Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Bank Mini Syariah di Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (Peluang & Harapan) Muhammad Zainuddin Sunarto; Winda Aulia; Nabila Nabila
Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam Vol. 9 No. 2 (2021): Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah STAI Al-Azhar Menganti Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/aliqtishod.v9i2.231

Abstract

Tatanan masyarakat Muslim Nusantara terbangun karena adanya hubungan antara ekonomi, pendidikan, dan politik. Karena, sendi sendi kebudayaan atau tradisi suatu bangsa pada dasarnya dibangun melalui proses ekonomi-akumulasi modal, pendidikan-akumulasi pengetahuan dan politik-akumulasi kekuasaan yang berkuasa. Sisi lain, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin berkembang, dengan dibuktikan banyak berdirinya lembaga keuangan syariah yang sudah menjadi sendi kehidupan ekonomi di Indonesia, meskipun pada prakteknya masih terdapat pada wilayah kota saja. Lembaga pendidikan, khususnya pesantren bisa mengambil peran untuk perkembangan ekonomi tersebut, dengan mendirikan lembaga keuangan di internal sendiri, dalam konteks ini dengan mendirikan Bank Mini Syariah, melalui kerjasama dengan perbankan syariah yang telah ada. Keberadaan Pesantren Nurul Jadid tak lepas dari konstruksi kemasyarakatan yang mencitakan suatu transendensi atas perjalanan historisitas sosial. Hal yang menjadi titik penting adalah kenyataan eksistensi pesantren sebagai salah satu pemicu terwujudnya kohesi sosial. Keniscayaan ini karena pesantren hadir terbuka dengan semangat kesederhanaan, kekeluargaan dan kepedulian sosial. Pesantren Nurul Jadid sangat berpeluang untuk mendirikan Bank Mini Syariah sebagai layanan ekonomi masyarakat pesantren serta menjadi laboratorium bagi berbagai jurusan yang berhubungan dengan keuangan, selain itu pesantren memiliki kekuatan aset keuangan dari masyarakat pesantren yang dikemudian hari menjadi nasabah
Analisis Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Yusril Iza Mahendra; Azmi Ellah Syaniah; Rina Astari; T Zunita Miha Sy; Winda Aulia
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 3 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i3.2790

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever or DBD really needs to be known by the public, where this disease is an infectious disease that can cause death. The causes of this disease really need to be known so that people are able to do prevention. Therefore, this article will analyze the causes of dengue hemorrhagic fever, especially in Bandar Klippa Village, Percut Sei Tuan District. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The results of interviews and observations obtained are that the causes of dengue fever in Bandar Klippa Village are the lack of environmental cleanliness, imbalance of humidity, and the position of houses that are too close together. Then, prevention and control that can be done is to get used to living clean and healthy.
Bank Mini Syariah di Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (Peluang & Harapan) Muhammad Zainuddin Sunarto; Winda Aulia; Nabila Nabila
Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam Vol. 9 No. 2 (2021): Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah STAI Al-Azhar Menganti Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/aliqtishod.v9i2.231

Abstract

Tatanan masyarakat Muslim Nusantara terbangun karena adanya hubungan antara ekonomi, pendidikan, dan politik. Karena, sendi sendi kebudayaan atau tradisi suatu bangsa pada dasarnya dibangun melalui proses ekonomi-akumulasi modal, pendidikan-akumulasi pengetahuan dan politik-akumulasi kekuasaan yang berkuasa. Sisi lain, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin berkembang, dengan dibuktikan banyak berdirinya lembaga keuangan syariah yang sudah menjadi sendi kehidupan ekonomi di Indonesia, meskipun pada prakteknya masih terdapat pada wilayah kota saja. Lembaga pendidikan, khususnya pesantren bisa mengambil peran untuk perkembangan ekonomi tersebut, dengan mendirikan lembaga keuangan di internal sendiri, dalam konteks ini dengan mendirikan Bank Mini Syariah, melalui kerjasama dengan perbankan syariah yang telah ada. Keberadaan Pesantren Nurul Jadid tak lepas dari konstruksi kemasyarakatan yang mencitakan suatu transendensi atas perjalanan historisitas sosial. Hal yang menjadi titik penting adalah kenyataan eksistensi pesantren sebagai salah satu pemicu terwujudnya kohesi sosial. Keniscayaan ini karena pesantren hadir terbuka dengan semangat kesederhanaan, kekeluargaan dan kepedulian sosial. Pesantren Nurul Jadid sangat berpeluang untuk mendirikan Bank Mini Syariah sebagai layanan ekonomi masyarakat pesantren serta menjadi laboratorium bagi berbagai jurusan yang berhubungan dengan keuangan, selain itu pesantren memiliki kekuatan aset keuangan dari masyarakat pesantren yang dikemudian hari menjadi nasabah