Fera Meliyanti
Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Ma'arif Baturaja

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TUBERKULOSIS PARU TAHUN 2017 Fera ` Meliyanti; Yudi Budianto
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.181 KB)

Abstract

Based on the number of negative impacts resulting from non-compliance of patients in taking medication, causing new cases findings. The highest recurrence rate of pulmonary tuberculosis patients in Totorejo Health Center with 43 pulmonary tuberculosis patients was 9 patients relapse (20%). The purpose of this research is to know the factors related to the compliance of treatment of Pulmonary TB patient in UPTD Puskesmas Totorejo. The research design used Cross-sectional. The population is all of Pulmonary Tuberculosis patient in UPTD of Totorejo Public Health Center is 51 respondent and sample using the total sample. Analysis of data with univariate and bivariate, statistical test using chi-square. The result of bivariate research shows that there is a significant correlation between knowledge and compliance with treatment of Tuberculosis patients, p-value 0,038; there was significant correlation between attitudes with the compliance of treatment of tuberculosis lung patients, p-value 0,027, there was no significant correlation between the work with the compliance of treatment of lung tuberculosis patients, p-value 0,497, there was a significant correlation between the support of family with the adherence of patients with pulmonary tuberculosis treatment. value 0,021. Berdasarkan banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari ketidakpatuhan pasien dalam minum obat, menyebabkan angka temuan kasus baru. Tingkat kekambuhan penderita TB paru tertinggi berada di Puskesmas Totorejo dengan 43 penderita TB paru terdapat 9 pasien kambuh (20%). Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat penderita TB Paru di UPTD Puskesmas Totorejo. Desain penelitian menggunakan Cross sectional. Populasi adalah seluruh penderita Tuberkulosis paru di UPTD Puskesmas Totorejo berjumlah 51 responden dan sampel menggunakan total sampel. Analisa data dengan univariat dan bivariat, uji statistik menggunakan chi square. Hasil penelitian bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan berobat penderita Tuberkulosis paru, p value 0,038; ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kepatuhan berobat penderita Tuberkulosis paru, p value 0,027, tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kepatuhan berobat penderita Tuberkulosis paru, p value 0,497, ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat penderita Tuberkulosis paru, p value 0,021.
DETERMINAN KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DI DESA TANJUNG JATI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KISAM ILIR KABUPATEN OKU SELATAN TAHUN 2019 Eko Heryanto; Fera Meliyanti
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Abdurrahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.487 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v9i1.104

Abstract

Open defecation (BABS) is still common in Indonesia. In some areas, people still defecate carelessly in rivers or streams. Data obtained from the South OKU District Health Office in 2018 amounted to 80.14% of the KK of 92,825 households having family latrines. Kisam Ilir Puskesmas ranks 4th among the lowest coverage of healthy latrines out of 19 OKU Selatan District Puskesmas.Data for 2017-2018 shows (26.29%) of 2035 households that have access to healthy latrines. Tanjung Jati Village is one of the villages in the Kisam Ilir Community Health Center with the lowest number of healthy latrine ownership, 18.06%.The research design used was a cross sectional research design. The population was all family heads in Tanjung Jati Village, Kisam Ilir Health Center, South OKU Regency, with 155 households. The sample size is 112 samples. The statistical test used was the chi square test.Based on univariate analysis, 84 (75%) respondents did not have latrines, 66 (58.9%) respondents lacked knowledge, 60 (53.6%) respondents did not support, 73 (65, 2%) respondents with the availability of clean water available and as many as 77 (68.8%) respondents claimed to have never attended counseling. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge and ownership of family latrines with p value 0,000, there was a significant relationship between attitude and ownership of family latrines with p value of 0.001, there was a significant relationship between availability of clean water and ownership of family latrines with p value of 0,000, and there is a significant relationship between attending counseling with the ownership of the family toilet with a p value of 0,000.There is a significant relationship between knowledge, attitudes, availability of clean water and having attended counseling with the ownership of family toilets. Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) masih banyak terjadi di Indonesia.Di sejumlah daerah, masyarakat masih membuang air besar sembarangan di kali atau sungai.Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan Tahun 2018 sebanyak 80,14% KK dari 92.825 KK telah memiliki jamban keluarga. Puskesmas Kisam Ilirmenempati urutan ke 4 cakupan jamban sehat terendah dari 19 puskesmasKabupaten OKU Selatan. Data pada tahun 2017-2018, menunjukkan sebanyak (26,29%) dari 2035 KK yang memiliki akses jamban sehat. Desa Tanjung Jatimerupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir dengan cakupan kepemilikan jamban sehat nomor 2 terendah yaitu 18,06%.Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Cross Sectional Populasi adalah seluruh kepala keluarga di Desa Tanjung Jati Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir Kabupaten OKU Selatan yang berjumlah 155 kepala keluarga. Besar sampel yaitu 112 sampel.Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square.Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak 84 (75%) responden tidak tersedia jamban, sebanyak 66 (58,9%) responden berpengetahuan kurang baik, sebanyak 60(53,6%) responden dengan sikap tidak mendukung, sebanyak 73 (65,2%) responden dengan ketersediaan air bersih tersedia dan sebanyak 77 (68,8%) responden mengaku tidak pernah mengikuti penyuluhan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000, ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,001, ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000, dan ada hubungan yang bermakna antara mengikuti penyuluhan dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000 .Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, ketersediaan air bersih dan pernah mengikuti penyuluhan dengan kepemilikan jamban keluarga keluarga.
FAKTOR RESIKO DERMATITIS PADA ANAK YANG DATANG BEROBAT KE UPTD PUSKESMAS PENYANDINGAN KABUPATEN OKU TAHUN 2022 Eko Heryanto; Sabtian Sarwoko; Fera Meliyanti
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.017 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v11i1.133

Abstract

Dermatitis merupakan penyakit kulit kronis, residif yang sering terjadi pada bayi, anak dan dewasa. Berbagai penelitian menyatakan bahwa prevalensi dermatitis makin meningkat setiap tahun sehingga menjadi masalah kesehatan besar. Berdasarkan data 10 penyakit terbanyak yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU, proporsi penyakit dermatitis pada tahun 2021 sebesar 2.992 kasus (17,9%). UPTD Puskesmas Penyandingan, pada tahun 2021 proporsi penyakit dermatitis yaitu sebesar 227 kasus (14,4%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko dermatitis pada anak yang datang berobat ke UPTD Puskesmas Penyandingan Kabupaten OKU Tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi adalah seluruh pasien anak yang berobat ke UPTD Puskesmas Penyandingan Kabupaten OKU, berdasarkan data kunjungan bulan Januari – Maret 2022 berjumlah 246 anak, jadi rata-rata kunjungan perbulan sebanyak 82 anak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat terdapat terdapat sebanyak 29 (35,4%) anak menderita Dermatitis, sebanyak 54 (65,9%) responden dengan kualitas air bersih memenuhi syarat, responden sebanyak 56 (68,3%) responden dengan personal hygiene baik dan sebanyak 50 (61%) responden dengan sanitasi lingkungan bersih. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa, hubungan yang bermakna antara kualitas air bersih dengan kejadian dermatitis pada anak dengan p value 0,001, ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kejadian Dermatitis pada anak dengan p value 0,002 dan ada hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan dengan kejadian Dermatitis pada anak p value 0,001. Ada hubungan yang bermakna antara kualitas air bersih, personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian dermatitis pada anak. Dermatitis is a chronic, residive skin disease that often occurs in infants, children and adults. Various studies state that the prevalence of dermatitis is increasing every year so that it becomes a major health problem. Based on data for the 10 most common diseases obtained from the OKU District Health Office, the proportion of dermatitis in 2021 was 2,992 cases (17.9%). UPTD Puskesmas Penyandingan, in 2021 the proportion of dermatitis was 227 cases (14.4%). This study aims to determine the risk factors for dermatitis in children who come for treatment to the UPTD Puskesmas Pengandingan, OKU Regency in 2021. The research design used was Cross Sectional. The population is all pediatric patients who seek treatment at the UPTD of the Puskesmas Penyandingan, OKU Regency, based on visit data from January to March 2022 totaling 246 children, so the average monthly visit is 82 children. The statistical test used is the chi square test. Based on univariate analysis, there were 29 (35.4%) children suffering from Dermatitis, 54 (65.9%) respondents with clean water quality met the requirements, 56 (68.3%) respondents with good personal hygiene and 50 respondents with good personal hygiene. (61%) respondents with clean environmental sanitation. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between clean water quality and the incidence of dermatitis in children with p value 0.001, there was a significant relationship between personal hygiene and the incidence of dermatitis in children with p value 0.002 and there was a significant relationship between environmental sanitation and the incidence of dermatitis. in children p value 0.001. There is a significant relationship between the quality of clean water, personal hygiene and environmental sanitation with the incidence of dermatitis in children.
Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria pada Keluarga Fera Meliyanti
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 1 No. 1 (2016): Cendekia Medika
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.765 KB)

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang sangat dominan didaerah tropis dan sub tropis serta dapat mematikan atau membunuh lebih dari satu juta manusia diseluruh dunia disetiap tahunnya. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2012 penderita malaria berjumlah 3.817 penderita dari jumlah penduduk 344.397 jiwa dengan AMI 11,08 ‰ dan pada tahun 2013berjumlah 1.339 kasus dari jumlah penduduk 342.102 dengan AMI 3,91‰ penduduk. Di Desa Sundan tahun 2012 diketahui 12 kasus dengan AMI 9,3‰, tahun 2013 sebanyak 14 kasus dengan AMI 10,6‰. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria pada keluarga.Desain penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah kepala keluarga yang berjumlah 300 KK dengan sampel 172 responden.Hasil analisis univariat responden yang pernah menderita malaria sebesar 12,2%, responden berpengetahuan kurang sebesar 44,8%, responden yang ada tempat perindukan nyamuk 70,3%, responden yang keberadaan kandang ternak berisiko 34,9%, responden yang tidak mempunyai kawat kasa pada rumah sebesar 83,1%, dan responden yang memiliki kebiasaan tidak menggunakan kelambu sebesar 42,4%. Berdasarkan analisis bivariat ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p value 0,017), tempat perindukan nyamuk (p value 0,016), keberadaan kandang ternak (p value 0,000), kawat kasa pada rumah (p value 0,000), pemakaian kelambu (p value 0,031) dengan kejadian malaria ada hubungan antara pengetahuan, tempat perindukan nyamuk, keberadaan kandang ternak, kawat kasa pada rumah dan pemakaian kelambu dengan kejadian malaria.
Faktor Pemberian Susu Formula dan Pendapatan Keluarga yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita di UPTD Puskesmas Sukaraya OKU Tahun 2017 Fera Meliyanti; Yustina Oktarida
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 2 No. 2 (2017): Cendekia Medika
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.152 KB)

Abstract

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2016 terdapat 368 anak balita dengan status gizi dibawah garis merah (BGM), sedangkan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukaraya Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2016, jumlah anak balita dengan status gizi dibawah garis merah (BGM) terdapat 40 balita (10,8%). Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pemberian susu formula dan pendapatan keluarga yang berhubungan dengan status gizi balita di UPTD Puskesmas Sukaraya OKU. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah ibu- ibu yang mempunyai balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2017 berjumlah 112 responden dan sampel sebanyak 69 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan check list. Hasil Penelitian ini dari 69 responden, responden yang diberi susu formula 47,5%, dan pendapatan keluarga yang berstatus rendah 96,6%. Hasil analisa bivariat dengan uji Chi-square didapatkan ada hubungan antara susu formula dengan status gizi balita dengan p value 0,002 dan terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita dengan p value 0,003. Ada hubungan antara susu formula dan pendapatan dengan status gizi balita di UPTD Puskesmas Sukaraya. The nutritional status of children under five is one indicator that describes the level of community welfare. Based on data from the Health Office Ogan Komering Ulu Regency in 2016, there are 368 children under five with nutritional status below the red line (BGM). In the work area of ​​UPTD Puskesmas Sukaraya Ogan Komering Ulu Regency in 2016, the number of under five children with nutritional status is below the red line (BGM ) there are 40 toddlers (10,8%). The study was to find out whether of not therre wass correlation between giving the formula of milk factor and family’s income that nutrisi of baby’s status in UPTD Puskesmas Sukaraya. Methods in the metode used analytical method with cross sectional approach. Population is mothers have baby in the UPTD Puskesmas Sukaraya East Baturaja Sub-district of Ogan Komering Ulu Regency in 2017 112 respondent and samples 69 respondents. Sampling technique using simple random sampling technique. The instrumen in the study used check list. The result of the study, the writer found that from 69 respondens, 47,5% respondens giving the formula of milk and the family’s income was low status 96,6%. In the analyze bivariat with chi-square found that there was correlation between giving the formula of milk with the nutrisi of baby’s was p value 0,002 and there was correlations between family’s income with the nutrisi of baby’s was p value 0,003. There is a relationship between giving the formula and of milk with the nutrisi of baby’s was and there was correlations between family’s income with the nutrisi of baby’s was at UPTD Puskesmas Sukaraya.
Faktor Risiko Dermatitis Pada Petani Fera Meliyanti; Eko Heryanto
Lentera Perawat Vol. 1 No. 2 (2020): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.635 KB)

Abstract

Penyakit dermatitis terjadi pada pekerja informal yang umumnya kurang memperhatikan sanitasi dan perlindungan bagi kesehatan dirinya misalnya petani. Desa Muara Sindang merupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir memiliki kasus dermatitis yang cukup tinggi yaitu sebesar 28%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko dermatitis pada petani di Desa Muara Sindang Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kisam Ilir Kabupaten OKU Selatan tahun 2020. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi adalah seluruh petani  di Desa Muara Sindang Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir Kabupaten OKU Selatan yang berjumlah  146 orang. Besar sampel yaitu 107 sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dengan derajat kepercayaan 95%, p value 0,05.Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak  85 (79,4%) responden tidak menderita dermatitis, sebanyak 59 (56,1%) responden menggunakan alat pelindung diri tidak lengkap, sebanyak 63 (58,9%) responden dengan personal hygiene dan sebanyak 62 (57,9%) responden dengan waktu kerja beresiko. Hasil analisis bivariat menunjukkan  bahwa ada hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian dermatitis pada petani dengan p value 0,013, ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kejadian dermatitis pada petani dengan p value 0,000, dan ada hubungan yang bermakna antara waktu kerja dengan kejadian dermatitis pada petani. Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri, personal hygiene dan waktu kerja dengan kejadian dermatitis.
Hubungan Pengetahuan, Pekerjaan, Dan Penyuluhan Dengan Tindakan Kepala Keluarga Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Eko Heryanto; Fera Meliyanti
Lentera Perawat Vol. 2 No. 1 (2021): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.317 KB)

Abstract

Penyakit infeksi oleh virus masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan perhatian internasional salah satunya ialah Demam Berdarah Dengue (DBD). Walaupun penderita DBD di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2016 ke tahun 2017, kasus ini masih menjadi pusat perhatian. Berdarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur, kasus DBD di Kabupaten OKU Timur pada tahun 2020 periode Januari-Juni tercatat sebanyak 12 kasus. Data dari UPTD Puskesmas Kota Baru kasus DBD tahun 2020 periode Januari-Juni terdapat 6 kasus. Dari seluruh kasus di Puskesmas Kota Baru, kasus tertinggi terdapat di Desa Kota Baru Barat yaitu pada bulan Februari tahun 2020 terdapat 1 kasus. Kesadaran masyarakat sampai saat ini untuk mencegah DBD belum berubah, masyarakat biasanya datang terlambat,ketika sudah jatuh korban baru akan sadar pentingnya budaya hidup sehat yang harus dimulai dari lingkungan sendiri. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah Populasi penelitian adalah seluruh kepala keluarga yang bertempat tinggal di Desa Kota Baru Barat berjumlah 205 KK. Besar sampel yaitu 136 sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak 58,1% responden tidak ada upaya pencegahan DBD, sebanyak 52,2% responden pengetahuan baik, sebanyak 65,4% responden bekerja, dan sebanyak 59,6% responden dengan kategori tidak mengikuti penyuluhan. Hasil analisis bivariat menunjukkan  bahwa ada hubungan antara pengetahuan, pekerjaan dan penyuluhan dengan upaya pencegahan DBD dengan p value 0,000; 0,001 dan 0,000. Pengetahuan, pekerjaan dan penyuluhan terbukti mempunyai hubungan yang bermakna dengan upaya pencegahan DBD.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga Fera Meliyanti
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2018): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.144 KB) | DOI: 10.30604/jika.v3i1.87

Abstract

Scope of sewerage for Belimbing Village in 2014 was eligible amount to 30,71 percent of 127 families (KK) having Sewers Waste (SPAL), in 2015 amounted to 35,67 percent of the 127 families who have SPAL, and in 2016 amounted to 37,71 percent of the 127 families who have SPAL. Based on the coverage of data, the number of households that have SPAL in Belimbing village is still low. The purpose of this study was to determine the factors associated with the ownership of sewerage households. The research is descriptive analytic research with a cross-sectional design. This study population around the head of the family in the village of Belimbing amounted to 127 households. Samples using total sampling. Place of research conducted in the District Supplied Belimbing Village Ogan Komering Ulu. Data were analyzed by univariate and bivariate analysis. The statistical test using chi-square test. From the results, there was a significant relationship between knowledge with SPAL ownership with p-value 0,001; no significant association of education with SPAL ownership with p-value 0,001; there is a significant relationship between the length of working with SPAL ownership with p-value 0,002; there is a significant relationship between earnings by ownership SPAL with p-value of 0,015.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare Pada Balita Meliyanti, Fera
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.211 KB) | DOI: 10.30604/jika.v1i2.15

Abstract

Diarrhea still often cause a remarkable event with the number of patients that a lot in a short time. In OKU District, diarrhea is still the fifth largest disease, one of which is Saung Naga Village to the number of visits diarrhea in infants in 2013 there were 159 (18.8%). This study aims to determine the factors associated with the incidence of diarrhea in infants. The research method using cross sectional approach. The population is all mothers with infants residing in Saung Naga Village as much as 843 mothers with a sample of 159 mothers. Sampling techniques with simple random sampling. The research location in Saung Naga Village UPTD Puskesmas Tanjung Baturaja Barat conducted in February to April 2014. Data were analyzed using Chi Square. The survey results revealed no correlation between health information with the incidence of diarrhea (p-value 0.001). There is a way of feeding correlation with the incidence of diarrhea (p-value 0.001). There is a correlation between the availability of latrines (p-value 0.001). There is a correlation between the provision of clean water to the incidence of diarrhea (p-value 0.001).Keywords: diarrhea, toddlers, health information.
Determinan Rendahnya Kunjungan Posyandu Lansia Fera Meliyanti; Yulis Marita
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 8 No. 2 (2023): Cendekia Medika : Jurnal STIKes Al-Ma'arif Baturaja
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v8i2.263

Abstract

Peningkatan upaya kesehatan khususnya lansia dalam bentuk Posyandu bermanfaat dalam pembentukan sikap dan pengetahuan yang dapat mendorong motivasi lansia untuk mengikuti kegiatan  posyandu lansia sehingga para lansia terjaga kesehatannya dan dapat hidup mandiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan rendahnyakunjungan posyandu lansia di Desa Pulau Panggung wilayah kerja UPT Puskesmas Pulau Panggung. Penelitian ini menggunakan metodepenelitian kuantitatif dengan desain penelitian CrossSectional. Populasi penelitian adalah seluruh lansia usia lebih dari 60 tahun berjumlah 399 orang. Sampel didapatkan sebanyak 196 orang. Cara pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Penelitian dilaksanakan di Desa Pulau Panggung Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Panggung Kabupaten Muara Enim pada bulan April 2022 sampai dengan Juli 2022. Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik  Chi-Square. Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan dari 196 responden yang memanfaatkan posyandu lansia sebanyak 78 (39,8%) responden, pengetahuan lansia baik sebanyak 77 (39,3%) responden. Sikap lansia yang positif sebanyak 104 (53,1%) responden,  Peran kader yang baik sebanyak 102 (52,0%) responden dan keluarga yang mendukung sebanyak 122 (62,2%) responden. Hasil analisa bivariat didapatkan ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan posyandu lansia (p value 0,000), ada hubungan sikap dengan pemanfaatan posyandu lansia (p value 0,000), ada hubungan peran kader dengan pemanfaatan posyandu lansia (p value 0,009), ada hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaatan posyandu lansia (p value 0,000).