Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DAN INDEKS MASSA TUBUH BERLEBIH DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI (Relationship Between Central Obesity And Excess Body Mass Index With The Incidence Of Hypertension) Yohanes Firmansyah; Alexander Halim Santoso
HEARTY Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v8i1.3627

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) khususnya hipertensi dan penyakit kardiovaskuler telah menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia dengan angka mortalitas 9 juta kematian (44% dari semua kematian penyakit tidak menular dan 31% dari semua penyebab kematian global). Tujuan penelitian untuk mengetahui keterkaitan antara obesitas dan hipertensi serta keeratan mereka berdua terhadap tingginya angka mortalitas di Indonesia yang sebenarnya dapat dicegah dan ditanggulangi. Metode yang digunakan dengan Potong lintang pada masyarakat RW 05 Kelurahan Kedaung Kaliangke, serta data penelitian di uji dengan uji Chi-square, Independent T-Test, dan Mann Whitney. Hasil Penelitian menunjukan 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian Indeks Massa Tubuh berlebih (obesitas) dengan kejadian hipertensi dan peningkatan tekanan darah (CI 95%: 2,286 (1,210 – 4,318) kali dan 17,9 (6,54) (4,67 – 31,13) mmHg untuk sistolik serta 8,8 (3,95) (0,80 – 16,8) mmHg untuk diastolik). Disisi lain ditemukan tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara lingkar perut yang berlebih dengan kejadian hipertensi dan peningkatan tekanan darah, walaupun secara resiko didapatkan kejadian hipertensi dan peningkatan tekanan darah lebih tinggi pada kelompok dengan lingkar perut yang besar. (CI 95% : 2,222 (0,834-5,921) kali dan 15,33 (7,87) (-0,61 – 31,27) mmHg untuk sistolik serta 4,87 (4,79) (-4,83 – 14,56) mmHg untuk diastolik). Kesimpulan bahwa Obesitas merupakan salah satu faktor pencetus kejadian hipertensi dikemudian hari.
Hubungan Asupan Makanan Cepat Saji dengan Angka Kejadian Hipertensi pada Orang Dewasa dengan Aktifitas Fisik Ringan Hingga Sedang Edwin DESTRA; Frisca Frisca; Alexander Halim Santoso; Yohanes Firmansyah
Jurnal Medika Hutama Vol. 3 No. 03 April (2022): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi (HT) merupakan salah satu penyakit Non-Communicable Disease (NCD) yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Angka kematian akibat hipertensi mencapai 9,4 juta orang pertahunnya. Prevalensi hipertensi di Indonesia meningkat dari 25,8% menjadi 34,1% pada tahun 2018. Hipertensi mengenai 25-35% orang dewasa, termasuk petugas sekuriti. Prevalensi hipertensi pada orang dewasa dengan aktifitas fisik ringan hingga sedang mencapai 43,7%. Salah satu faktor yang menyebabkan hipertensi adalah frekuensi konsumsi makanan cepat saji, namun masih banyak faktor lainnya seperti usia dan status gizi seseorang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan design cross sectional. Analisis statistik menggunakan uji chi-square. Didapatkan 73,9% subyek sering mengonsumsi makanan cepat saji dan 48,9% subyek mengalami hipertensi. Didapatkan hubungan yang bermakna secara statistic antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji dengan angka kejadian hipertensi (p=0,044). Konsumsi makanan cepat saji berperan terhadap hipertensi. Penelitian pada orang dewasa dengan aktifitas fisik ringan hingga sedang masih perlu dilakukan evaluasi kemabli sehingga diperlukan penelitian yang berkesinambungan untuk menilai hubungan makronutrien dan mikronutrien di dalam makanan cepat saji dengan hipertensi.
PEMERIKSAAN STATUS GIZI SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PENYAKIT DEGENERATIF PADA SISWA SEKOLAH BM JAKARTA PUSAT Meilani Kumala; David Limanan; Alexander Halim Santoso
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.19 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v3i1.8034

Abstract

These day the number of school-age children who suffer from obesity has doubled compared to 2010. Children who are obese tend to remain obese in adulthood and are at risk of suffering from various non-communicable diseases such as heart and blood vessel disease, metabolic syndrome, diabetes, and others. Based on these conditions in an effort to prevent obesity early which is one of the factors causing non-communicable diseases, it is necessary to check the nutritional status of high school students who are classified as adolescents. Activities include data collection on student identity, snack food patterns, types of snacks, and daily student activities and followed by measurements of body weight, height, and waist circumference to get an overview of the nutritional status of students. This dedication activity involved the Tarumanagara University Faculty of Medicine students. The results of the examination found that most of the 48 students and 37 students who had been assessed for nutritional status experienced height based on age (TB / U) within normal limits. As many as 34.1% of adolescents are overweight and overweight. The percentage of overweight and obesity in adolescents is quite large compared to nationally, urban, or in DKI Jaya. The mean waist circumference (Lp) 31.25% of male adolescents were found to be above the normal limit indicating excess fat in the abdominal area, while the average Lp of adolescent girls was still within normal limits. In terms of daily activities which are one of the factors causing obesity, 67.1% of adolescents engage in sports activities, but many hours are also used to use gadgets, which are about five hours per day. Most (94.1%) of adolescents consume various kinds of snacks including biscuits, chips, nuts, and fruit. Based on the results obtained, it is necessary to assess nutritional status regularly and also counseling about a healthy lifestyle.ABSTRAK:Dewasa ini jumlah anak umur sekolah yang menderita obesitas mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan tahun 2010. Anak-anak yang obes cenderung untuk tetap obes di umur dewasa  dan berisiko menderita berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, sindrom metabolik, diabetes, dan sebagainya. Berdasarkan keadaan tersebut dalam upaya pencegahan secara dini terjadinya obesitas yang merupakan salah satu faktor penyebab penyakit tidak menular, perlu dilakukan pemeriksaan status gizi pada siswa siswi sekolah menengah atas yang merupakan tergolong umur remaja. Kegiatan meliputi pendataan identitas siswa, pola makanan cemilan, jenis cemilan, dan aktifitas siswa sehari-hari dan dilanjutkan dengan pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar pinggang untuk mendapatkan gambaran status gizi siswa. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa sebagian besar dari 48 siswa dan 37 siswi yang telah dilakukan penilaian status gizi mengalami tinggi badan berdasarkan umur (TB/U) dalam batas normal. Sebanyak 34,1% remaja mengalami berat badan berlebih dan kegemukan. Persentase kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja ini cukup besar dibandingkan secara nasional, perkotaan ataupun di DKI Jaya. Rerata lingkar pinggang (Lp) 31,25% remaja laki-laki didapatkan sudah di atas batas normal yang menunjukkan adanya kelebihan lemak di daerah perut, sedangkan rerata Lp remaja perempuan masih dalam batas normal. Ditinjau dari aktivitas sehari-hari yang merupakan salah satu fator penyebab kegemukan didapatkan sebesar 67,1% remaja melakukan aktivitas olah raga, namun tidak sedikit juga waktu yang digunakan untuk menggunakan gadget yaitu sekitar lima jam per hari. Sebagian besar (94,1%) remaja mengonsumsi bermacam macam cemilan meliputi biskuit, chips, kacang dan buah. Berdasarkan hasil yang didapat perlu dilakukan penilaian status gizi secara rutin dan juga penyuluhan tentang gaya hidup yang sehat.
PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT SELAMA PANDEMI DALAM UPAYA PENCEGAHAN LOW BACK PAIN Tjie Haming Setiadi; Alexander Halim Santoso; David Limanan; Erick Sidarta; Susy Olivia Lontoh
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i2.12519

Abstract

The global pandemic has made most of the activities at home. This condition poses significant health challenges. The increasing number of hours spent sitting, having improper posture, lack of exercise, unhealthy diet and pandemic stress can all lead to the low back pain. Low Back Pain is a multifactorial disease. Therefore, an integrated prevention strategy is needed to prevent Low Back Pain. Based on these problems, the community service activity was held. This activity is carried out to provide education related to knowledge of back pain in good working positions, movements to avoid, and exercises that can overcome complaints of back pain. The target of this activity is to increase public knowledge regarding low back pain, improve individual health degrees, educate healthy lifestyles, pay attention to nutritional intake, be active in sports, reduce the incidence of back pain and improve quality of life so that they can continue to work during the pandemic. This activity was carried out online on 27 May 2021 at 8.00-12.00 and was attended by 44 participants from PKK cadres, Tomang Village, West Jakarta. In addition, pre-test and post-test were also conducted. The average score of the pre-test was 53.63, while the average score of the post-test was 62.27. These results indicate that there is an increase in knowledge of 16.10%. Participants are expected to be able to apply the knowledge related to preventing back pain with exercise, good nutrition and can educate families about habits in preventing back painABSTRAK:Pandemi global telah membuat sebagian besar beraktivitas di rumah. Kondisi ini menimbulkan tantangan kesehatan yang signifikan. Meningkatnya jumlah jam yang dihabiskan untuk duduk, memiliki postur tubuh yang tidak tepat, kurang olah raga, pola makan yang tidak sehat dan stres pandemi dapat menyebabkan nyeri punggung bawah yang berkepanjangan. Low Back Pain merupakan penyakit multifaktor. Oleh karena itu, perlu strategi pencegahan terpadu untuk mencegah Low Back Pain. Berdasarkan permasalahan tersebut, kegiatan penyuluhan terkait nyeri pinggang belakang dan bagaimana mengatasinya diselenggarakan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan edukasi terkait pengetahuan nyeri pinggang belakang posisi kerja yang baik, gerakan yang dihindari, serta senam yang dapat mengatasi keluhan nyeri pinggang belakang. Target kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan masyarakat terkait low back pain, meningkatkan derajat kesehatan individu, mengedukasi pola hidup sehat, memperhatikan asupan gizi, giat berolahraga, menurunkan angka kejadian nyeri pinggang belakang serta meningkatkan kualitas hidup agar tetap berkarya selama pandemi. Kegiatan ini dilakukan via daring pada tanggal 27 Mei 2021 pukul 8.00-12.00 dan dihadiri oleh 44 peserta yang berasal dari kader PKK Kelurahan Tomang Jakarta Barat. Selain itu, juga dilakukan pre-test dan post-test. Nilai rata-rata pre-test adalah 53.63, sedangkan nilai rata-rata pos-test adalah 62.27. Hasil tersebut menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 16.10%. Para peserta diharapkan dapat menerapkan materi terkait pencegahan nyeri pinggang belakang dengan senam, asupan gizi yang baik dan dapat mengedukasi keluarga tentang kebiasaan dalam mencegah nyeri pinggang belakang
PELATIHAN DAN EDUKASI POLA HIDUP SEHAT DALAM PENCEGAHAN HIPERTENSI WARGA DI SEKITAR JAKARTA BARAT MELALUI SENAM DAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH Alexander Halim Santoso; Novendy Novendy; Susy Olivia Lontoh
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v3i2.9495

Abstract

Hypertension can cause serious health condition such as heart attack, kidney failure and stroke. A person's blood pressure is considered hypertensive if it is 140/90 mmHg, and 139/89 mmHg is called pre-hypertension. An increase of 20 mmHg systolic blood pressure or 10 mmHg diastolic blood pressure can increase the risk of death from ischemic heart disease and stroke. Living a healthy lifestyle for at least 4-6 months has been shown to lower blood pressure and can lower the risk of cardiovascular problems. The recommended healthy lifestyles include weight loss, reducing salt intake, exercise, reducing alcohol consumption, and quitting smoking. Lifestyle is an important risk factor for hypertension in young adult. The team leader visited the cadres at the village office to convey the objectives of the service activities. The distribution of invitations was carried out by cadres from Kelurahan Tomang and Kelurahan Grogol. Participants registered and then filled out a questionnaire. Then they were directed to check blood pressure. After that, participants filled out the questionnaire and watch the exercise demo. This service activity involves Medical students of the Tarumanagara University. The number of residents who participated in this event were in total of 181 residents from Tomang and Grogol, West Jakarta. The results of blood pressure measurements, found that 88.4% of residents had blood pressure classified as normal. The mean systolic blood pressure was 130.82 mmHg, and the diastolic blood pressure 77.69 mmHg. Continuous efforts are needed in the form of counseling to continue to increase hypertension awareness.ABSTRAK:Hipertensi adalah faktor penyebab timbulnya penyakit berat seperti serangan jantung, gagal ginjal dan stoke. Tekanan darah orang dikatakan hipertensi apabila 140/90 mmHg dan 139/89 mmHg disebut prahipertensi. Peningkatan 20 mmHg tekanan darah sistolik atau 10 mmHg tekanan darah diastolik dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik dan stroke. Menjalankan pola hidup sehat setidaknya selama 4–6 bulan terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan secara umum dapat menurunkan risiko permasalahan kardiovaskular. Beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan di antaranya penurunan berat badan, mengurangi asupan garam, olahraga, mengurangi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok. Gaya hidup merupakan faktor risiko penting timbulnya hipertensi pada seseorang di usia dewasa muda. Pada hari yang telah disepakati, ketua tim melakukan kunjungan kepada para kader di kantor kelurahan untuk menyampaikan tujuan kegiatan pengabdian. Selanjutnya, penyebaran undangan dilakukan oleh para kader dari Kelurahan Tomang dan Kelurahan Grogol. Pada hari pelaksanaan, peserta melakukan registrasi dan kemudian mengisi kuesioner. Selanjutnya peserta diarahkan untuk pemeriksaan tekanan darah. Setelah pengukuran tekanan darah, peserta dikumpulkan kembali untuk melanjutkan pengisian kuesioner dan melihat demo senam melalui video. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Jumlah warga yang harid sebanyak 181 warga dari Kelurahan Tomang dan Grogol Jakarta Barat, Hasil pengukuran tekanan darah, didapatkan 88,4% warga tekanan darahnya tergolong normal. Rata-rata tekanan darah sistolik adalah 130,82 mmHg, dan tekanan darah diastolik 77.69 mmHg. Diperlukan upaya berkelanjutan dalam bentuk penyuluhan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan pengetahun masyarakat akan Hipertensi.
PENINGKATAN KEWASPADAAN TERHADAP SINDROM ME PADA LANSIA DI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Twidy Tarcisia; Idawati Karjadidjaja; Alexander Halim Santoso
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.122 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7219

Abstract

Penambahan umur harapan hidup menyebabkan peningkatan populasi lanjut usia (lansia) yang berpengaruh terhadap angka kejadian penyakit degeneratif seperti sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kumpulan gangguan metabolik seperti hipertrigliserida, hyper-low-density lipoprotein (LDL), hypo-high-density lipoprotein (HDL), resistensi insulin, gangguan toleransi glukosa, hipertensi dan abdominal obesity. Prevalensi sindrom metabolik pada dekade terakhir dilaporkan meningkat terutama di negara berkembang. Tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian sindrom metabolik adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dini. Komisi kesehatan Keuskupan Agung Jakarta (KK KAJ) adalah upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui pengembangan program preventif seperti pemeriksaan kesehatan. Dari uraian tersebut kami bekerja sama dengan KK KAJ menyelenggarakan kegiatan PKM berupa pemeriksaan kesehatan dalam bentuk pemeriksaan fisik  dan pemeriksaan darah dengan target peserta lansia untuk mendeteksi adanya sindrom metabolik sehingga dapat mengurangi angka resiko kecacatan dan kematian. Pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah pemeriksaan tekanan darah. Sedangkan pemeriksaan darah yang dilakukan mencakup pemeriksaan gula darah dan kolesterol seperti glukosa darah, HDL, LDL dan trigliserida. Peserta yang telah melakukan pemeriksaan darah dapat berkonsultasi dengan tim dokter untuk menginterpretasikan hasil pemeriksaan. Jumlah peserta yang berpartisipasi pada kegiatan ini adalah 320 peserta. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah peserta mengetahui hasil pemeriksaan kesehatan baik pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan darah yang dapat menggambarkan status kesehatan peserta. Dengan diketahuinya status kesehatan diri sendiri, diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan diri terhadap sindrom metabolik baik melalui tindakan promotif dan preventif.
PEMETAAN PROFIL ANTROPOMETRI, DAN BIOKIMIA DARAH SEBAGAI UPAYA PREVENTIF TERHADAP PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KELURAHAN TOMANG JAKARTA BARAT Alexander Halim Santoso; Triyana Sari; Shirly Gunawan
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.325 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v3i1.8033

Abstract

Increasing the welfare of the community has an impact on lifestyle changes such as low physical activity, high carbohydrate, and low diet. Along with these conditions, the incidence of non-communicable diseases (PTM / Non-Communicable Diseases / NCD) also increases. PTM includes cardiovascular disease, diabetes mellitus, lung disease, and cancer. WHO reports that each year PTM causes 35 million deaths worldwide, and many of these deaths occur in low-to-middle income economies. Obesity is one of the risk factors for PTM. Many residents of Tomang village are known to suffer from diabetes. Based on the above conditions, the Faculty of Medicine intends to carry out anthropometric and biochemical profiles to get a picture of the nutritional status and PTM in Tomang village. The invitation was distributed by cadres from Tomang Urban Village. On the day of implementation, participants registered and then filed out the questionnaire. Furthermore, participants were directed to anthropometric examination and continued with biochemical examination. This dedication activity involved the Tarumanagara University Faculty of Medicine students. From eighty-three residents, only 10.8% of residents had high blood pressure (hypertension), high blood sugar (GDS) (> 200 mg / dL) 4.8%, high cholesterol (> 200 mg / dL) 16 , 9%, and high uric acid (male> 7 mg / dL; female> 6 mg / dL) 25.3%. Based on the calculation of the Body Mass Index (BMI), it was found that more than sixty percent of the population had more nutritional status to fat. Continuous efforts are needed in the form of outreach to continue to increase community awareness and knowledge of PTMABSTRAK:Peningkatan kesejahteraan masyarakat berdampak terhadap perubahan gaya hidup seperti aktifitas fisik yang rendah, pola makan tinggi energi dan rendah serta. Seiring dengan keadaan tersebut, insiden penyakit tidak menular (PTM/Non-Communicable Diseases/NCD) ikut meningkat. PTM mencakup penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, penyakit paru dan kanker. WHO melaporkan setiap tahunnya PTM menyebabkan 35 juta kematian di seluruh dunia, dan kematian ini banyak terjadi di negara berpendapatan ekonomi rendah hingga sedang. Obesitas merupakan salah satu faktor resiko terjadinya PTM. Banyak warga kelurahan Tomang diketahui menderita Diabetes. Berdasarkan kondisi diatas, Fakultas Kedokteran hendak melaksanakan pemeriksaan antropometri dan profil biokimia untuk mendapatkan gambaran mengenai status gizi dan PTM di kelurahan Tomang. Penyebaran undangan dilakukan oleh para kader dari Kelurahan Tomang. Pada hari pelaksanaan, peserta melakukan registrasi dan kemudian mengisi kuesioner. Selanjutnya peserta diarahkan untuk pemeriksaan antropometri, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan biokimia. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Dari delapan puluh tiga warga, didapatkan hanya 10,8% warga yang tekanan darahnya tinggi (hipertensi), gula darah sewaktu (GDS) tinggi (>200 mg/dL) 4,8%, kolesterol tinggi (>200 mg/dL) 16,9%, dan asam urat tinggi (laki-laki >7 mg/dL; perempuan >6 mg/dL) 25,3%.  Berdasarkan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), didapatkan lebih dari enampuluh persen warga memiliki status gizi lebih hingga gemuk. Diperlukan upaya berkelanjutan dalam bentuk penyuluhan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan pengetahun masyarakat akan PTM
PERAN SINAR MATAHARI DALAM UPAYA MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH DI MASA PANDEMI COVID-19 Alexander Halim Santoso; Sung Chian
PROSIDING SERINA Vol. 1 No. 1 (2021): PROSIDING SERINA III 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.433 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v1i1.17641

Abstract

ABSTRACTCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by the Corona virus. Breaking the chain of transmission is the key to stopping the spread of this disease. Efforts to increase endurance by implementing a clean and healthy lifestyle (PHBS) such as consuming balanced nutrition, sunbathing and physical activity for at least 30 minutes a day, adequate rest, utilizing traditional health are steps that can be taken by the community. Sunbathing activities help convert Vitamin D under the skin into its active form. Vitamin D is a nutrient that plays a role in increasing the body's immune system. Cadre is part of a community that has an important role in efforts to increase the capacity of the community, especially in improving the quality of health. The target of this activity is the cadres of the Tomang Village, West Jakarta, which is the target area of FK UNTAR. Based on the description above, this service activity is carried out to increase the knowledge and insight of cadres on the role of sunlight in increasing body resistance so that it can help reduce the incidence of Covid-19 in the Tomang Village area. This activity was carried out online due to the Covid-19 pandemic situation.Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Corona. Pemutusan rantai penularan merupakan kunci untuk menghentikan penyebaran penyakit ini. Upaya peningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS) seperti mengonsumsi gizi seimbang, berjemur dan beraktivitas fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup, memanfaatkan kesehatan tradisional merupakan langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh masyarakat. Aktifitas berjemur membantu perubahan Vitamin D di bawah kulit menjadi bentuk aktif. Vitamin D merupakan salah satu zat gizi yang berperan dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh. Kader merupakan bagian dari suatu komunitas yang memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kapasitas masyarakatnya, secara khusus dalam peningkatan kualitas kesehatan. Target dari kegiatan ini adalah kader Kelurahan Tomang Jakarta Barat yang merupakan daerah binaan FK UNTAR. Berdasarkan uraian di atas, kegiatan Pengabdian ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan serta wawasan kader terhadap peran sinar matahari dalam meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat membantu menurunkan kejadian Covid-19 di wilayah Kelurahan Tomang. Kegiatan ini dilakukan secara daring dikarenakan situasi pandemi Covid-19.
Hubungan asupan serat dalam buah dan sayur dengan obesitas pada usia 20-45 tahun di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat Tamia Asri Jeser; Alexander Halim Santoso
Tarumanagara Medical Journal Vol. 3 No. 2 (2021): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v4i1.13733

Abstract

Prevalensi obesitas mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kejadian ini diduga karena kurangnya asupan serat dalam buah dan sayur. Diketahui, seseorang yang mengonsumsi sayur minimal 3 kali dan buah minimal 2 kali yang setara dengan 30-37gram/hari dapat menurunkan kejadian obesitas. Studi ini merupakan studi analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat pada bulan Januari - Febuari 2020. Sampel studi ini adalah 194 pengunjung Puskesmas berusia 20 - 45 tahun yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian memperlihatkan 110 (56,7%) subjek memiliki status gizi lebih hingga obesitas dan sebanyak 163 (84%) subjek mempunyai asupan serat yang kurang. Hasil uji statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara asupan serat dalam buah dan sayur dengan obesitas pada usia 20-45 tahun dengan nilai p 0,017 (p<0,05). Asupan serat pada kelompok usia produktif di Jakarta Barat belum memenuhi rekomendasi yang dianjurkan sehingga dapat meningkatkan risiko sebesar 1,67 kali kejadian obesitas.
Hubungan asupan gula dalam minuman bersoda terhadap obesitas pada dewasa usia 20-45 tahun di Puskesmas Kecamatan Jakarta Barat Helen Limarda; Alexander Halim Santoso
Tarumanagara Medical Journal Vol. 4 No. 1 (2022): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v4i2.16335

Abstract

Prevalensi obesitas mengalami peningkatan setiap tahunnya dan diduga berhubungan dengan konsumsi asupan gula dalam minuman bersoda yang berlebihan. Kandungan gula dalam 1 kaleng minuman bersoda 350 mL mencapai 40 hingga 50 gram. Sejauh ini belom ada data yang melihat asupan gula dalam minuman bersoda terhadap obesitas pada kelompok usia reproduktif di Jakarta. Studi ini merupakan studi analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jakarta Barat pada bulan Januari hingga Febuari 2020. Pengambilan responden dilakukan dengan teknik consecutive sampling. Jumlah asupan gula didapatkan dengan menggunakan semi-quantitative food frequentcy questionaire (SQ-FFQ) sedangkan status gizi dilakukan dengan data pengukuran tinggi badan dan berat badan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistic chi-square dengan batas kemaknaan p<0.05. Jumlah responden pada studi ini sebanyak 188 orang dengan jumlah responden laki-laki sebanyak 95 orang dan perempuan sebanyak 93 orang. Sebanyak 109 (57.9%) responden memiliki status gizi lebih sampai obesitas dan 93 (49,5%) responden mengonsumsi asupan gula berlebih dalam minuman bersoda. Pada studi ini didapatkan hubungan yang bermakna antara asupan gula berlebih dalam minuman bersoda terhadap kejadian obesitas pada usia 20-45 tahun (p 0,01) dengan nilai PRR 1,87. Hasil ini menunjukkan bahwa asupan gula berlebih dalam minuman bersoda merupakan faktor risiko terjadinya obesitas.
Co-Authors Agnes Marcella Agnes Marcella Alfred Sutrisno Sim Alicia Herdiman Alicia Sarijuwita Alicia Sarijuwita Andhini Ghina Syarifah Angel Sharon Suros Anggita Tamaro Anggita Tamaro Astin Mandalika Ayleen Nathalie Jap Brian Albert Gaofman Bruce Edbert Bryan Anna Wijaya Catharina Sagita Moniaga Chalishah Shifa Martiana Daniel Goh David Limanan Dean Ascha Wijaya Dean Ascha Wijaya Dean Ascha Wijaya Wijaya Denny Denny Donatila Mano S Dorna Yanti Lola Silaban Edwin Destra Edwin Destra Edwin Destra Edwin Destra Edwin DESTRA Eric Raditya Kaminto Ernawati Ernawati Fadil Hidayat Farell Christian Gunaidi Farell Christian Gunaidi Fendy Wellen Ferdian Harum Istikanto Fernando Nathaniel Fernando Nathaniel Fiona Valencia Setiawan Firmansyah Firmansyah Fladys Jashinta Mashadi Freddy Ciptono Friliesa Averina Frisca Frisca Frisca Frisca Frisca Frisca Gina Triana Sutedja Giovanno Sebastian Yogie Gracelya Liwanto Gracienne Gracienne Hans Sugiarto Helen Limarda Hendsun Hendsun Hendsun Hendsun Jasmine Syabania Noviantri Jeffry Luwito Jeffry Luwito Jonathan Hadi Warsito Joshua Kurniawan Joshua Kurniawan Junius Kurniawan Kanaya Fide Kusuma Karjadidjaja, Idawati Linginda Soebrata Lysandro Tommy Lay Marcella E. Rumawas Marendra Shinery Kartolo Meilani Kumala Muhamad Rizki Nanda F Natasha Anggraeni Natasha Anggraeni Noer Saelan Tadjudin Novendy Novendy Novia Yudhitiara Octavia Dwi Wahyuni Olivia Charissa Olivia Charissa Pasuarja Jeranding Ezra Pasuarja Jeranding Ezra Ranindita Maulya Ismah Amimah Rifi Nathaznya Syachputri Sari Mariyati Dewi Nataprawira Shirly Gunawan Sidarta, Erick Siufui Hendrawan Stanislas Kotska Marvel Mayello Teguh Stanley Surya Cahyadi Stanley Surya Cahyadi Stephanie Amadea Steve Vallery Ranonto Sukmawati Tansil Tan Sukmawati Tansil Tan Sung Chian Susy Olivia Lontoh Susy Olivia Lontoh Susy Olivia Lontoh Tamia Asri Jeser Tiffany Valeri Alexandra Timothy Satyo Tizander Mayvians Tjie Haming Setiadi Tosya Putri Alifa Triyana Sari Twidy Tarcisia Twidy Tarcisia Valentino Gilbert Lumintang Valeria Saputra Victor Sepriyadi Wohangara William Gilbert Satyanagara William Gilbert Satyanegara William Gilbert Satyanegara Yohanes Firmansyah Yohanes Firmansyah Yohanes Firmansyah Yohanes Firmansyah Yohanes Firmansyah Yohanes Yohanes