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian dermatitis pada anak. Dermatitis is a chronic, residive skin disease that often occurs in infants, children and adults. Various studies state that the prevalence of dermatitis is increasing every year so that it becomes a major health problem. Based on data for the 10 most common diseases obtained from the OKU District Health Office, the proportion of dermatitis in 2021 was 2,992 cases (17.9%). UPTD Puskesmas Penyandingan, in 2021 the proportion of dermatitis was 227 cases (14.4%). This study aims to determine the risk factors for dermatitis in children who come for treatment to the UPTD Puskesmas Pengandingan, OKU Regency in 2021. The research design used was Cross Sectional. The population is all pediatric patients who seek treatment at the UPTD of the Puskesmas Penyandingan, OKU Regency, based on visit data from January to March 2022 totaling 246 children, so the average monthly visit is 82 children. The statistical test used is the chi square test. Based on univariate analysis, there were 29 (35.4%) children suffering from Dermatitis, 54 (65.9%) respondents with clean water quality met the requirements, 56 (68.3%) respondents with good personal hygiene and 50 respondents with good personal hygiene. (61%) respondents with clean environmental sanitation. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between clean water quality and the incidence of dermatitis in children with p value 0.001, there was a significant relationship between personal hygiene and the incidence of dermatitis in children with p value 0.002 and there was a significant relationship between environmental sanitation and the incidence of dermatitis. in children p value 0.001. There is a significant relationship between the quality of clean water, personal hygiene and environmental sanitation with the incidence of dermatitis in children.