Claim Missing Document
Check
Articles

Laporan Kasus: Patologi Balantidiosis pada Babi Purnama, Komang Andika; Kardena, I Made; Berata, I Ketut; Winaya, Ida Bagus Oka; Adi, Anak Agung Ayu Mirah
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (1) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.518 KB) | DOI: 10.19087/imv.2019.8.1.1

Abstract

Balantidium coli (B. coli) adalah salah satu dari parasit protozoa pencernaan yang dapat menginfeksi hewan ternak terutama babi. Hewan yang dijadikan studi kasus adalah seekor babi landrace yang berumur sekitar dua bulan, berasal dari Desa Yeh Gangga Kabupaten Tabanan, Bali. Babi kasus didapatkan dalam keadaan sakit selama tiga hari dengan tanda klinis diare berwarna agak putih dan berlendir, lemas, tidak mau makan, kurus dan akhirnya mati. Perubahan patologi anatomi yang teramati peritonitis, pada kolon dan usus halus mengalami distensi, edema, dan pada mukosa usus perdarahan, terutama pada kolon dan sekum. Pada pemeriksaan histopatologi ditemukan infiltrasi sel radang limfosit dan polimorfonuklear dan ditemukan adanya protozoa B. coli di dalam tunika mukosa sampai tunika sub mukosa kolon. Simpulannya adalah babi terserang penyakit balantidiosis.
Perbandingan Autolisis Organ Jantung dan Ginjal Sapi Bali pada Beberapa Periode Waktu Pasca Penyembelihan Hasan, Farhan Abdul; Berata, I Ketut; Kardena, I Made
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (4) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.24 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat autolisis yang terjadi pada organ jantung dan ginjal sapi bali. Penelitian ini menggunakan 14 sempel preparat yang terdiri dari organ jantung dan ginjal. Sampel dalam penelitian ini berasal dari Rumah Potong Hewan Kota Denpasar yang masing-masing jaringan tersebut terbagi menjadi tujuh sampel yang selanjutnya diproses dalam pembuatan preparat histopatologi pada waktu 0, 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 jam pasca penyembelihan. Ke-14 sampel yang digunakan ini diwarnai dengan pewarnaan Harris Hematoksilin-Eosin, kemudian diperiksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 400 dan 1000 kali. Preparat diamati dengan mengitung jumlah sel yang mengalami autolisis pada otot jantung dan tubulus ginjal sesuai dengan interval waktu. Hasil pemeriksaan histopatologi organ jantung dan ginjal sapi bali menunjukan tingkat autolisis yang terjadi pada organ jantung yang dimulai dari jam ke-6 pasca memotongan. Sedangkan ginjal mengalami proses autolisis yang dimulai pada jam ke-4 pasca penyembelihan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, proses autolisis pada organ jantung lebih cepat dibandingkan organ ginjal.
Studi Histopatologi Hepar Tikus Putih yang Diinduksi Aspirin Pasca Pemberian Madu Per Oral Helena Sibarani, Nesia Masniari; Berata, I Ketut; Arjana, Anak Agung Gede
Indonesia Medicus Veterinus Vol 2 (5) 2013
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.174 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui histopatologi hepar tikus putih (Rattus novergicus) yang diinduksi aspirin pasca diberi madu secara oral. Penelitian menggunakan tikus putih Wistar jantan, umur 2 bulan, berat badan rerata 200 gram. Sebanyak 24 ekor tikus dibagi dalam 4 kelompok, dengan perlakuan control: diberi aquadest peroral l ml/200gram BB, perlakuan 1, 2 dan 3 diberi madu masing- masing l ml/200gram BB. 2 m1/200gram, 3 ml/200gram BB tikus. Pemberian madu per oral selama 7 hari dan pada hari ke-7 seluruh tikus diberi aspirin masing-masing dosis 150 mg/ekor, Pada hari ke-8, seluruh tikus dinekropsi dan organ hepar diambil untuk selanjutnya dibuat preparat histologi dengan metode blok parafin dan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE). Pengamatan preparat dilakukan dalam 5 lapang pandang mikroskopik meliputi adanya kongesti, peradangan, hemoragi dan nekrosis. Data hasil pemeriksaan dianalisis dengan uji statistik non parametric Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan lesi kongesti dan peradangan antara kontrol dengan perlakuan 1, 2 dan 3. Tidak ada perbedaan lesi yang signifikan antara perlakuan 1, 2 dan 3. Kesimpulannya adalah ada peran madu sebagai barier pada mukosa lambung dan usus terhadap efek samping aspirin sebagai zat hepatotoksik.
Studi Histopatologi Tumor Kelenjar Mammae pada Anjing Di Denpasar Berdasarkan Umur dan Ras Yulestari, Prista Oktafebri; Berata, I Ketut; Supartika, I Ketut Eli
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (3) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.403 KB)

Abstract

Tujuan dari studi ini yaitu untuk mengetahui variasi tingkat keganasan lesi histopatologi tumor kelenjar mammae pada anjing berdasarkan umur dan ras. Sampel berupa sediaan diambil dari koleksi Laboratorium Patologi Balai Basar Veteriner, Denpasar tahun 1998 sampai 2012. Penelitian menggunakan 22 sampel preparat tumor kelenjar mammae. Tingkat keganasan tumor (grading) didasarkan pada pembentukan tubulus (skor 1-3), pleomorfik nukleus (skor 1-3) dan jumlah mitosis (skor 1-3). Pemeriksaan dilakukan menurut metode Elston dan Willis (1991). Hasil pemeriksaan histopatologi berdasarkan umur menunjukkan adanya variasi tingkat keganasan tumor kelenjar mammae dan dominan terjadi pada umur empat tahun ke atas. Tidak ada keterkaitan antara variasi tingkat keganasan dengan ras anjing. Simpulan yang dapat di tarik bahwa tingkat keganasan tumor kelenjar mammae berkaitan dengan umur.
Perubahan Histopatologi Uterus pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Akibat Pemberian Ragi Tape Duwiri, Christine Valeri; Samsuri, Samsuri; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (3) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.576 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan gambaran histopatologi uterus tikus putih akibat pemberian ragi tape dalam beberapa dosis dan lama pemberian. Sebanyak 24 ekor tikus putih digunakan dalam penelitian ini. Sampel diambil dari bagian uterus yang diberikan pakan pellet dengan penambahan ragi tape. Tikus putih dikelompokkan menjadi 4 perlakuan dan 6 ulangan yaitu P0: kontrol; P1: pemberian ragi tape 100 mg/kg BB; P2: pemberian ragi tape 200 mg/kg BB; dan P3: pemberian ragi tape 300 mg/kg BB. Tikus putih dinekropsi pada minggu ke 3 pada semua kelompok perlakuan. Jaringan uterus diambil untuk pembuatan preparat dan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE). Parameter yang diamati meliputi adanya nekrosis dan proliferasi sel epitel endometrium uterus. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan pemberian perlakuan dengan ragi tape berbeda nyata pada nekrosis dan proliferasi sel epitel. Kedua lesi tersebut terdapat pada tikus yang diberikan perlakuan dibandingkan kontrol.
Gambaran Patologi Anatomi dan Histopatologi Kulit Anjing yang Terinfeksi Demodekosis Putra, I Putu Agus Antara; Budiartawan, I Komang Alit; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (1) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1353.892 KB) | DOI: 10.19087/imv.2019.8.1.90

Abstract

Studi kasus ini bertujuan untuk mengamati perubahan patologi anatomi dan histopatologi kulit anjing yang terinfeksi tungau Demodex sp. Pengamatan perubahan makroskopis dilakukan dengan melihat perubahan pada sistem integument (kulit), pemeriksaan deep skin scraping kulit, sedangkan perubahan histopatologi dilakukan dengan membuat preparat histopatologi kulit yang diwarnai dengan pewarnaan hematoxylin dan eosin. Lesi histopatologi diamati dengan mikroskop pembesaran 100X, 400X dan 1000X. Berdasarkan hasil pemeriksaan anjing kasus mengalami pruritus, eritema, alopesia yang bersifat general, scale, pustula, dan crusta. Secara histopatologi ditemukan perubahan berupa folikulitis, furunkulosis, infiltrasi sel radang stratum korneum dan stratum spinosum, dan ditemukan agen tungau Demodex sp.
Studi Histopatologi Mukosa Saluran Empedu Sapi Bali yang Terinfeksi Cacing Hati (Fasciola Gigantica) Putu Adriyati, Gusti Agung Ayu; Winaya, Ida Bagus Oka; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (1) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.147 KB)

Abstract

Fasciolosis adalah infeksi parasit pada jaringan hati yang disebabkan oleh Fasciola hepatica dan F. gigantica. Perubahan patologi pada kejadian fasciolosis sapi terutama disebabkan oleh adanya aktivitas migrasi dan iritasi spini tegumen F. gigantica. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya variasi lesi seperti nekrosis, peradangan, perdarahan, dan fibrosis pada mukosa saluran empedu sapi bali yang terinfeksi oleh cacing hati F. gigantica. Penelitian ini menggunakan 35 sampel saluran empedu sapi bali yang terinfeksi F. gigantica dan tujuh sampel yang tidak terinfeksi F. gigantica. Sampel saluran empedu kemudian diproses untuk dibuat preparat histopatologi dan diwarnai menggunakan metode Harris Haematoxylin Eosin. Hasil pemeriksaan mikroskopis pada mukosa saluran empedu sapi bali yang terinfeksi F. gigantica sesuai variasi lesi yang diperiksa,diperoleh lesi nekrosis pada 35 sampel saluran empedu (100%), perdarahan pada 18 sampel (51,4%), lesi peradangan pada 35 sampel (100%), dan fibrosis pada 35 sampel (100%). Dapat disimpulkan bahwa dari kasus fasciolosis sapi dari kasus lapangan terjadi variasi lesi akibat infeksi F. gigantica.
Pengamatan Makroskopis Kadaver Ayam Broiler di Rumah Pemotongan Unggas Pt. Ciomas Adisatwa di Desa Kaba-Kaba, Tabanan, Bali Yang Didasarkan Atas Kausa Primanya Prasetyo, Dhinar Wahyu; Rudyanto, Mas Djoko; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 3 (1) 2014
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.856 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga penyakit pada kadaver ayam broiler yang disebabkan oleh viral, bakterial dan parasitik di Rumah Pemotongan Unggas (RPU) PT. Ciomas Adisatwa di Desa Kaba-Kaba, Tabanan. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan patologi anatomik pada 100 kadaver yang berasal dari budidaya peternakan ayam broiler di Tabanan, Denpasar, Badung, Klungkung, Bangli, Karang asem dan Jembrana. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kadaver broiler di RPU PT. Ciomas Adisatwa di Desa Kaba-Kaba, Tabanan, diduga yang terinfeksi penyakit baterial yaitu CRD 43 ekor, snot 4 ekor, penyakit viral yaitu ND 13 ekor, Gumboro 5 ekor, penyakit viral yaitu koksidiosis 1 ekor, sebab lain 33 ekor. Di Kabupaten Badung terdapat 3 ekor diduga sebab lain.Di Kabupaten Tabanan  penyakit yang teramati masing-masing 30% (30 ekor) diduga CRD, 1% (1 ekor) diduga koksidiosis dan 5% (5 ekor) diduga sebab lain. Di Kabupaten Bangli 7% (7 ekor) diduga CRD, 13% (13 ekor) diduga ND, 3% (3 ekor) diduga gumboro, 7% (7 ekor) diduga sebab lain. Di Kabupaten Klungkung 2% (2 ekor) diduga snot,  2% (2 ekor) diduga gumboro dan 4% (4 ekor) diduga sebab lain. Di Pkp 2% (2 ekor) diduga CRD, 1% (1 ekor) diduga koksidiosis dan 9% (9 ekor) diduga sebab lain. Di Kabupaten Karang asem 1% (1 ekor) diduga CRD. Di Kabupaten Jembrana 3% (3 ekor) diduga CRD, 2% (2 ekor) diduga snot, 5% (5 ekor) diduga sebab lain.
Madu Berefek Protektif Terhadap Infiltrasi Sel Radang dan Perdarahan Ginjal Akibat Induksi Aspirin Ndagu, Lusiana Flora; Berata, I Ketut; Gde Arjana, Anak Agung
Indonesia Medicus Veterinus Vol 2 (1) 2013
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.294 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian madu terhadap histopatologi ginjal tikus putih yang diinduksi aspirin. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Penelitian bersifat eksperimental laboratorik dengan sampel yang digunakan berupa 24 ekor tikus putih jantan dengan berat rata- rata 180- 200 gram, yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan dan 6 kali ulangan. Semua tikus putih diberi perlakuan dimana Kelompok Kontrol (KK) diberi aquades, Kelompok Perlakuan 1 (KP 1) diberi madu dosis 1 cc, Kelompok Perlakuan 2 (KP 2) diberi madu 2 cc, Kelompok Perlakuan 3 (KP 3) diberi madu 3 cc secara peroral selama tujuh hari, pada hari ke enam dan tujuh diberi aspirin pada semua kelompok perlakuan dengan dosis 150 mg/kg BB tikus putih. Pada hari ke delapan tikus putih dikorbankan dengan cara euthanasia dengan menggunakan ether, kemudian organ ginjal diambil untuk selanjutnya dibuat preparat histologi dengan metode perwarnaan Harris Hematoksilin dan Eosin (HE). Gambaran histopatologi ginjal yang diamati dan dinilai berdasarkan kerusakan histologi berupa kongesti, infiltrasi sel radang pendarahan, dan nekrosis. Hasil ditentukan dengan skoring kemudian dilanjutkan dengan analisis statistik non parametrik Kruskall Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil dari uji Kruskall Wallis menunjukkan pemberian berbagai dosis madu berpengaruh nyata (P 0,05) terhadap infiltrasi sel radang dan perdarahan. Hasil uji Mann-Whitney perbedaan pemberian dosis madu antara KK dengan KP 2, KK dengan KP 3, KP 1 dengan KP 3 berpengaruh sangat nyata ( 0,01) terhadap infiltrasi sel radang dan perdarahan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa madu terbukti memiliki efek protektif dalam mencegah infiltrasi sel radang dan pendarahan sel ginjal yang diinduksi aspirin.
Gambaran Histopatologi Hati Tikus Putih yang Diberikan Deksametason dan Vitamin E Insani, Aulia; Suri, Sam; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 4 (3) 2015
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.425 KB)

Abstract

Deksametason merupakan glukokortikosteroid yang banyak digunakan di masyarakat, penggunaan jangka waktu lama dan dosis besar dapat mengganggu fungsi dan struktur hati. Untuk mengurangi efek samping pemberian deksametason, maka diberikan vitamin E. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa  vitamin E dapat memperbaiki organ hati akibat efek samping deksametason, yang diperiksa secara histopatologi. Penelitian menggunakan 25 ekor tikus putih jantan, dibagi dalam lima kelompok perlakuan, yaitu kontrol(-), tidak diberi deksametason dan vitamin E; kontrol (+) diberikan deksametason  dosis 0,13 mg/kg, P1  diberikan deksametason 0,13 mg/kg dan vitamin E dosis 100 mg/kg, P2 deksametason dosis 0,13 mg/kg dan vitamin E  dosis 150 mg/kg, P3 deksametason 0,13 mg/kg dan vitamin E dosis 200 mg/kg. Setelah 14 hari, semua tikus dikorbankan nyawanya (nekropsi), selanjutnya diambil organ hatinya untuk pembuatan preparat histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Variabel yang diperiksa didasarkan pada perubahan normal (skor1) perdarahan (skor 2), degenerasi (skor 3) dan nekrosis (skor 4). Dari hasil pengamatan histologi dari semua subyek perlakuan. Kontrol negatif (-) tergolong dalam kategori skor 1, kontrol positif (+) ini tergolong dalam skor 4, kelompok tikus putih P1 4 subyek skor 2 dan 1 subyek skor 3, kelompok P2 4 subyek skor 3 dan 1 subyek skor 4, dan kelompok P3 4 subyek skor 3 dan 1 subyek skor 4. Hasil penelitian menunjukkan nilai rerata skor perbaikan hati yang signifikan pada semua perlakuan, namun pada kelompok perlakuan P1 hasil rerata skoring yang paling mendekati kontrol (-). Kesimpulan penelitian ini adalah vitamin E dosis 100 mg/kg terbukti terbaik mengurangi efek samping deksametason.
Co-Authors Afrizal Choirul Umam Agnes Endang Tri H Aida Lousie Tenden Rompis Ainul - Hidayah Alviana Rizqiyah Utami Anak Agung Ayu Mirah Adi Anak Agung Gde Arjana Anak Agung Gde Jaya Wardhita, Anak Agung Gde Jaya Anak Agung Gde Jaya Warditha Anak Agung Oka Anak Agung Sagung Kendran Apsari, Ni Luh Putu Nadia Aristawati, I Dewa Agung Ayu Irma Astari, Ni Putu Widya Astini, Ni Putu Sri Ayu Aulia Insani, Aulia Ayu Prawitasari Citra Pratama Bina Ichsantya Budiartawan, I Komang Alit Damara, Doni Darmawan, I Gusti Ayu Chintya Darmayanti, Mahda Dwi Dewa Ayu Dwita Karmi Dhinar Wahyu Prasetyo Dini Hilary Manullang DORTY PRIHASTINA SALBAHAGA Duwiri, Christine Valeri DWI SURYANTO Dzikri Nurma'rifah Takariyanti Elisabeth Karina Elsa Hidayati Elti Febilani Elyda . Erwanti Siti Rabiah, Erwanti Siti Farhan Abdul Hasan, Farhan Abdul Febrianty, Ni Made Dhea Fitri Irawan Rahmawandani Franky Samuel Milenyano Chandra Gde Jasmara Muda Ginting, Regina Bonifasia Br Gunawan, Stefanus Andre Gunawati, Luh Sri Guru, Yohana Cendyka Kartika Dewi Gusti Agung Ayu Putu Adriyati, Gusti Agung Ayu Hendrina Konda M Meha, Hendrina Konda M Humaira, Sarah Husnul Khatimah I Dewa Made Adhiwitana I GEDE ENDRA KUSUMA I Gusti Bagus Sathya Dharma, I Gusti Bagus Sathya I Gusti Ketut Suarjana I Gusti Putu Tovan Mahottama I KETUT ELI SUPARTIKA I Ketut Eli Supartika I Ketut Eli Supartika I Ketut Puja I Ketut Sumadi I Ketut Wirata I Made Damriyasa I Made Indrayadnya Swarayana I Made Kardena I Made Merdana I Made Putra Wiadnyana I Made Sukada I N. T. ARIANA I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Sulabda I Putu Suparman I W BUDIARSA SUYASA I Wayan Sudira I Wayan Wirata Ida Ayu Pasti Apsari Ida Bagus Kade Suardana Ida Bagus Komang Ardana Ida Bagus Made Oka Ida Bagus Oka Winaya Ida Bagus Windia Adnyana Iwan Harjono Utama Janardani, Ni Made Kunti Jayawardhita, Anak Agung Gde Kadek Karang Agustina Kadek Karina Dewi Wijayanthi Kartika, Erena Hajar Ketut Budiasa Ketut Eli Supartika Ketut Novi Kusmayani Ketut Tono Pasek Gelgel Kevin Dominika Kristi Agusti Putri, Kristi Agusti Kusuma, Putu Winatha Laila Gianita Veralyn Luh Made Sudimartini Lusiana Flora Ndagu Made Oka Adinata Made Rahayu Kusumadewi Marissa Divia Dayanti MAS DJOKO RUDYANTO Muhamad Furkam Fadilah Muhsi, Ach Moh Abd Nesia Masniari Helena Sibarani Ni Luh Eka Setiasih Ni Nyoman Werdi Susari Nofantri, Lidia Noviriolla Maria Nugraha, Putri Oktaviandari, Putu Risma Palagan Senopati Sewoyo Pangesti, Thiara A. Pramesti, Ni Komang Lady Prista Oktafebri Yulestari Pujaswarini, Ni Made Hani Purnama, Komang Andika Purnata, I Dewa Nyoman Alit Putra, I Putu Agus Antara Putri Yuliana Mangindaan Putu Agus Trisna Kusuma Antara Putu Suastika Raharjo, Yudha Yaksa Crada Yoga Arum Rahmat Grahadi RAHMI MUSTABA Sam suri Samsuri Samsuri Sandriya, Ardi Sari Sartini, Sari Setianingsih, Ni Luh Eka Setyawati, Luh Gede Sihotang, Tanti Fitri Sri Kayati Widyastuti Suranjaya I .Gd Tanuwijaya, Phebe Amadea Vaswani Samaria Napitupulu Wahyu Semadi Putra Waskitha, Melati Pusparini Widia Insani Wulandari, Meidi Andira Yanne Yanse Rumlaklak Yesi Veronica Sitepu Yustisia, Anggia Zumara Mufida Hidayati