Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TRADISI KATOBA PEMBENTUK KARAKTER ANAK DI MUNA Hesti Hesti; Ahmad
Jurnal Buah Hati Vol. 8 No. 1 (2021)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/buahhati.v8i1.1249

Abstract

The purpose of this research is to describe the process of the Katoba tradition as a character forming of children in the Muna ethnic community, and to find the meanings of the Katoba tradition as forming children's character in the Muna ethnic community. This research was conducted in Lawa Subdistrict, West Muna Regency. The determination of informants in this study was carried out by determining key informants who served as pioneers for researchers to obtain data. The type of data in this study is qualitative data. Data collection techniques used in this study were: Observation, In-depth Interviews, and Documents. The results showed that the process of the katoba tradition as forming children's character in the Muna ethnic community consisted of 3 stages, namely: 1. the pre-katoba stage, which started with determining the good day of our life, 2. The catoba procession stage which began with: a. opening, b. dofotoba, c. listen to katoba advice containing lansaringino expressions, expressions of naasi rights, and expressions of maintaining the balance of the relationship between nature and the environment. 3. Post katoba (recitation of the prayer congratulations). The meaning contained in the process of implementing Katoba is in the hope that children who are told can understand the boundaries of ethics, norms in social life and can apply them in everyday life. The stages of the process of implementing katoba as forming children's character have a meaning that is believed by the Muna ethnic community, where the meaning cannot be separated from the cultural and belief context. The meaning contained in the process of implementing katoba in the Muna ethnic community is in the hope that the child who is said to be able to understand the boundaries and ethics or norms in social life, and can apply it in everyday life. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses tradisi katoba sebagai pembentuk karakter anak pada masyarakat Etnis Muna, dan untuk menemukan makna-makna tradisi katoba sebagai pembentuk karakter anak pada masyarakat Etnis Muna. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Barat. Penentuan informan dalam penelitian ini di lakukan dengan menetapkan informan kunci yang berfungsi sebagai pembuka jalan bagi peneliti untuk memperoleh data. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Pengamatan , Wawancara Mendalam, dan Dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses tradisi katoba sebagai pembentuk karakter anak pada masyarakat Etnis Muna terdiri dari 3 tahapan yaitu: 1. tahap pra – katoba, yang dimulai dengan menentukan hari baik dan ali kita, 2. Tahap prosesi katoba yang dimulai dengan : a. pembukaan, b. dofotoba, c. mendengarkan petuah katoba yang berisi ungkapan lansaringino, ungkapan haku naasi, dan ungkapan menjaga keseimbangan hubungan alam dan lingkungan. 3. Pasca katoba (pembacaan doa selamat). Makna yang terdapat dalam proses pelaksanaan katoba adalah dengan harapan anak yang di toba dapat memahami batasan etika , norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tahapan proses pelaksanaan katoba sebagai pembentuk karakter anakmemiliki makna yang dipercayai oleh masyarakat etnis Muna, dimana pemaknaan tersebut tidak lepas dari konteks budaya dan kepercayaan. Makna yang terdapat pada proses pelaksanaan katoba pada masyarakat etnis Muna adalah dengan harapan anak yang di katoba dapat memahami batasan dan etika atau norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat,serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: Tradisi, Katoba, Pembentuk Karakter Anak
Kajian Ungkapan FALIA sebagai Pembentuk Kepribadian Anak di Muna Hesti; Ahmad
Jambura Early Childhood Education Journal Vol 4 No 1 (2022): Jambura Early Childhood Education Journal
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37411/jecej.v4i1.1202

Abstract

Falia telah lama dianut oleh masyarakat etnik Muna diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi sebagai pedoman dalam melestarikan lingkungan hidup. Ungkapan tradisi lisan seolah terlupakan oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk menemukan makna ungkapan Falia sebagai pembentuk kepribadian anak pada masyarakat Etnis Muna dan untuk mendeskripsikan nilai ungkapan Falia sebagai pembentuk kepribadian anak pada masyarakat Etnis Muna. Penentuan informan dalam penelitian ini di lakukan dengan menetapkan informan kunci yang berfungsi sebagai pembuka jalan bagi peneliti untuk memperoleh data. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Pengamatan , Wawancara Mendalam, dan Dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa makna ungkapan Falia sebagai pembentuk kepribadian anak pada masyarakat etnis Muna di golongkan menjadi 4 yaitu: 1. kata-kata tabu sesama orang tua, 2. kata –kata tabu (Falia) Kepada anak perempuan, 3. kata-kata tabu (Falia) kepada anak laki-laki, dan 4. kata tabu kepada anak secara umum. Nilai – nilai kearifan lokal yang terkandung dalam kata-kata tabu membawa makna positif bagi perkembangan kepribadian karakter anak bangsa.
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran PPKn melalui Penerapan Model Pembelajaran Role Playing di Kelas IV SD Negeri 2 Angata Anata Saputri; Kasmawati; Ahmad
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 1 No 2: Juni (2022)
Publisher : Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.891 KB)

Abstract

Tujuan penelitan ini adalah meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn melalui penerapan Model Pembelajaran Role Playing di Kelas IV SDN 2 Angata. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, mencakup: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik Kelas IV SD Negeri 2 Angata Kabupaten Konawe Selatan berjumlah 25 orang. Hasil penelitian ini adalah: (1) Rata-rata nilai peserta didik siklus I adalah 74,13 meningkat menjadi menjadi 82,86 pada siklus II. Persentase ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I adalah 64.00% (16 orang peserta didik), naik menjadi 88,00% (22 orang peserta didik) pada siklus II. (2) Persentase keberhasilan aktivitas mengajar guru siklus I pertemuan 1 sebesar 79,46% dan pertemuan 2 sebersar 81,25%. Persentase keberhasilan aktivitas mengajar guru pada siklus II pertemuan 1 adalah 91,07% dan pertemuan 2 adalah sebesar 98,21%. (3) Persentase aktivitas belajar peserta didik siklus I pertemuan pertama adalah 79.17% dan pertemuan kedua sebesar 81.25%, siklus II pertemuan pertama sebesar 91.67% dan pertemuan kedua sebesar 97.92%. Kesimpulan penelitian ini adalah: Hasil Belajar PPKn Peserta didik Kelas IV SD Negeri 2 Angata Kabupaten Konawe Selatan dapat ditingkatkan dengan menerapkan model Pembelajaran Role Playing.
Analisis Kemampuan Literasi Digital Mahasiswa Baru Program Studi PGSD di Universitas Sulawesi Tenggara Nur Annisa Yulia; Nikolaus Pasassung; Waode Ekadayanti; Ahmad
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 1: April (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i1.349

Abstract

Di era yang sangat maju dengan perkembangan teknologi digital seperti sekarang ini, literasi digital semakin memiliki peran yang sangat strategis dalam memperoleh dan menyebarkan informasi termasuk di kalangan mahasiswa. Karena itu, kemampuan di literasi digital juga menjadi suatu tuntutan yang tidak bisa lagi ditawar-tawar. Penelitian ini bertujuan menggabarkan kemampuan literasi digital mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Guru SD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara dengan menggunakan pendekatan fenomenologi, dan dilaksanakan pada bulan September 2023. Seluruh Responden berjumlah 100 orang, adalah mahasiswa angkatan Tahun 2023. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan digunakan angket yang berisi tujuh item yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi berupa handphone, smartphone, laptop, dan komputer.  Dengan perangkat-perangkat ini, mereka menggunakan aplikasi digital sebagai media komunikasi, seperti Google, WhatsApp, Facebook,Youtube, Instagram, Tiktok, dan Zoom. Hasil penelitian berkesimpulan bahwa kemampuan literasi digital mahasiswa baru PGSD di Universitas Sulawesi Tenggara tergolong pada kategori mahir.
Studi Literatur: Eksplorasi Pembelajaran IPA Berbasis Lingkungan untuk Mendorong Kesadaran Lingkungan Pada Anak Erwin Eka Saputra; Nurhaswinda; Ahmad; Isnaliati; Findi Veronika; Sri Wulandari T; Zahara
Indonesian Journal of Innovation Science and Knowledge Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1 No 1 2024
Publisher : Fakultas Pendidikan Ilmu Keguruan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/ijisk.v1i1.14

Abstract

Pembelajaran IPA berbasis lingkungan adalah pendekatan inovatif yang mengintegrasikan pengetahuan ilmiah dengan pemahaman dan apresiasi terhadap lingkungan sekitar. Pendekatan ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman siswa tentang konsep-konsep IPA melalui pengalaman langsung dalam konteks lingkungan nyata. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar tentang teori dan prinsip ilmiah, tetapi juga bagaimana mereka berlaku dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana mereka dapat digunakan untuk mengatasi tantangan lingkungan. Eksplorasi lingkungan sebagai media pembelajaran memungkinkan siswa untuk mengamati, menanyakan, dan mengeksplorasi fenomena alam secara langsung. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan, yang semuanya penting dalam belajar IPA. Selain itu, pendekatan ini juga membantu siswa memahami pentingnya pelestarian lingkungan dan peran mereka sebagai warga dunia dalam melindungi planet kita. Secara keseluruhan, pembelajaran IPA berbasis lingkungan menawarkan cara yang menarik dan relevan untuk mengajarkan IPA, dengan manfaat yang melampaui kelas dan membantu siswa menjadi pembelajar seumur hidup dan penjaga lingkungan yang bertanggung jawab.