Yohanes Firmansyah
Dokter Umum, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEJADIAN INSOMNIA DI MASA PEMBATASAN SOSIAL SKALA BESAR (PSBB) JAKARTA AKIBAT PANDEMIK COVID-19 Yohanes Firmansyah; Ernawati .; Hendsun Hendsun; Ivan Buntara
HEARTY Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v8i2.4567

Abstract

Kasus infeksi SARS-COV-2 telah menjadi Pandemik dan telah merenggut 1 juta nyawa di seluruh dunia. Selama periode epidemi diperkirakan banyak terjadi perubahan terhadap kesehatan mental dan emosi negative terutama pada kelompok populasi yang terisolasi. Salah satu bentuk gangguan tersebut adalah perubahan pola tidur (ritme sirkadian). Penelitian potong lintang (survei) yang dilaksanakan di secara online melalui google form pada Mei 2020. Kriteria inklusi meliputi semua responden usia produktif, Variabel bebas pada penelitian ini adalah kondisi pandemic yang mendorong masyarakat WFH dan PHK sedangkan variabel tergantung pada penelitian ini adalah kejadian insomnia yang diukur dengan kuesioner ISI (Insomnia Severity Index). 281 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Didapatkan prevalensi insomnia berupa Klinis Insomnia (Parah) pada 3 (1,1%), Clinical Insomnia (Sedang) pada 28 (10,0%), Batasan Susah Tidur (Ringan) pada 79 (28,1%), serta Tidak ada insomnia yang signifikan pada171 (60,9%) responden. Analisa statistik Pearson Chi Square didapatkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara PHK, WFH, rasa takut dan pendapatan terhadap kejadian insomnia (p-value > 0,05) Kejadian insomnia di masa PSBB akibat Pandemik COVID-19 cukup tinggi mencapai 110 (39,1%) responden disertai tidak ada hubungan yang bermakna antara PHK, WFH, rasa takut, dan pendapatan terhadap kejadian insomnia
Hubungan Asupan Makanan Cepat Saji dengan Angka Kejadian Hipertensi pada Orang Dewasa dengan Aktifitas Fisik Ringan Hingga Sedang Edwin DESTRA; Frisca Frisca; Alexander Halim Santoso; Yohanes Firmansyah
Jurnal Medika Hutama Vol. 3 No. 03 April (2022): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi (HT) merupakan salah satu penyakit Non-Communicable Disease (NCD) yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Angka kematian akibat hipertensi mencapai 9,4 juta orang pertahunnya. Prevalensi hipertensi di Indonesia meningkat dari 25,8% menjadi 34,1% pada tahun 2018. Hipertensi mengenai 25-35% orang dewasa, termasuk petugas sekuriti. Prevalensi hipertensi pada orang dewasa dengan aktifitas fisik ringan hingga sedang mencapai 43,7%. Salah satu faktor yang menyebabkan hipertensi adalah frekuensi konsumsi makanan cepat saji, namun masih banyak faktor lainnya seperti usia dan status gizi seseorang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan design cross sectional. Analisis statistik menggunakan uji chi-square. Didapatkan 73,9% subyek sering mengonsumsi makanan cepat saji dan 48,9% subyek mengalami hipertensi. Didapatkan hubungan yang bermakna secara statistic antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji dengan angka kejadian hipertensi (p=0,044). Konsumsi makanan cepat saji berperan terhadap hipertensi. Penelitian pada orang dewasa dengan aktifitas fisik ringan hingga sedang masih perlu dilakukan evaluasi kemabli sehingga diperlukan penelitian yang berkesinambungan untuk menilai hubungan makronutrien dan mikronutrien di dalam makanan cepat saji dengan hipertensi.