Ratna Supradewi
Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KONSEP DIRI DAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN Kharisma Nail Mazaya; Ratna Supradewi
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2011): Jurnal Psikologi Proyeksi Vol 6 No 2 Oktober 2011
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.6.2.103-112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan antara konsep diri dengan kebermaknaan hidup pada remaja putri di Panti Asuhan Sunu Ngesti Tomo Jepara. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan positif antara konsep diri dengan kebermaknaan hidup pada remaja di Panti Asuhan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja  penghuni panti asuhan di bawah UPT Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja penghuni Panti Asuhan Ngesti Tomo Jepara, berusia antara 15 sampai 21 tahun. Metode pengambilan sampel menggunakan  purpossive sampling dengan jumlah sampel 51 orang. Kedua variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala kebermaknaan hidup dan konsep diri. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik korelasi product moment. Hasil analisis data diperoleh nilai korelasi rxy = 0,595 dengan p= 0,000 (p < 0,01). Hal ini menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan kebermaknaan hidup pada remaja di Panti Asuhan Sunu Ngesti Utomo Jepara. Artinya semakin tinggi konsep diri yang dimiliki remaja maka, semakin tinggi pula kebermaknaan hidupnya. Sebaliknya semakin rendah konsep diri yang dimilikinya, maka semakin rendah pula kebermaknaan hidupnya. Hasil dari uji korelasi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Kata kunci : konsep diri, kebermaknaan hidup, remaja, Panti Asuhan.  SELF CONCEPT AND LIFE MEANINGFULNESS AMONG ADOLESCENTS IN ORPHANAGE Abstract This study aimed to empirically determine the relationship between self-concept and meaningfulness of life among adolescent girls in the orphanage Sunu Ngesti Tomo Jepara. The hypothesis proposed that there is a positive relationship between self-concept and meaningfulness of life in adolescents at the Orphanage. The populations in this study were all young residents of the orphanage under the Social Service Unit of Central Java Province. The samples in this study were juvenile orphanage residents Ngesti Tomo Jepara, aged between 15 to 21 years. The sampling method using purposive technique whereas the amount of samples amount was 51. Both variables in this study were measured using a scale of meaningfulness of life and self-concept. Data analysis technique used is product moment correlation technique.The results of analysis of data obtained correlation values rxy = 0.595 with p = 0.000 (p <0.01). This suggests there was a very significant positive relationship between self-concept and meaningfulness of life in adolescents at the Orphanage Sunu Ngesti Utomo Jepara. This means that the higher the self-concept that the adolescent has, the higher the meaningfulness of life. Conversely the lower the self-concept has, then the lower the meaningfulness of life. The results of correlation test showed that the hypothesis is accepted. Keywords: Self concept, meaningfulness of life, teenager, orphanage
EFEKTIVITAS PELATIHAN KOIN JIWA DALAM MENURUNKAN STIGMA TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PADA MAHASISWA Elok Farida Husnawati; Ratna Supradewi
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 13, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.13.2.156-165

Abstract

Orang yang mengalami gangguan jiwa sangat rentan mendapatkan perlakuan buruk dari masyarakat (Corrigan, Roe, and Tsang 2011). Penelitian terdahulu menyatakan bahwa selain harus berjuang melawan gangguan yang dialami, Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) juga harus menghadapi stigma dari masyarakat. Stigma terhadap ODGJ merupakan suatu tanda atau label negatif yang diikuti oleh usaha untuk menjelekkan ODGJ (Byrne 2000). Stigma tidak hanya dilakukan oleh orang awam saja, bahkan orang dengan pendidikan yang cukup tentang gangguan jiwa juga masih memiliki stereotipe negatif terhadap ODGJ (Corrigan and Watson 2002). Hal tersebut didukung oleh hasil preliminary study, yang menyatakan bahwa Mahasiswa Fakultas Psikologi Unissula yang notabene-nya mempelajari ilmu kejiwaan pun masih memiliki stigma terhadap ODGJ.Stigma terhadap ODGJ menimbulkan berbagai dampak buruk, seperti penganiayaan, pemasungan, penghindaran, hingga peniadaan hak asasi manusia. Psikoedukasi dapat menjadi salah satu cara untuk menurunkan stigma terhadap ODGJ. Psikoedukasi dapat membantu masyarakat mengetahui informasi yang cukup tentang gangguan jiwa. Bentuk psikoedukasi yang diberikan pada penelitian ini adalah Pelatihan Koin Jiwa (psiKOedukasi pedulI gangguaN JIWA), dengan materi mengenai pengetahuan dan cara menangani ODGJ. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan desain pre-test - post-test control group design. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah AQ-27 yang dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia (r= 0,87). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol setelah pemberian Pelatihan Koin Jiwa (t = -5,130, p = 0 (one-tailed)). Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa Pelatihan Koin Jiwa dapat menurunkan stigma terhadap ODGJ pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Unissula.
HUBUNGAN SIKAP LAKI-LAKI TERHADAP KESETARAAN GENDER DENGAN KEKERASAN DALAM PACARAN Azmiani Azmiani; Ratna Supradewi
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 10, No 1 (2015): JURNAL PSIKOLOGI PROYEKSI VOL. 10 NO. 1 April 2015
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.10.1.49-60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap laki-laki terhadap kesetaraan gender dengan kekerasan dalam pacaran. Populasi dalam penelitia ini adalah mahasiswa laki-laki yan memiliki pacar yang diambil dari fakultas ilmu keperawatan, fakultas ilmu komunikasi, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Islam Sultan Agung Semarang dengan sampel sebanyak 70 mahasiswa laki-laki yang memiliki pacar. Menggunakan teknik incidental sampling dalam pengambilan sampel.Alat pengumpulan data menggunakan skala yang terdiri dari skala kekerasan dalam pacaran dan sakal sikap laki-laki terhadap kesetaraan gender. kedua skala tersebut menggunakan skala likert yang dimodifikasi menjadi 4 alternatif pilihan jawaban.Data penelitian diungkap dengan skala kekerasan dalam pacaran. Terdiri dari 42 item valid yang mempunyai reliabilitas 0.917 dan skala sikap laki-laki terhadap kesetaraan gender yang terdiri dari 31 item valid, memiliki reliabilitas 0.830. Analisis data dilakukan dengan korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan korelasi sebesar -0.762 (p=0.000; p<0.01), yang berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara sikap laki-laki terhadap kesetaraan gender dengan kekerasan dalam pacaran. Kata kunci : Kekerasan dalam pacaran, sikap laki-laki terhadap kesetaraan gender
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN HARGA DIRI PADA REMAJA AKHIR PENYANDANG CACAT TUNA DAKSA Yudi Prasetya Wicaksono Abdussamad; Ratna Supradewi
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 13, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.13.1.98-108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dan harga diri pada remaja akhir penyandang cacat tuna daksa yang berada di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr Soeharso Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja akhir penyandang cacat tuna daksa yang berjumlah 50 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik sampel jenuh. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 skala, yaitu skala citra tubuh dan skala harga diri. Skala citra tubuh terdiri dari 26 aitem pernyataan, koefisisen korelasi skor bergerak dari 0.333 – 0.795 dengan reliabilitas 0.934. Skala harga diri terdiri dari 35 aitem pernyataan, koefisien korelasi skor aitem total bergerak dari 0.339 – 0.744  dengan reliabilitas 0.935 Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara citra tubuh dengan harga diri pada remaja akhir penyandang cacat tuna daksa, yaitu diketahui  rxy = 0,712 dengan p =0,000 (p <0,01). Sumbangan efektif citra tubuh  terhadap harga diri sebesar 50.8% sedangkan 49.2% merupakan kontribusi dari faktor-faktor lain. Analisis data menggunakan analisis product moment.
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA GURU SLB DI LINGKUNGAN KERJANYA Zulfi Nursucianti; Ratna Supradewi
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2014): Jurnal Psikologi Proyeksi VOL. 9 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.9.2.75-90

Abstract

Dalam dunia pendidikan luar biasa, peserta didik yang dihadapi memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu baik kemampuan fisik, mental, emosi dalam usaha untuk berinteraksi dengan pihak luar atau lingkungan sekitar sehingga tugas seorang guru SLB menjadi semakin berat. Guru SLB dituntut untuk memiliki keahlian dan ketrampilan tertentu. Hal tersebut tidak mudah dan seringkali dapat menyebabkan stres kerja pada guru SLB.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik hubungan antara stres kerja dengan penyesuaian diri pada guru SLB di lingkungan kerjanya di kota Semarang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah product moment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SLB di kota Semarang, sedangkan sampel penelitian ini adalah guru SLBN Semarang yang berjumlah 56 orang. Data penelitian yang dikumpulkan menggunakan skala berupa skala penyesuaian diri dan skala stres kerja.Hasil uji hipotesis hubungan antara stres kerja dengan penyesuaian diri diperoleh r xy = - 0,771 dengan p = 0,000 ( < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara stres kerja dengan penyesuaian diri pada guru SLB di lingkungan kerjanya di kota Semarang. Stres kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 59,5 % terhadap penyesuaian diri pada guru SLB, sedangkan sisanya 40,5 % dipengaruhi oleh variabel lain.
PERAN KESEPIAN DAN PENGUNGKAPAN DIRI ONLINE TERHADAP KECANDUAN INTERNET PADA REMAJA AKHIR Mulia Dwi Ariani; Ratna Supradewi; Diany Ufieta Syafitri
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 14, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.14.1.12-21

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dan pengungkapan diri online dengan kecanduan internet pada remaja akhir. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah kecanduan internet, variabel bebas penelitian ini adalah kesepian dan pengungkapan diri online. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan analisis dilakukan pada 100 remaja akhir. Metode pengambilan data dilakukan menggunakan tiga skala diantaranya skala kecanduan internet, skala kesepian, dan skala pengungkapan diri online. Skala kecanduan internet merupakan adaptasi dari Young’s Internet Addiction Test (TIAT20) yang dikembangkan oleh Kimberly Young, skala terdiri antara 20 aitem. Skala kesepian merupakan adaptasi dari UCLA Loneliness Scale (Version 3) yang dikembangkan oleh Daniel W. Russel terdiri dari 20 aitem. Sedangkan skala pengungkapan diri dari online Revised Self-disclosure Scale yang dikembangkan Louis Leung yang kemudian diadaptasi oleh Ina Blau terdiri dari 9 aitem. Uji hipotesis pertama dalam penelitian ini menggunakan korelasi regresi ganda sedangkan untuk hipotesis kedua dan ketiga menggunakan analisis regresi parsial. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan dengan nilai korelasi R = 0,305 dengan Flinier = 4,963 dengan signifikansi 0,009 (dengan p<0,05). Analisis hipotesis kedua menunjukkan skor rx1y= 0,126 dengan p = 0,213 (dengan p> 0,05) yang menunjukkan bahawa tidak ada hubungan antara kesepian terhadap kecanduan internet. Analisis hipotesis` ketiga menunjukkan skor rx2y = 0,261 dengan p = 0,005 (dengan p=<0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara pengungkapan diri online dengan kecanduan internet.
HUBUNGAN ANTARA KOPING RELIGIUS DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Dwi Sulistyani; Ratna Supradewi; Diany Ufieta Syafitri
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 14, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.14.1.22-31

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara koping religius dengan penyesuaian diri pada mahasiswa tingkat awal di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Variabel tergantung pada penelitian ini ialah penyesuaian diri, sedangkan variabel bebas pada penelitian ini ialah koping religius. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan analisis dilakukan pada 200 mahasiswa tingkat awal. metode pengambilan sampel yang digunakan ialah accidental sampling. Metode pengambilan data yang dilakukan ialah menggunakan dua skala, yaitu skala penyesuaian diri dan skala koping religius. Skala penyesuaian diri terdiri dari 32 aitem pernyataan yang memiliki koefisien korelasi skor aitem bergerak dari -0,003 sampai 0,599 dengan reliabilitas sebesar 0,846. Skala koping religius merupakan adaptasi dari Initial Development of the Iranian Religious Coping Scale yang dikembangkan oleh Abdulaziz Aflakseir dan Peter G. Coleman terdiri dari 18 aitem pernyataan yang memiliki koefisien korelasi skor aitem bergerak dari -0,294 sampai 0,624 dengan reliabilitas sebesar 0,737. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Product Moment. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara penyesuaian diri dengan koping religius pada mahasiswa tingkat awal di Universitas Islam Sultan Agung Semarang, yaitu diketahui rxy=0,483 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05).
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA PASIEN WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA PASCA MASTEKTOMI DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Ratna Supradewi; Alfira Sukmawati
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 14, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.14.1.32-42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan penerimaan diri wanita pasien kanker payudara.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan subjek berjumlah 80 pasien kanker payudara. Teknik dalam pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala penerimaan diri dan dukungan sosial. Skala penerimaan diri berjumlah 25aitem berdaya beda tinggi dengan koefisien korelasi skor aitem total bergerak antara 0,364 – 0,739 dengan reliabilitas 0,928. Sedangkan skala dukungan sosial berjumlah 29 aitem berdaya beda tinggi dengan koefisien korelasi skor aitem total bergerak antara 0,341 – 0,693 dengan skor reliabilitas sebesar 0,914. Hasil analisis uji normalitas dari data penerimaan diri menunjukkan nilai KS-Z sebesar 1,176 dengan taraf signifikansi sebesar 0,126 (p>0,05) dan hasil analisis data dukungan sosial menunjukkan nilai KS-Z sebesar 0,998 dengan P=0,273 (p>0,05). Hasil uji linieritas antara variabel penerimaan diri dengan variabel dukungan sosial diperoleh skor Flinier sebesar 137,788 dengan taraf signifikasi p = 0.000 (p<0.05). Uji hipotesis menggunakan teknik analisis Product Moment dengan rxy = 0,799 dengan taraf signifikansi p = 0.000 (p<0,01) yang menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan penerimaan diri wanita pasien kanker payudara di rumah sakit Islam Sultan Agung Semarang. Variable dukungan sosial memberikan sumbangan efektif sebesar 63,9% terhadap penerimaan diri, sisanya 36,1% dipengaruhi oleh faktor yang lain.
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS Nadya Savitri; Ratna Supradewi
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 13, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.13.2.208-217

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan kebermaknaan hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Subjek dalam penelitian ini yaitu pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis, berjumlah 50 subjek. Teknik pengambilan sampell menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala kebermaknaan hidup dengan indeks diskriminasi aitem yang bergerak dari 0,258-0,671 dengan α = 0,842 dan skala konsep diri dengan indeks diskrimasinasi aitem yang bergerak antara 0,282-0,557 dengan α = 0,760. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dan menggunakan analisis data statistik product moment. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai Rxy = 0,573 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,01). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara konsep diri dengan kebermaknaan hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Adapun mengenai kontribusi konsep diri terhadap kebermaknaan hidup (r2) sebesar 0,328. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsep diri mempengaruhi kebermaknaan hidup sebesar 32,8% dan sisanya 67,2% berada di faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Desensitisasi Sistematis dengan Relaksasi Zikir untuk Mengurangi Gejala Kecemasan pada Kasus Gangguan Fobia Anisa Fitriani; Ratna Supradewi
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v3i2.1689

Abstract

Phobia is anxiety disorders in the form of excessive and irrational fear to certain objects or situations. Phobia symptoms can interfere with daily activities, such as muscle tension, trembling, cold sweat, dizziness, nausea, panic, and various other discomforts. This study aimed to look at the effect of systematic desensitization therapy combined with dhikr relaxation to reduce anxiety levels in people with phobias. The method used in this research was an experiment with pretest and posttest one group design. Data obtained by phobia anxiety scale Severity Measure for Specific Phobia-Adult, observation during therapy process, interviews, and measurement of Subjective Units of Discomfort Scale (SUDS). Subjects consisted of two people, soursop phobia and needle phobia. The results showed that systematic desensitization therapy with dhikr relaxation can reduce physical and psychological anxiety symptoms, so that the subject's phobia level is reduced, from severe phobia to moderate phobia and mild phobia. Keywords: systematic desensitization, dhikr, phobia, anxiety, relaxationDaftar PustakaAmerican Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition. England: American Psychiatric Publishing.Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Atrup, A., & Fatmawati, D. (2018). Hipnoterapi Teknik Regression Therapy Untuk Menangani Penderita Glossophobia Siswa Sekolah Menengah Pertama. Pinus, 3(2), 138 149.Azmarina, R. (2015). Desensitisasi Sistematik Dengan Zikir Tasbih Untuk Menurunkan Simtom Kecemasan Pada Gangguan Fobia Spesifik. Humanitas, 12(2), 90 104. https://doi.org/10.26555/humanitas.v12i2.3836Bukhori, B. (2008). Zikir Al-Asma al-Husna Solusi atas Problem Agresivitas Remaja. Semarang: Rasail Media.Craske, M., Wittchen, U., Bogels, S., Stein, M., Andrews, G., & Lebeu, R. (2013). Severity Measure for Specific Phobia-Adult. Retrieved from American Psychiatric Association website: https://www.psychiatry.org/psychiatrists/practice/dsm/educational-resources/assessment-measuresCreswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar.Firosad, A. M., Nirwana, H., & Syahniar, S. (2016). Teknik Desensitisasi Sistematik untuk Mengurangi Fobia Mahasiswa. Konselor, 5(2), 100 107. https://doi.org/10.24036/02016526546-0-00Hawari, D. (2010). Al-Qur an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Hendriyani, R., & Ahadiyah, A. (2012). Faktor-Faktor yang Menyebabkan Pediophobia (Studi Kasus pada Penderita Pediophobia). 4(2), 1 6.Herdiansyah, M., & Sumampouw, N. J. (2018). Systematic Desensitization for Treating Specific Phobia of Earthworms: An In Vivo Exposure Study. 135(Iciap 2017), 340 349. https://doi.org/10.2991/iciap-17.2018.33Karfe, B., & Atim, A. (2018). Effects of Systematic Desensitization and Study Skills Counselling Therapies on Test-Anxiety in Physics among Senior Secondary School Students in Jalingo, Taraba State. 18(5).Komalasari, G., Wahyuni, E., & Karsih. (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks.Martin, G., & Pear, J. J. (2015). Behavior Modification: What It Is And How To Do It. Canada: Psychology Press.Maslim, R. (2013). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkasan dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.Nanik, & Gunawinata, V. A. R. (2011). Terapi Perilaku Untuk Fobia Lift. Jurnal Psikologi, 5(2), 215 224.Nelson, J. R. (2011). Teori dan Praktik Konseling dan Terapi Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal Jilid 1. Jakarta: Erlangga.Palmer, S. (2010). Konseling dan Psikoterapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.PaloÈ™, R., & V ®È™cu, L. (2014). Anxiety, Automatic Negative Thoughts, and Unconditional Self-Acceptance in Rheumatoid Arthritis: A Preliminary Study. ISRN Rheumatology, 2014, 1 5. https://doi.org/10.1155/2014/317259Patimah, I., Suryani, & Nuraeni, A. (2015). Pengaruh Relaksasi Zikir terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 3(1). https://doi.org/10.24198/jkp.v3i1.95Saidah, K. (2016). Perkembangan Fisik dan Sosio-Emosi pada Siswa dengan Gejala Fobia Spesifik: Studi Kasus pada Siswa dengan Gejala Fobia Nasi. Ar-Risalah, 18(2), 66 72. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004Suryani. (2013). Salat and Dhikr to Dispel Voices: The Experience of Indonesian Muslim with Chronic Mental Illness. Malaysian Journal of Psychiatry. Retrieved from http://www.mjpsychiatry.org/index.php/mjp/article/view/225Willis, S. (2004). Konseling Individual: Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.