I Ketut Eli Supartika
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Histopatologi Tumor Kelenjar Mammae pada Anjing Di Denpasar Berdasarkan Umur dan Ras Yulestari, Prista Oktafebri; Berata, I Ketut; Supartika, I Ketut Eli
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (3) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.403 KB)

Abstract

Tujuan dari studi ini yaitu untuk mengetahui variasi tingkat keganasan lesi histopatologi tumor kelenjar mammae pada anjing berdasarkan umur dan ras. Sampel berupa sediaan diambil dari koleksi Laboratorium Patologi Balai Basar Veteriner, Denpasar tahun 1998 sampai 2012. Penelitian menggunakan 22 sampel preparat tumor kelenjar mammae. Tingkat keganasan tumor (grading) didasarkan pada pembentukan tubulus (skor 1-3), pleomorfik nukleus (skor 1-3) dan jumlah mitosis (skor 1-3). Pemeriksaan dilakukan menurut metode Elston dan Willis (1991). Hasil pemeriksaan histopatologi berdasarkan umur menunjukkan adanya variasi tingkat keganasan tumor kelenjar mammae dan dominan terjadi pada umur empat tahun ke atas. Tidak ada keterkaitan antara variasi tingkat keganasan dengan ras anjing. Simpulan yang dapat di tarik bahwa tingkat keganasan tumor kelenjar mammae berkaitan dengan umur.
Gambaran Histopatologi Penyebaran Tumor Mammae pada Anjing Melalui Pembuluh Darah dan Limfe Sartini, Sari; Berata, I Ketut; Supartika, I Ketut Eli
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (5) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.319 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang tumor kelenjar mammae pada anjing yang menyebar melalui pembuluh darah dan limfe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya metastase tumor melalui darah dan pembuluh limfe. Penelitian ini menggunakan 20 sampel preparat anjing yang positif terkena tumor mammae antara tahun 2008-2014. Indikasi penyebaran metastase tumor mammae berdasarkan adanya temuan sel tumor pada pembuluh darah dan pembuluh limfe kelenjar mammae. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menemukan semua kasus tumor mammae pada anjing termasuk dalam kategori ganas. Sepuluh dari 20 kasus telah mengindikasikan adanya metastase sel-sel tumor melalui pembuluh darah dan pembuluh limfe ke organ tubuh lainnya. Secara histopatologi, adanya metastase sel-sel tumor ditandai dengan adanya sel-sel tumor di dalam pembuluh darah dan pembuluh limfe. Sel tumor tunggal atau bergerombol terlihat menempel pada dinding pembuluh darah dan pembuluh limfe dengan bentuk dan ukuran sel yang bervariasi. 50% kasus tumor kelenjar mammae telah mengindikasikan adanya metastase sel-sel tumor melalui pembuluh darah dan limfe.
Nekrosis Limpa, Infiltrasi Sel Radang dan Hemoragi Jantung pada Ayam Kampung yang Diberikan Minyak Rajas secara Oral Nugraha, Gede Wiyasa Ardy; Sudira, I Wayan; Supartika, I Ketut Eli
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (5) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.5.735

Abstract

Minyak rajas digunakan oleh peternak ayam sebagai bahan peningkat produktivitas, khususnya pemacu pertumbuhan. Minyak rajas memiliki banyak zat aktif yang jika dikombinasikan belum diketahui efek negatif yang dihasilkan terhadap tubuh ayam kampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak rajas secara oral terhadap gambaran histopatologi limpa dan jantung ayam kampung. Sebanyak 24 ekor ayam kampung jantan berumur delapan minggu dengan bobot 500-800 g digunakan dalam penelitian ini. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancang acak lengkap. Hewan coba diambil secara acak dan dibagi menjadi empat perlakuan yaitu P0 (tanpa pemberian minyak rajas), P1 (0,1 mL/kgbb), P2 (0,2 mL/kgbb) dan P3 (0,4 mL/kgbb) dengan masing-masing perlakuan terdiri dari enam ekor ayam. Perlakuan sampel diawali dengan masa adaptasi satu minggu dengan pemberian pakan dan air minum ad libitum kepada semua perlakuan. Pada minggu ke-2 sampai minggu ke-4, ayam-ayam P1, P2 dan P3 diberi minyak rajas sesuai dosis, dicampur kedalam pakan dan diberikan secara oral, sedangkan kelompok P0 tidak. Pengambilan sampel organ limpa dan jantung dilakukan setelah ayam dikorbankan nyawanya dengan cara dislokasi os Vertebrae cervicalis guna pembuatan preparat histopatologi untuk melihat adanya hemoragi, infiltrasi sel radang, dan nekrosis. Pewarnaan yang digunakan adalah pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Berdasarkan hasil pengamatan histopatologi limpa, ditemukan nekrosis pada perlakuan P1(14,50) dan P3(14,50). Pada pengamatan histopatologi jantung, ditemukan infiltrasi sel radang pada perlakuan P0(15,83), P1(14,17) dan P3(12,50) serta adanya hemoragi pada perlakuan P0(12,83), P1(11,50), P2(14,17), dan P3(11,50). Simpulannya adalah minyak rajas tidak memberikan perubahan yang berarti terhadap gambaran histopatologi limpa dan jantung ayam kampung, dengan demikian aman digunakan.