Zulkarnain -
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK-IPB University, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN IKAN TEMBANG (Sardinella gibbosa) SEBAGAI UMPAN PADA ATRAKTOR UMPAN VERTIKAL TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN APUNG Bangkit Reksa Adjiatma; Zulkarnain -; Sulaeman Martasuganda; Vita Rumanti Kurniawati; Dwi Putra Yuwandana
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 1 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.4.1.059-072

Abstract

Bagan apung merupakan salah satu jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan dioperasikan pada malam hari dengan bantuan lampu sebagai atraktor (light fishing). Penggunaan umpan vertikal berisi ikan rucah tembang akan mempermudah mengumpulkan ikan kembali karena adanya potensi ikan untuk meloloskan diri saat hauling. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan komposisi hasil tangkapan bagan apung dengan penggunaan umpan vertikal dengan bagan apung kontrol, mengetahui pengaruh penggunaan umpan vertikal terhadap jumlah total hasil tangkapan bagan apung, dan menentukan frekuensi hauling bagan apung. Penelitian ini menggunakan metode experimental fishing atau uji coba langsung di lapang melalui kegiatan operasi penangkapan ikan. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil tangkapan bagan apung yang dioperasikan sebanyak 20 kali ulangan memperoleh 19 jenis ikan hasil tangkapan dengan lima jenis ikan dominan yang tertangkap yaitu ikan tembang (Sardinella gibbosa), ikan lisong (Euthynnus affinis), ikan pepetek (Leiognathus equulus), ikan semar (Mene maculate), dan cumi-cumi (Loligo sp). Berdasarkan experimental fishing yang dilakukan bahwa penggunaan umpan secara vertikal berisi ikan tembang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan bagan apung dan frekuensi hauling bagan apung perlakuan berjumlah 82 kali, frekuensi tersebut lebih banyak dibandingkan dengan bagan apung kontrol yang hanya berjumlah 50 kali. Kata kunci: atraktor, bagan apung, hauling, umpan, vertikal
EXPERIMENTAL FISHING BUBU LIPAT MODIFIKASI KONSTRUKSI DUA PINTU UNTUK PENANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus spp) Wilda Dwi Utami; Zulkarnain -; Sulaeman Martasuganda; Vita Rumanti Kurniawati
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 1 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.4.1.083-095

Abstract

Bubu sebagai alat tangkap perangkap pasif yang bersifat menjebak bagi ikan dan hasil tangkapan lainnya. Konstruksi bubu yang digunakan nelayan masih bisa dikembangkan untuk meningkatkan nilai produktivitas hasil tangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji coba penangkapan dengan bubu lipat penelitian, menentukan komposisi, membandingkan dan menghitung produktivitas bubu lipat penelitian. Metode yang digunakan mulai dari mendesain, membuat konstruksi dan jumlah ulangan dalam uji coba alat sebanyak 20 trip. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, uji Wilcoxon, Uji T dan rumus produktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran bubu lipat modifikasi dua pintu lebih besar. Komposisi hasil tangkapan pada bubu lipat modifikasi dua pintu 54,89 kg dengan 11 jenis ikan lebih tinggi dibandingkan komposisi pada bubu lipat nelayan (kontrol) 47,44 kg dengan 9 jenis ikan. Hasil tangkapan rajungan tidak berbeda nyata baik dalam berat (kg) maupun jumlah ikan (ekor) (P<0,05), untuk hasil tangkapan bernilai ekonomis berbeda nyata baik dalam berat (kg) maupun jumlah (ekor) pada bubu lipat kontrol dan pada bubu lipat modifikasi dua pintu (P<0,05) sedangkan nilai produktivitas total pada bubu lipat kontrol lebih kecil dibandingkan bubu lipat modifikasi dua pintu. Kata kunci: bubu lipat, modifikasi, rajungan, produktivitas