Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK ORIENTASI UNIDIRECTIONAL 0 DAN 90 PADA STRUKTUR KOMPOSIT SERAT MENDONG DENGAN MENGGUNAKAN EPOKSI BAKELITE EPR 174 Lies Banowati; Wisnu Adi Prasetyo; Devi M Gunara
INFOMATEK Vol 19 No 2 (2017): Volume 19 No. 2 Desember 2017
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.925 KB) | DOI: 10.23969/infomatek.v19i2.627

Abstract

Mendong merupakan tanaman budidaya yang memiliki potensi ekonomis yang cukup baik tidak hanya sebagai produk tradisional dalam bentuk kerajinan, namun dapat dijadikan bahan baku komposit serat alam. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mekanik komposit Mendong/Epoksi BAKELITE EPR 174, yaitu komposit dengan penguat serat mendong yang sudah dilakukan treatment alkali dan matriks Epoksi BAKELITE EPR 174. Metode manufaktur komposit menggunakan hand lay up. Pengujian kekuatan tarik spesimen komposit menggunakan ASTM D 3039/D 3039M dengan arah orientasi serat Unidirectional 0° dan 90°. Selanjutnya data hasil uji dianalisis menggunakan Distribusi Weibull untuk mengetahui keandalan komposit. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai keandalan komposit Mendong/ Epoksi BAKELITE EPR 174 Unidirectional 00 pada 90% dan 50% masing-masing sebesar 20,7 MPa dan 26,8 MPa , sedangkan pada Unidirectional 900 sebesar 0,11 MPa dan 0,36 MPa.
MODIFICATION OF PURUN TIKUS (ELEOCHARIS DULCIS) AS A NATURAL FIBER COMPOSITE USING KMnO4 AND NaOH Ninis Hadi Haryanti; Suryajaya Suryajaya; Lies Banowati; Mawaddatur Rahmah; Akhmad Safi'i
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 6 No 1 (2021): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 6 Issue 1, April 2021
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/SPEKTRA.061.05

Abstract

The choice of natural fibers as a composite reinforcing material is related to the advantages of being cheap, abundant, renewable, and environmentally friendly. This research was conducted to study the effect of de-lignification treatment on the properties of purun tikus (Eleocharis Dulcis) fiber. Purun tikus fiber has been modified with the alkaline treatment of KMnO4 2% and NaOH 5%. This treatment was mainly applied to improve the physical and chemical properties of purun tikus fiber. Changes in chemical characteristics (water, lignin, cellulose, and hemicellulose), physical (density), mechanical (tensile strength), morphology, and elemental content of purun tikus before and after treated with alkaline were studied. The measurements showed an increase in water content and density while lignin, cellulose, and hemicellulose were decreased. Thus the alkaline treatment of KMnO4 2% and NaOH 5% reduced lignin, cellulose, and hemicellulose of the purun tikus fiber to reduce the size of the fibers, as shown in SEM measurements. There was a change in elemental content after being treated with KMnO4 2% and NaOH 5%. NaOH treatment was better than KMnO4 treatment in terms of removing lignin and hemicellulose in purun tikus fiber. Although the tensile strength of the purun fibers treated with KMnO4 2% and NaOH 5% were lower than untreated, with less lignin, cellulose, and hemicellulose, it is expected that these fibers will blend better in the composite and improved its mechanical properties.
Analisis pengaruh jumlah layer skin pada komposit sandwich carbon fiber core kayu balsa terhadap karakteristik kekuatan bending dan kekuatan impact Lies Banowati; Muhammad Firdaus; Herry Hartopo
SENATIK STT Adisutjipto Vol 7 (2022): Generation Z's Participation in Aerospace
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/senatik.v7i0.464

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kekuatan sifat mekanik dan fisik komposit sandwich carbon fiber core kayu balsa dengan variasi jumlah layer skin (2, 4, dan 6 layer), orientasi serat (0°/90°) dan ketebalan core 5 mm. Matriks yang digunakan adalah resin epoxy bakelite EPR 174 dan manufaktur komposit menggunakan metode hand lay-up dan vacuum bagging, dimana standar spesimen yang digunakan mengacu pada ASTM D790 untuk pengujian bending dan ASTM D6110 untuk pengujian impact charpy. Dari hasil pengujian diketahui bahwa nilai kekuatan bending rata-rata tertinggi terdapat pada komposit sandwich dengan 2 layer skin yaitu 94 MPa. Sedangkan untuk nilai kekuatan impact rata-rata tertinggi terdapat pada komposit sandwich 6 layer skin yaitu 14,22 J/cm2. Kemudian diuji juga densitas dari komposit sandwich carbon fiber core kayu balsa yaitu sebesar 0,56 g/cm3.
Analisis Kekuatan Tarik Carbon/Epoksi Vs E-Glass/Epoksi Dan Kekuatan Bending Komposit Sandwich Lies Banowati; Rifqi Haj; Djoko Sartono
SENATIK STT Adisutjipto Vol 7 (2022): Generation Z's Participation in Aerospace
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/senatik.v7i0.473

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam industri telah mendorong peningkatan dalam permintaan terhadap material komposit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposit mana yang lebih ringan, kuat dan juga mempunyai sifat termal yang baik untuk pembuatan ribs pesawat AerO-73K dan mengtahui kekuatan tarik dan bending sandiwch serat Carbon/Epoksi vs E-glass/Epoksi dengan mennggunakan serta dengan Metoda yang digunakan adalah menggabungkan hand lay-up dan vacuum bag.Hasil dari analisis pengujian dapat diketahui bahwa nilai kekuatan tensile dan bending maksimum dengan arah serat , rata-rata kekuatan tensile komposit serat E-glass/Epoksi sebesar 147,493 MPa dan Carbon/Epoksi 452,949 MPa, sedangkan nilai rata-rata untuk kekuatan bending komposit sandwich dengan menggunakan core EPS, XPS, Kayu Balsa serat Carbon/Epoksi lebih kuat yaitu sebesar 43,721 MPa dibandingkan dengan komposit sandwich dengan menggunakan core EPS, XPS, Kayu Balsa serat E-glass/Epoksi yaitu sebesar 36,680 MPa.
Analisis Perbandingan Kekuatan Komposit Hybrid Sandwich Serat Rami-E-Glass/Epoxy Berdasarkan Variasi Ketebalan Core Kayu Balsa Terhadap Kemampuan Uji Bending Lies Banowati; Muhammad Yudhistira; Herry Hartopo
SENATIK STT Adisutjipto Vol 7 (2022): Generation Z's Participation in Aerospace
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/senatik.v7i0.465

Abstract

Seiring dengan perkembangan dunia industri saat ini, kebutuhan material untuk sebuah produk bertambah pesat. Para ilmuwan berlomba-lomba untuk menciptakan material baru yang lebih ringan, tahan korosi, dan lebih ekonomis dari logam. Komposit sandwich merupakan jenis komposit struktur yang dikembangkan dan digunakan dalam dunia industri pesawat terbang. Komposit sandwich adalah material komposit yang terdiri dari dua buah skin dimana diantara dua skin tersebut terdapat core. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kekuatan bending komposit hybrid sandwich serat Rami-E-glass yang sudah dilakukan treatment alkali dengan orientasi arah serat Undirectional (0°) dan matriks Epoxy Bakelite EPR 174 dengan variasi ketebalan core ukuran 3 mm, 5 mm, dan 8 mm menggunakan metode manufaktur hand lay-up dan vacuum bagging. Pengujian bending mengacu pada standar ASTM C 393 dan ASTM D 792 untuk pengujian densitas. Hasil dari analisis pengujian bending komposit hybrid sandwich Rami-E-glass/Epoxy Undirectional (0°) dengan variasi ketebalan core ukuran 3 mm, 5 mm, dan 8 mm menunjukkan kekuatan bending core kayu balsa 3 mm rata-rata 89,55 MPa, dengan core kayu balsa 5 mm rata-rata sebesar 100,55 MPa, dengan core kayu balsa 8 mm rata-rata 51,49, dan densitas komposit rata-rata sebesar 0,726 gr/cm3.
Analisis Kekuatan Statik Pada Sayap Pesawat Ultralight Menggunakan Software Solidworks Lies Banowati; Ichlasul Amal Nurrachman; Yoga Yulasmana
SENATIK STT Adisutjipto Vol 7 (2022): Generation Z's Participation in Aerospace
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/senatik.v7i0.468

Abstract

Konstrukai struktur sayap pesawat terbang terdiri dari : spar, rib , dan skin. Berdasarkan fungsinya sayap adalah sebagai penghasil lift terbesar disamping sebagai penyimpanan bahan bakar. Sayap pesawat terbang akan menahan beban dari gaya angkat (lift-load) secara terus menerus dan berulang. Faktor utama yang mengakibatkan terjadinya kegagalan struktur pesawat terbang adalah kegagalan material. Penelitian dilakukan dalam dua tahap analisis, yaitu analisis aerodinamika dan analisis statik. Metode yang digunakan yaitu menginput hasil analisis CFD kedalam analisis statik menggunakan perangkat lunak Solidworks. Jenis material yang menjadi perbandingan yaitu Al 2024-T3, Al 7075 dan composite woven carbon. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pada hasil analisa statik dengan material composite woven carbon memiliki nilai stress maksimum terkecil yaitu 275.1 Mpa, dan nilai defleksi maksimum 84.35 mm. Material composite woven carbon lebih kuat dalam menahan beban gaya angkat (lift) dan lebih ringan dibandingkan dengan material Al 7075 dan Al 2024-T3.
Analisis Kekuatan Tarik Komposit Termoseting Hibrid Serat Bambu -E-Glass/ Epoxy Unidirectional 0° Vs Hibrid Serat Bambu E-Glass WR/ Epoxy dan Aplikasinya Pada Struktur Frame Quadkopter Lies Banowati Banowati; Kresna Adhy Putra; Ruslan Abdul Ghani
SENATIK STT Adisutjipto Vol 7 (2022): Generation Z's Participation in Aerospace
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/senatik.v7i0.470

Abstract

The uses of natural fiber in composite structures have increased recently. These fibers are considered ‘green’ and foreseen as an alternative fiber substitute in the furture. The aim of the research is to obtain the mechanical characteristics of the hybrid thermosetting composites with bamboo-E-Glass fiber reinforcements by using epoxy as matrix. The fibers were arranged to make a unidirectional 0° and bidirectional (0°/90°). Composite manufacturing method used hand lay-up and vacuum bagging. Tensile test conducted according to standard size ASTM D3039, and the results were analyzed using two parameters Weibull distribution. The results showed that the hybrid thermosetting bamboo-E-Glass composites have potentials to be made as quadcopter frame structures.
Impact Properties of Hemp Natural – Glass Fibers Hybrid Polypropylene Sandwich Composites Lies Banowati; I Putu Udawan Pertama
Indonesian Journal of Applied Research (IJAR) Vol. 4 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Applied Research (IJAR)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/ijar.v4i2.299

Abstract

One way to improve the mechanical properties of composite structures is by hybridizing natural and synthetic fibers. Besides that, combined with sandwich structure composites consists of two relatively strong, thin, and stiff faces separated by a core, for example, balsa, foam, and honeycomb, a relatively thick lightweight. This research develops sandwich composites for structures that have able to withstand high loads and modulus-to-weight ratios but can absorb impacts through impact tests by utilizing the raw material of jute natural fiber, which is abundant in Indonesia so that this research study can predict the effect of variations in the hybridization of hemp natural fiber and the combination of hemp natural fiber with e-glass using polypropylene core sandwich composites by using hand lay-up and vacuum bagging methods. The current impact test results show that the hemp natural-e-glass fibers hybrid sandwich composites get a higher impact strength with a value of 0,019 J/mm² than the hemp-PP honeycomb hybrid sandwich composite with a value of 0,013 J/mm². It shows that by combining e-glass fiber in the composite, it can increase its impact strength and can be a lightweight structural material as being a new alternative material of jute and e-glass natural fiber hybrid sandwich composites with polypropylene cores to substitute conventional materials such as metals which is potential for applications in the automotive, building, and unmanned aerial vehicle industries.
SOSIALISASI DAN PELATIHAN MENGANYAM SERAT ALAM UNTUK PENGUAT PADA TEKNOLOGI TEPAT GUNA BIOKOMPOSIT TERMOPLASTIK DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN BAKU KERAJINAN TANGAN DI DESA GADOBANGKONG, NGAMPRAH, KABUPATEN BANDUNG BARAT Lies Banowati; Asep R Rukmana; Endang Susilawati; Budi Mulyati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS) Vol. 2 No. 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (ABDIMAS) VOL. 2 NO. 1 DESEMBER 2023
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/abdimas.v2i1.715

Abstract

Gadobangkong adalah desa di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang mempunyai visi yaitu terwujudnya masyarakat desa yang cerdas, berakhlak mulia, mandiri, dan sejahtera yang dilandasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat di desa Gadobangkong untuk mensolusi masalah keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pengaplikasian serat biomassa atau serat alam yang ketersediannya melimpah namun belum didayagunakan secara maksimal. Tujuan pengabdian masyarakat adalah mengaplikasikan hasil riset penulis mengenai teknologi tepat guna biokomposit termoplastik serat alam berkelanjutan untuk masyarakat desa. Pelatihan dan bimbingan teknis oleh tim pelaksana kepada mitra mengenai menganyam atau menyusun serat biomassa yang akan digunakan sebagai penguat pada biokomposit termoplastik kepada mitra. Dengan mentransfer teknologi pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diharapkan implementasi teknologi bermanfaat untuk meningkatkan nilai jual serat biomassa untuk diaplikasikan sebagai penguat pada biokomposit termoplastik dengan pengikat daaur ulang sampah plastik yang telah diolah menjadi serpih plastik. Hasil pengabdian masyarakat adalah kerajinanan tangan tatakan gelas berbahan baku bikomposit termoplastik penerapan teknologi tepat guna komposit untuk meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai teknologi tepat guna yang dilakukan melalui pelatihan ke mitra masyarakat ibu PKK, pemulung sampah plastik, karang taruna di desa Gadobangkong, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.