Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Identitas Agama dan Pola Gerakan Sosial (Studi Kasus Front Pembela Islam Di Kota Palembang) Rendi Ariansyah; Masyhur Masyhur
Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization Vol 1 No 1 (2020): Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization
Publisher : Program Studi Politik Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ampera.v1i1.5206

Abstract

The title of this research is "Religious Identity and Social Movement Pattern (Case Study of Islamic Defenders Front in Palembang City)". This study examines the pattern of FPI social movements in the city of Palembang in upholding Amar Ma'ruf Nahi Munkar and the impact of the use of the religious identity. This paper parses and discusses how the FPI in eradicating immoral place (Controling) and other social activities carried out by the Islamic Defenders Front in the city of Palembang and how the impact of the use of religious identity on the FPI social movement in the city of Palembang. The method used in this study is a qualitative method that is the method of field research. In this study there are two sources of data, namely primary data and secondary data sources. Data collection techniques through observation, interviews, documentation and data were analyzed descriptively qualitatively. Determination of informants in research carried out in a manner that has been determined. The informants chosen in this study were the Chairperson of Palembang City FPI, Palembang City FPI Secretary and Palembang City FPI Secretary General Wing. The findings obtained from this study include, first, the pattern of field action used by the Islamic Defenders Front is controling immoral places. Islamic Defenders Front usually do after getting reports from the public and of course follow the procedures that have been determined by the standard procedures of FPI. Secondly, the pattern of the FPI movement in religious activities that is, conducting Majlis Ta'lim or Tabligh Akbar from mosques, especially in the Daarul Muttaqin mosque, is carried out every Saturday night. Then the routine recitation of the FPI maracas every evening Friday, and open preaching training in the city of Palembang, so the organization's religious activities are open to the public. Third, the pattern of the FPI movement in social activities that is, in the field of education FPI provides education in a strict manner especially religious education, such as chanting, memorizing the Qur'an and other religious knowledge. As for FPI health activities in Palembang City generally in South Sumatra, such as blood donations, mass circumcision, providing ambulance cars, social services and opening posts for those affected by the disaster, be it fires, landslides and other disasters in South Sumatra. HILMI is a subsidiary of the FPI organization that moves to help when there is a disaster that occurred in South Sumatra. Fourth, the FPI movement pattern in political activities to voice or support candidates who ask for help from FPI, there must first be an agreement and help or defend Muslims and fight for Islamic law. If the candidates are willing, FPI is ready to help fight for their aspirations through political channels. The impact of the use of religious identity on the patterns of movement carried out by FPI in its activities has always been responded well from the government and accepted by the community. Because the impact of every movement or action there has never been a conflict between the government and the people in Palembang City.
Perilaku Politik Budaya Jawa dalam Warga Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur Riana Hartati; Masyhur Masyhur; Yulion Zalpa
Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization Vol 2 No 1 (2021): Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization
Publisher : Program Studi Politik Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ampera.v2i1.7429

Abstract

penelitian ini dibuat dengan rumusan masalah bagaimana budaya masyarakat Jawa dalam memilih pemimpin, serta bagaimana hubungan budaya Jawa dan perilaku warga desa Tanjung Mas Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yang mana pada jenis penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan gambaran pada permasalahan yang ada di lokasi penelitian untuk menjawab rumusan masalah, kemudian teknik penelitian menggunakan cara observasi, wawancara yang dilakukan kepada masyarakat desa Tanjung Mas untuk mendapatkan informasi dan dokumentasi yang dilakukan di kantor desa Tanjung Mas yang digunakan untuk data tambahan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa hubungan budaya Jawa dan Perilaku Politik warga desa Tanjung Mas saling berhubungan,hal ini dibuktikan dengan masih terjaga dan diterapkannya tradisi suku Jawa didesa Tanjung Mas dan kekerabatan yang erat menjadi salah satu segi yang dilihat dalam memilih seorang pemimpin yang secara teori perilaku memilih terdapat dalam pendekatan sosiologis, yang mana dalam pendekatan ini dalam memilih seorang pemimpin atau kandikat melihat dari segi suku, keluarga (kekerabatan), agama, etnis dan ekonomi
Peran Tokoh Agama Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik di Pilkada 2018 di Desa Batung Yel Parta Sari; Masyhur Masyhur; Muhammad Sirajudin Fikri
Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization Vol 2 No 2 (2021): Ampera: A Research Journal on Politics and Islamic Civilization
Publisher : Program Studi Politik Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ampera.v2i2.8020

Abstract

Abstract Regional head elections cannot be separated from the political dynamics that occur in the village. In various regions, the use of identity politics is rampant as campaign material. Therefore, Bawaslu is collaborating with religious leaders to make several movements against the politicization of religion and the issue of identity politics in the 2018 Pilkada campaign. Because the explanation of religious leaders will be very important to cool the warm atmosphere of the 2018 Pilkada campaign. The same is the case with the regional head elections in Betung Village. namely by prioritizing a religious figure as someone who can provide a broad understanding of the 2018 Banyuasin Pilkada. This research was conducted using qualitative data types. The data source is done by using primary data obtained from field studies and secondary data obtained from literature studies which are then processed and analyzed qualitatively in order to obtain conclusions. Based on the results of research and data analysis, it can be concluded that religious leaders have a very important role in regional head elections in Betung Village. Keywords: religious leaders, regional heads
Memperkenalkan Semiotika Kesantrian Sebagai Persiapan Membangun Negeri Munandar Munandar; Dolla Sobari; Masyhur Masyhur
BIDIK: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022): Bidik: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bidik.v3i1.10683

Abstract

Abstract Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berbasis agama, baik yang berbasis tradisional maupun yang modern. Pesantren mengajarkan al-Qur’an dan Bahasa Arab, ilmu keislaman, dan ketrampilan hidup. Pelajar di Pesantren disebut santri. Mereka dididik dan diasah untuk menjadi generasi yang mempunyai peran besar dalam membangun negeri, baik di bidang keagamaan, pendidikan, social masyarakat pemerintahan maupun perpolitikan. Rutinitas santri dalam mengenyam pendidikan berlangsung selama 24 jam. proses Pendidikan ini menjadikan mareka memiliki kemampuan dan ketrampilan serta daya saing sebagai persiapan untuk membangun Indonesia kedepan. Para santri terbiasa mengaji dan mengkaji al-Qur’an sebagai pondasi menganalisis permasalahan bangsa. Mereka terbiasa memakai jas dan dasi sebagai persiapan untuk terjun di ajang-ajang bergengsi. Simbol-simbol sebagai anak bangsa yang sukses dan kontributif telah mereka gunakan sejak dini. Harapan kedepan, mereka akan berperan aktif dalam membangun negeri ini. Abstract Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berbasis agama, baik yang berbasis tradisional maupun yang modern. Pesantren mengajarkan al-Qur’an dan Bahasa Arab, ilmu keislaman, dan ketrampilan hidup. Pelajar di Pesantren disebut santri. Mereka dididik dan diasah untuk menjadi generasi yang mempunyai peran besar dalam membangun negeri, baik di bidang keagamaan, pendidikan, social masyarakat pemerintahan maupun perpolitikan. Rutinitas santri dalam mengenyam pendidikan berlangsung selama 24 jam. proses Pendidikan ini menjadikan mareka memiliki kemampuan dan ketrampilan serta daya saing sebagai persiapan untuk membangun Indonesia kedepan. Para santri terbiasa mengaji dan mengkaji al-Qur’an sebagai pondasi menganalisis permasalahan bangsa. Mereka terbiasa memakai jas dan dasi sebagai persiapan untuk terjun di ajang-ajang bergengsi. Simbol-simbol sebagai anak bangsa yang sukses dan kontributif telah mereka gunakan sejak dini. Harapan kedepan, mereka akan berperan aktif dalam membangun negeri ini.
INTERNATIONALIZATION OF AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH IN SOUTHEAST ASIA: ANALYSIS OF THE DA’WAH MOVEMENT KH ALI TUNGKAL Saidina Usman; Ris'an Rusli; Masyhur Masyhur; Makmur Harun
Akademika : Jurnal Pemikiran Islam Vol 27 No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/akademika.v27i2.5455

Abstract

The internationalization of Ahlussunnah Waljama'ah Islam in Southeast Asia in particular is growing rapidly. The spirit of maintaining the scientific sanad and teachings of Ahlussunnah Waljama'ah is one of the efforts to internationalize the role of KH Ali Tungkal's da'wah. With qualitative-descriptive and pure field research using bibliographical data methods, documentation, and interview results through a historical approach, this study explores: (1) The characteristics of the Islamic da'wah of Ahlussunnah Waljama'ah KH Ali Tungkal. (2) The Urgency of Internationalization of Ahlussunnah Waljama'ah Islam in Southeast Asia in a contemporary context with. The results of this study show that: (1) the characteristics of KH Ali Tungkal's missionary strategy movement, namely by establishing the Qadiriyah wa Naqsabandiyah (TQN) Tarekat. KH Ali Tungkal also founded the Al Baqiatus Shalihat Islamic boarding school. The characteristics of KH Ali Tungkal's da'wah material generally follow the Ahlussunnah Waljama'ah school. KH Ali Tungkal's da'wah material was planned as much as possible by referring to the books of Kifâyat al-Awwâm, Tuhfat al-Murȋd 'alâ Syarh Jauharat al-Tawhȋd, Syarh Hikam li 'Abdullâh al-Syarqâwȋ, Kifâyat al-Mubtadi'ȋn, Aqâ'id al -Faith and 'Charity Ma'rifah. The method of preaching KH Ali Tungkal both in the Al-Baqiyat Islamic Boarding School environment and in the community with Bil Lisan and Bil Qalam da'wah. (2) The internationalization of Ahlussunnah Waljama'ah Islam with tolerance, moderation, balance, and friendliness to all mankind is the most important thing in the context of Muslims in the contemporary era. So that KH Ali Tungkal's students are in Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand. Internationalization and universalization of Islam Ahlussunnah Waljama'ah are increasingly unavoidable.