Suciati YR
a:1:{s:5:"en_US";s:28:"STIKes Dharma Husada Bandung";}

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI KEMATIAN IBU DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUMDALAM PROSES RUJUKAN DI KOTA CIMAHI Suciati YR; Suryani Soepardan; Ma’mun Sutisna
JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMU- ILMU KEPERAWATAN, KEBIDANAN, FARMASI DAN ANALIS KESEHATAN, SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS Vol. 5 No. 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jurkes.v5i2.43

Abstract

Perdarahan postpartum merupakan penyebab kematian langsung yang dapat terjadi segera setelah persalinan, sehingga memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Menurut Rustam (2012), faktor yang memengaruhi keberhasilan penanganan perdarahan meliputi deteksi dini, penanganan awal kegawatdaruratan, serta rujukan yang tepat. Apabila faktor tersebut tidak maksimal, maka akan berakhir dengan kematian ibu. Hal tersebut yang terjadi di Kota Cimahi tahun 2016 terdapat empat kematian ibu yang disebabkan perdarahan postpartum dan ibu meninggal dalam proses rujukan. Bidan sebagai pemberi pelayanan harus memiliki kompetensi menangani perdarahan postpartum, karena apabila penanganan tidak cepat dan tepat akan berakibat kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan dan sikap bidan dalam penanganan perdarahan postpartum dan proses rujukan serta kelengkapan, penggunaan sarana prasarana praktik bidan. Desain penelitian yang digunakan kualitatif dengan metode Case Study melalui pendekatan retrospektif. Subjek penelitian adalah 9 orang bidan pada 3 BPM dan 1 klinik utama di wilayah Kota Cimahi. Analisis data menggunakan uji keabsakan dan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian diketahui pengetahuan bidan terkatagori kurang baik meliputi aspek penanganan kegawatdaruratan harus dilakukan segera, cepat dan tepat, penanganan pra rujukan, serta pemahaman prosedur rujukan ke rumah sakit terdekat dengan fasilitas kesehatan yang lebih mampu. Sikap bidan terkatagori kurang baik meliputi aspek keseimbangan pemberian cairan kristaloid dengan jumlah perdarahan, sehingga ibu mengalami syok dan penurunan kesadaran serta rujukan ke rumah sakit yang kurang tepat sehingga ibu di rujuk kembali ke rumah sakit lain, bahkan terdapat ibu yang meninggal di perjalanan. Kelengkapan dan penggunaan sarana prasarana terkatagori kurang lengkap meliputi alat spekulum SIM, folley kateter, SOP, penempatan tempat tidur persalinan tidak ergonomis, dan troly emergensi. Simpulan : penanganan perdarahan postpartum dalam proses rujukan oleh bidan belum sesuai standar yaitu dalam aspek penanganan kegawatdaruratan cepat dan tepat meliputi keseimbangan pemberian cairan kristaloid dengan jumlah perdarahan dan tindakan lain karena ketidak lengkapan sarana prasarana