Agar pondasinya kuat maka diperlukan persiapan keluarga sakinah melalui pranikah yang disampaikan kepada pasangan calon suami istri. Kelekatan emosi (attachment), dan ikatan (bonding), merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak. Pada masa awal kehidupannya anak mengembangkan hubungan emosi yang mendalam dengan orang dewasa yang secara teratur merawatnya. Jika kelekatan positif dan aman, maka seseorang mempunyai dasar untuk berkembang menjadi individu yang kompeten, memiliki hubungan sosial positif dan matang secara emosional. Sebaliknya, jika hubungan kelekatannya negatif dan tidak aman, saat seseorang tumbuh mungkin dirinya akan menghadapi kesulitan dalam hubungan sosial serta dalam penanganan emosi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelekatan anak pada orang tua dipengaruhi oleh program bimbingan perkawinan di awal pernikahan yang didapat oleh pasangan suami-istri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen satu kelompok untuk komunitas ibu muda yang memiliki balita usia 2-6 tahun, sejumlah 24 orang ibu. Responden mengisi angket yang diberikan melalui google form. Penelitian dilaksanakan untuk komunitas ibu muda Puri Duren Asri 4 Jatiasih Kota Bekasi. Hubungan bimbingan Perkawinan terhadap kelekatan anak diperoleh bahwa ada sebanyak 18 (85,7%) kelekatan anak dengan bimbingan perkawinan yang baik, sedangkan kelekatan anak yang kurang baik ada 6 (35,3%). Hasil Uji Statistik diperoleh nilai P value 0,002, maka disimpulkan ada perbedaan yang siqnifikan bimbingan perkawinan dengan kelekatan anak. Dari hasil analisis factor resiko diperoleh nilai OR =11,00, artinya bimbingan perkawinan yang kurang baik mempunyai resiko 11 kali terhadap kurang baiknya kelekatan anak, dibandingkan dengan bimbingan perkawinan.