AbstrackThe process of transporting the seed often led to a decline in the quality and performance of the seed. The presence of fish during transport of metabolic processes led to a decline in water quality mainly an increase in ammonia (NH3) is also a factor that causes the occurrence of stress and death. Biodekomposer able to maintain water quality, therefore the necessary research on the usage of Biodekomposer in the process of transport of seeds of catfish in 2 liters of water in a sealed bag. The design of the study was a randomized Complete Design with 5 treatments and 3 replicates, such treatment is A Treatment: seed: catfish tail/100 l water, b: seeds catfish tail/200 liters of water, C: seed catfish tail/400 liters of water, D: seed catfish tail/600 liters of water, each 10 grams of biodekomposer entered treatment in the media. K: seed treatment catfish tail/100 liters of water without biodekomposer. The results showed that the survival rate between different treatment real (P 0.5%) with graduation < life the highest on treatment A (91,17%) and B (85,87%) the lowest treatment D and K respectively of 25.56 18.58% and%. These fish are living in the water quality of the initial temperature rataan 27, 05oC; 7.01 Ph; DO 5.0 ppm; 0.18 ppm of CO2 and Ammonia 0.0453 ppm. Kualiatas water after arriving at your destination with a travel time of 8 hours has decreased from the treatment A-D and K temperature 25.05 – 26.50 oC; pH 6.60-6.01; DO-3.56 out 2.50 ppm; CO2 0,61-0.78 ppm and 0,0508-moniak 0,087 ppm. Keywords: Biodekomposer, transport, sangkuriang catfish AbstrakProses pengangkutan benih sering menyebabkan terjadinya penurunan kualitas dan peforma benih. Adanya proses metabolisme ikan selama pengangkutan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air terutama peningkatan ammonia (NH3) juga merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya stres dan kematian. Biodekomposer mampu menjaga kualitas air, oleh sebab itu diperlukan penelitian tentang pengunaan Biodekomposer pada proses transportasi benih ikan lele dalam 2 liter air dalam kantong tertutup. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan, perlakuan tersebut adalah: Perlakuan A: benih ikan lele 100 ekor/l air, B: benih ikan lele 200 ekor/liter air, C: benih ikan lele 400 ekor/liter air, D: benih ikan lele 600 ekor/liter air, masing-masing perlakuan dimasukan 10 gram biodekomposer dalam media air. Perlakuan K: benih ikan lele 100 ekor/liter air tanpa biodekomposer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup antar perlakuan berbeda nyata (P<0,5%) dengan kelulusan hidup tertingi pada perlakuan A (91,17%) dan B (85,87%) yang terendah pada perlakuan D dan K masing-masing sebesar 25,56% dan 18,58 %. Ikan ini hidup berada dalam kualitas air awal pada suhu rataan 27,05oC; pH 7,01; DO 5,0 ppm; CO2 0,18 ppm dan Amoniak 0,0453 ppm. Kualiatas air setelah sampai di tujuan dengan lama perjalanan 8 jam mengalami penurunan dari perlakuan A-D dan K suhu 25,05 – 26,50 oC; pH 6,60-6,01; DO 3,56-2,50 ppm; CO2 0,61-0,78 ppm dan moniak 0,0508-0,087 ppm. Kata kunci : Biodekomposer, transportasi, Ikan lele sangkuriang