Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

STATUS NUTRISI BERPENGARUH TERHADAP KUANTITAS TIDUR PADA LANSIA Sunardi .
Saintika Medika Vol. 5 No. 2 (2009): Juli 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v5i2.1880

Abstract

STATUS NUTRISI BERPENGARUH TERHADAP KUANTITAS TIDUR PADA LANSIA Sunardi Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah 65145e-mail: sunardinadhif@yahoo.co.id ABSTRAK Umur harapan hidup penduduk Indonesia mencapai 65,1 tahun, dan berakibat peningkatan jumlah penduduk lanjut usia 8,48%. Status nutrisi lanjut usia semakin menurun seiring dengan degenerasi fungsi organ akibat proses menua. Kuantitas tidur lanjut usia mengalami perubahan akibat episode tidur REM cenderung memendek, terjadi penurunan yang progresif pada tahap tidur NREM 3 dan 4, lebih sering terbangun di malam hari, dan membutuhkan banyak waktu untuk jatuh tertidur. Metode penelitian yang digunakan adalah discriptive correlation dengan pendekatan cross sectional study untuk menganalisis hubungan antara status nutrisi dan kuantitas tidur pada lanjut usia. Pengambilan sampel dengan purposive sampling terhadap 35 lanjut usia yang tinggal di Panti Werdha &ldquo;x&rdquo; sesuai kriteria telah ditentukan oleh peneliti. Status nutrisi lanjut usia diukur dengan observasi MNA dan kuantitas tidur dengan kuisioner dan wawancara, kemudian dianalisis dengan koefisien korelasi Spearman Rho. Hasil penelitian didapatkan tingkat signifikasi hubungan antara variabel status nutrisi dan kuantitas tidur pada lanjut usia adalah 0,01 sehingga p value < 0.05, artinya H 0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan analisis adalah: ada hubungan yang sangat signifikan antara status nutrisi dan kuantitas tidur pada lanjut usia di panti werdha &ldquo;X&rdquo;. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah menindaklanjuti penelitian dengan metode komparasi, tehnik random sampling. Pada Panti Werdha seyogyanya melakukan skrining terhadap status nutrisi dan kuantitas tidur pada lanjut usia. Kata kunci: Status nutrisi , kuantitas tidur, lanjut usia ABSTRACT Indonesian&rsquo;s life expectancy age is 65,1 years old, and this causes on increasing population of elderly approximately 8,48%. However, elderly nutrition status is getting decrease along their organ function degeneration, which is caused by aging process. Sleep quantity on elderly is changing because of short stage REM. There is also progressive decreasing on stage III and IV NREM, easily wake up in the middle of the night and they need more times to go sleep. This research method is descriptive correlation using cross sectional study approach in order to analyze correlation between nutrition statuses and sleep quantity on elderly. Samples are taken by purposive sampling method is 35 elderly peoples who lives in nursing home &ldquo;X&rdquo; according to researcher&rsquo;s criteria. Nutrition status observed with MNA and sleep quantity is measured by using questioners and interview, then it analyzed with Rho Spearman coefficient correlation. Significance rate that correlate between nutrition status variable and sleep quantity elderly is 0,01, there for p value < 0,05, it means that Ho is refused and H1 is accepted. There is a significance correlation between nutrition status and sleep quantity on elderly in Nursing Home &ldquo;X&rdquo;. To make further follow up this research using comparative study and random sampling technique for next researcher. For nursing home, I suggest that they doing screening on nutrition status and sleep quantity on elderly. Keywords: Nutrition status, Sleep quantity, Elderly
ANALISIS PERILAKU CARING PERAWAT PELAKSANA Sunardi .
Jurnal Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2014): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.484 KB) | DOI: 10.22219/jk.v5i1.1862

Abstract

ANALISIS PERILAKU CARING PERAWAT PELAKSANA (Caring Behavior Analysis of Associate Nurses)SunardiProgram Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Malang 65145, Indonesiae-mail. sunardinadhif@yahoo.co.idABSTRAKPerilaku caring perawat menjadi inti dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Perawat sering mendapat kritikan terjadinya perilaku yang masih belum dekat dengan pasien, kurang responsive terhadap permasalahan pasien dan berbagai stikma negative lainnya. Peneliti ingin mengetahui bagaimana level perilaku caring perawat pelaksana di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan deskripif kuantitatif. Pengukuran perilaku caring dengan observasi sistematik terhadap 77 perawat pelaksana, diambil secara propotional simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan level perilaku caring perawat pelaksana RSWH sebesar 83.6%. Rekomendasi pada peneliti lain sebaiknya melakukan evaluasi apakah level caring yang sudah dicapai sudah menggambarkan karakter caring perawat. Penelitian selanjutnya harus mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku caring sebagai bahan melakukan perbaikan terhadap perilaku caring perawat. Kata kunci : Perilaku caring perawatABSTRACTCaring behavior of nursing was nuclear care to patient. Nurse always get critical as negative sticma was not caring to patient and not responsive with problem patient. Resercher would knew level of caring nursing in hospital. Desain thos research was descriptive quantitative. Level of caring parameter with obsevasi systematic to 77 nursing that got propotional simple random sampling. Result thos research level caring nurse in RSWH was 83,6%. Outcome to researcher was real behavior of nursing. Reseacher must indentify of factor related to caring behavior as recomeded improve service in hospital. Key words: Caring behavior of nursing
The Impact of Hand Washing on the Incident of Diarrhea among School-Aged Children at the District of Malang Sunardi .; Faqih Ruhyanuddin
Jurnal Keperawatan Vol. 8 No. 1 (2017): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1525.378 KB) | DOI: 10.22219/jk.v8i1.4021

Abstract

PERILAKU MENCUCI TANGAN BERDAMPAK PADA INSIDEN DIAREPADA ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN MALANGThe Impact of Hand Washing on the Incident of Diarrhea among School-AgedChildren at the District of Malang1Sunardi, 2Faqih Ruhyanuddin12Dosen Program Studi S-1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah MalangKampus II, Jalan Bendungan Sutami No. 188A Malang 651451email: sunardinadhif@yahoo.co.idABSTRAKCuci tangan sering dianggap sebagai hal yang sepele di masyarakat, padahal cuci tangan bisamemberi kontribusi pada peningkatan status kesehatan masyarakat. Anak-anak usia sekolahmempunyai kebiasaan kurang memperhatikan perlunya cuci tangan dalam kehidupan sehari-hari,terutama ketika di lingkungan sekolah. Perilaku tersebut tentunya berpengaruh dan dapatmemberikan kontribusi dalam terjadinya penyakit diare. Cuci tangan merupakan tehnik dasar yangpaling penting dalam pencegahan dan pengontrolan penularan infeksi. Penelitian ini adalahanalisis korelasi. Subyek penelitian anak usia sekolah di kabupaten Malang dengan teknik clustersampling yaitu sebesar 300 responden. Analisis data menggunakan uji statistik spearman. Hasilpenelitian perilaku cuci tangan pada anak usia sekolah di Kabupaten Malang pada kategori baik(53,7 %), cukup (41,7 %) dan kurang baik (4, 6 %). Sedangkan insidensi diare pada anak usiasekolah di Kabupaten Malang dalam kategori rendah (59,3 %), sedang (37,7 %) dan tinggi (3 %).Hubungan antara perilaku cuci tangan dan insiden diare diperoleh nilai p = 0,000 yang lebih kecildari 0,05 dan r = 0,792, maka secara statistik membuktikan ada hubungan yang signifikan antaraperilaku cuci tangan dan insiden diare.Kata kunci: Cuci tangan, perilaku, diare, anak sekolah dasarABSTRACTHand washing behavior considered unimportant thing in community, whereas hand washing cancontribute to improve the health status of the community. School-age children have paying lessattention habit to the need for hand washing in everyday, especially when in the schoolenvironment. The behavior could effect and contribute to the occurrence of diarrhea disease.Hand washing is the most important fundamental technique in the prevention and control ofinfection transmission. This study was the correlation analysis. Research subject are school agechildren in Malang with cluster sampling technique that is equal to 300 respondents. Dataanalysis is using Spearman. The results of school age children hand washing behavior in Malangare in good categories ( 53.7 % ), moderate ( 41.7 % ) and poorly ( 4 , 6 % ) . While the incidenceof diarrhea in children of school age in Malang in the low category (59.3 % ), moderate ( 37.7 % )and high ( 3 % ) . Relationship between hand washing and diarrhea incidence obtained p value =0.000 is smaller than 0.05 and r = 0.792 , statistically it proves that there was a significantrelationship between the incidence of diarrhea and hand washing.Keywords: Hand washing, behaviour, diarrheae, school-age children
Struktur Komunitas Fitoplankton pada Berbagai Kedalaman di Pantai Timur Pananjung Pangandaran Keukeu Kaniawati Rosada; Sunardi .; Tri Dewi Kusumaningrum Pribadi; Selviani Asmara Putri
Jurnal Biodjati Vol 2, No 1 (2017): May
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i1.1290

Abstract

Struktur komunitas fitoplankton pada suatu ekosistem perairan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Studi mengenai struktur komunitas fitoplankton di Pantai Timur Pananjung Pangandaran pada berbagai kedalaman yang dihubungan dengan faktor fisikokimia lingkungan telah dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei. Sampel fitoplankton dan air diambil selama tiga hari berturut-turut pada empat kedalaman yang berbeda dengan interval kedalaman masing-masing tiga meter. Faktor fisikokimia yang dianalisis ialah temperatur, pH, transparansi, salinitas, konduktivitas, DO, BOD, CO2 dan HCO3-. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Pantai Timur Pananjung Pangandaran ditemukan 15 jenis fitoplankton dari lima kelas yaitu Coleophyceae, Dinophyceae, Oligotrichea, Coscinodiscophyceae, dan Bacillariophyceae. Jenis fitoplankton yang mendominasi bagian permukaan ialah Navicula sp. dari kelas Dinophyceae sedangkan pada kedalaman 3, 6, dan 9 meter didominasi oleh jenis fitoplankton yang sama yaitu Coscinodiscus sp. dari kelas Coscinodiscophyceae. Secara umum, kelimpahan jenis fitoplankton tertinggi ialah pada kedalaman tiga meter yang didukung oleh kondisi lingkungan yang optimal disertai penetrasi cahaya matahari yang cukup. Berdasarkan analisis PCA, kedalaman tersebut dikarakterisasi terutama oleh Coscinodiscus sp. dan DO. Selanjutnya, berdasarkan indeks diversitas Shannon-Wiener Pantai Timur Pananjung Pangandaran termasuk ke dalam perairan tercemar ringan.       
Rekayasa Perangkat Lunak Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit (Studi Kasus pada BPR Argo Dana Semarang) Hersatoto Listiyono; Sunardi .; Teguh Khristianto
Dinamik Vol 16 No 1 (2011)
Publisher : Universitas Stikubank

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35315/dinamik.v16i1.353

Abstract

Decision support system of credit giving is a computer-based information system that can be used as a tool for manager of the credit department to decide received  whether or not the loan application that submitted by customers. In the decision support system of credit giving uses principles of assessment called the 5 C. The 5 C are character, capacity, capital, collateral,  dan condition. Principles of  the 5 C will be taken for credit giving consideration. While preference for the weighting of criteria using Analytical Hierarchy Process. Overall, the existing process on the decision support system  of  credit giving is manager assigned the criteria, sub criteria, sub-sub criteria and the score. Then manager give preference of criteria to generate criteria weights. The data has been inputted by manager is used by staff of credit department  to perform the assessment so that can be produced a credit decision is received or rejected.
Sistem Pendukung Keputusan Kontribusi Optimal pada Produk Pompa Air dan Mesin Mollen dengan Pendekatan Program Linier Metode Simplex Dewi Handayani Untari Ningsih; Sunardi .; Arief Jananto
Dinamik Vol 8 No 2 (2003)
Publisher : Universitas Stikubank

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35315/dinamik.v8i2.522

Abstract

Decision Support System couple the intellectual resource of individuals with the capabilities of the computer to improve the quality of decision. It's a computer based support system for management decision makers who deal with semi-structured problem. An integrated decision support system for use in an machine mollen product has been developed. It incorporates a linear Programming model that represents the contribution optimal and optimizes the production water pump and mollen machine. An optimization model is performed using a management scient model called linear programming approach in older to determine media selection. To use this model, the DSS needs ti interface with another software. Mathematical Programming is a technique used in mathematical models, particularly optimization models, to assist in decision making. The Simplex Method is "a systematic procedure for generating and testing candidate vertex solutions to a linear program." (Gill, Murray, and Wright, p. -137) It begins at an arbitrary corner of the solution set. At each iteration, the Simplex Method selects the variable that will produce the largest change towards the minimum (or maximum) solution. The  development of computer programs to be used as Decision Support Systems involves several tasks such as mathematical modeling, technical and data collection and development of a user friendly interface.
EFEKTIFITAS BIODEKOMPOSER SAAT PENGANGKUTAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias. gariepinus Var. Sangkuriang ) DENGAN KEPADATAN TINGGI PADA TRANSPORTASI TERTUTUP UNTUK KEBUTUHAN BUDIDAYA Sunardi .; Syahrizal Syahrizal; Zainal Arifin
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 1, No 1 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.499 KB) | DOI: 10.33087/akuakultur.v1i1.11

Abstract

AbstrackThe process of transporting the seed often led to a decline in the quality and performance of the seed. The presence of fish during transport of metabolic processes led to a decline in water quality mainly an increase in ammonia (NH3) is also a factor that causes the occurrence of stress and death. Biodekomposer able to maintain water quality, therefore the necessary research on the usage of Biodekomposer in the process of transport of seeds of catfish in 2 liters of water in a sealed bag. The design of the study was a randomized Complete Design with 5 treatments and 3 replicates, such treatment is A Treatment: seed: catfish tail/100 l water, b: seeds catfish tail/200 liters of water, C: seed catfish tail/400 liters of water, D: seed catfish tail/600 liters of water, each 10 grams of biodekomposer entered treatment in the media. K: seed treatment catfish tail/100 liters of water without biodekomposer. The results showed that the survival rate between different treatment real (P 0.5%) with graduation < life the highest on treatment A (91,17%) and B (85,87%) the lowest treatment D and K respectively of 25.56 18.58% and%. These fish are living in the water quality of the initial temperature rataan 27, 05oC; 7.01 Ph; DO 5.0 ppm; 0.18 ppm of CO2 and Ammonia 0.0453 ppm. Kualiatas water after arriving at your destination with a travel time of 8 hours has decreased from the treatment A-D and K temperature 25.05 – 26.50 oC; pH 6.60-6.01; DO-3.56 out 2.50 ppm; CO2 0,61-0.78 ppm and 0,0508-moniak 0,087 ppm. Keywords: Biodekomposer, transport, sangkuriang catfish AbstrakProses pengangkutan benih sering menyebabkan terjadinya penurunan kualitas dan peforma benih. Adanya proses metabolisme ikan selama pengangkutan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air terutama peningkatan ammonia (NH3) juga merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya stres dan kematian. Biodekomposer mampu menjaga kualitas air, oleh sebab itu diperlukan penelitian tentang pengunaan Biodekomposer pada proses transportasi benih ikan lele dalam 2 liter air dalam kantong tertutup. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan, perlakuan tersebut adalah: Perlakuan   A: benih ikan lele 100 ekor/l  air, B: benih ikan lele 200 ekor/liter air, C:  benih ikan lele 400 ekor/liter air, D: benih ikan lele 600 ekor/liter air, masing-masing perlakuan  dimasukan 10 gram biodekomposer dalam media air. Perlakuan K: benih ikan lele 100 ekor/liter air tanpa biodekomposer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup antar perlakuan berbeda nyata (P<0,5%) dengan kelulusan hidup tertingi pada perlakuan A (91,17%) dan B (85,87%) yang terendah pada perlakuan D dan K masing-masing sebesar 25,56% dan 18,58 %. Ikan ini hidup berada dalam kualitas air awal pada suhu rataan 27,05oC; pH 7,01;  DO 5,0 ppm; CO2 0,18 ppm dan Amoniak 0,0453 ppm. Kualiatas air setelah sampai di tujuan dengan lama perjalanan 8 jam mengalami penurunan dari perlakuan A-D dan K suhu 25,05 – 26,50 oC;  pH 6,60-6,01; DO 3,56-2,50 ppm; CO2 0,61-0,78 ppm dan moniak 0,0508-0,087 ppm. Kata kunci : Biodekomposer, transportasi, Ikan lele sangkuriang
Hubungan Lingkungan dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Berlian Nusantara Magetan The Correlation Environment and Learning Motivation with Learning Achievement of the Berlian Nusantara Midwifery Academy in Magetan Ratih Budi Malasari - AKBID Berlian Nusantara; Sunardi .; Nunuk Suryani - Pasca Sarjana UNS
Indonesian Journal on Medical Science Vol 4 No 2 (2017): IJMS 2017
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Bhakti Mulial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.133 KB)

Abstract

Abstract: Learning achievement is influenced by many factors. These factors include the environmentand motivation to learn. A good learning environment will motivate student learning so that the effect on learning achivement are good also. The learning environment includes family, school, and society environment. Motivationin learning is an important factor in encoureging students carry out learning activities. The higher learning motivation they have, the better learning achievement they get. The motivation to learn includes intrinsic and extrinsic motivation. The purpose of this study is to investigate the the correlation learning environment and learning motivation with learning achievement of the Berlian Nusantara Midwifery Academy in Magetan. This study is qualitative non-experimental study by using cross sectional research method. The population are all third and forth semester students of “Berlian Nusantara” Midwifery Academy. There are 51 students. The sample collecting technique used in this study is total sampling technique. The instruments of this study are students’ grade point average (GPA) and questionnaire about learning environment and learning motivation. Validity test using product moment correlation and reliability using alpa cronbach test  had been done before the questionnaires were distributed to the students. There was no correlation between learning environment and learning motivation with learning achievement (ƿ : 0.085 > 0.05). However, from the double regression analysis result, the researcher gets regression coefficient result ƿ (0.000 < 0.05). Therefore, those factors (environment and learning motivation) are significantly related to students’ learning achievement. Learning environment and learning motivation are closely related to students’ learning achievement. It is suggested for academic institution, family, and society to create a good learning environment in order to grow a high learning motivation. Consequently, those factors will also have a great influence in achieving high learning achievement.    Key words : Learning environment, learning motivation, learning achievement  Abstrak: Prestasi belajar dipengaruhi banyak faktor. Faktor tersebut antara lain lingkungan belajar dan motivasi belajar. Lingkungan belajar yang baik akan menumbuhkan motivasi belajar pada mahasiswa sehingga berpengaruh pada prestasi belajar yang baik pula. Lingkungan belajar meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Motivasi dalam belajar merupakan faktor penting dalam mendorong mahasiwa melaksanakan kegiatan belajar. Semakin tinggi motivasi belajar maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar yang diperoleh. Adapun motivasi belajar meliputi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkungan belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar pada mahasiswa Akademi kebidanan Berlian Nusantara Magetan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif non eksperimentaldengan metode penelitian “cross sectional”. Populasi semua mahasiswa semester III dan V Akademi Kebidanan Berlian Nusantara Magetan, yaitu sebanyak 51 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dengan teknik “total sampling”. Instrumen berupa Indeks Prestasi Kumulatif dan kuesioner lingkungan belajar serta motivasi belajar. Pada kuesioner dilakukan tes validitas menggunakan rumus  korelasi product moment (ρ < 0,05) dan reliabilitas menggunkan rumus alpha cronbach (α ≥ 0,07) sebelum digunakan.  Tidak ada hubungan lingkungan belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar (ρ : 0,085 > 0,05). Namun dari hasil analisis regresi berganda diperoleh nilai koefisiensi regresi ρ (0,000) < 0,05 sehingga faktor-faktor (lingkungan belajar dan motivasi belajar) berhubungan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa. Lingkungan belajar dan motivasi belajar sebenarnya sangat berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa. Disarankan bagi institusi pendidikan, keluarga dan masyarakat untuk mampu menciptakan lingkungan belajar yang baik sehingga menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi. Sehingga faktor-faktor tersebut mampu berpengaruh pada perolehan prestasi belajar yang tinggi pula.Kata Kunci : lingkungan belajar, motivasi belajar, prestasi belajar