Galuh Ramaningrum, Galuh
Department Of Pediatric, Faculty Of Medicine, Universitas Muhammadiyah Semarang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Tifoid pada Anak di RSUD Tugurejo Semarang Galuh Ramaningrum; Hema Dewi Anggraheny; Tiara Perdana Putri
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.13 KB)

Abstract

Latar Belakang : Insidensi kejadian demam tifoid di Jawa Tengah pada tahun 2009 menempati urutan ketiga setelah kejadian diare dan TBC.Kebanyakan kasus demam tifoid menyerang anak-anak, dengan rentang usia tertinggi antara 3-19 tahun. Faktor-faktor yang didugamempengaruhi terjadinya demam tifoid antara lain usia,jenis kelamin, status gizi, pendidikan, riwayat demam tifoid, urbanisasi, kepadatanpenduduk, dan sumber air minum dan standar hygiene industri pengolahan makanan yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid pada anak yang dirawat di RSUD Tugurejo Semarang.Metode : Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan variabel usia, status gizi, dan riwayat demamtifoid, dan kejadian demam tifoid pada anak di RSUD Tugurejo Semarang. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa rekam medikpasien pada tahun 2014, sebanyak 121. Analisis menggunakan uji Chi Square yang menguhubungkan antara variabel usia, status gizi, danriwayat demam tifoid, terhadap kejadian demam tifoid.Hasil : Mayoritas pasien yang mengalami demam tifoid berada di rentang usia 5-10 tahun (56,2%), status gizi baik (89,3%), diikuti riwayatdemam tifoid, sebelumnya (84,3%). Hasil analisi bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan variabel usia terhadap kejadiandemam tifoid (OR=4,667 ; P=0,001). Tidak terdapat hubungan signifikan variabel status gizi (OR= 0,796; P=0,072) dan riwayat demam tifoidsebelumnya (OR=2,073; P=0,346) terhadap kejadian demam tifoid.Simpulan : Usia anak 5-10 tahun rentan terhadap kejadian demam tifoid. Oleh karena itu perlu untuk memantau jenis makanan, perilakumakan, serta kebersihan untuk mencegah timbulnya demam tifoid.Kata kunci : demam tifoid, usia, status gizi, riwayat demam tifoid
Perbedaan Intelegensia Anak berdasarkan Status Gizi Galuh Ramaningrum; Ika Dyah Kurniati; Netra Mada Subiyanto
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.408 KB)

Abstract

Latar belakang: Status gizi anak yang baik akan menghasilkan derajat kesehatan dan tingkat kecerdasan yang baik pula. Gizi yang baik atau giziburuk yang dialami seorang anak merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan kesehatan dan kecerdasan mereka. Anak di SD NegeriKemijen 04 Semarang memiliki latar belakang status gizi yang serta memiliki intelektualitas anak yang berbeda-beda pula. Penelitian inibertujuan untuk mengetahuai hubungan antara status gizi dengan intelektualitas anak di SD Negeri Kemijen 04 Semarang. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan observational analitik dengan desain crossectional. Sampel penelitian ini adalah 58 siswa kelas 5 SDKemijen 04 Semarang dengan menggunakan alat ukur Tes IQ (CFIT dan WISC) dan pengukuran Z-Skor yang dikoreksi dengan NCHS. Datayang diperoleh di analisis menggunakan analisis korelasi pearson.Hasil: Status gizi dari 58 sampel, 3 anak kategori kurus (5,2%), 53 anak kategori normal (91,4%) dan 2 anak lainnya (3,4%), kategori gemuk.Tingkat intelegensi sebagian besar sampel 47 anak (81%) mempunyai tingkat intelegensi pada kategori rata-rata, sebanyak 5 anak (8,6%)memiliki tingkat intelegensi rata-rata tinggi, sedangkan sisanya memiliki tingkat intelegensi rata-rata rendah (10,4%). Nilai r sebesar 0,268,dengan nilai signifikansinya sebesar 0,042 (p< 0,05). Kesimpulan : Status gizi dapat mempengaruhi tingkat intelegensia anak.Kata kunci : status gizi, intelektualitas anak, tumbuh kembang anak.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Derajat Infeksi Dengue Pada Anak Andra Novitasari; Galuh Ramaningrum; Devi Yanuar P
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 4 (2015): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.16 KB)

Abstract

Latar Belakang : Infeksi virus dengue sering menyerang anak usia dibawah 15 tahun. Penyakit infeksi dengue timbul secara akut dan dalam waktu singkat keadaan pasien dapat memburuk dan sering berakibat fatal akibat terlambat tertangani. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyebab kematian dengan jumlah yang bermakna.Infeksi virus dengue tidak selalu berkembang menjadi DBD. Faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah sistem imun yang dipengaruhi juga oleh status gizi, umur dan jenis kelamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi derajat infeksi dengue pada anak.Metode : Penelitian observasional analitik secara retrospektif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan metode simple random sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan uji chi square dilanjutkan dengan uji regresi logistik.Hasil : Sampel penelitian adalah sebesar 77 sampel. Analisis bivariat menunjukkan hasil uji chi square pada status gizi (p = 0,013<0,05) dan jenis kelamin (p = 0,026<0,05). Pada analisis regresi logistic pada status gizi diperoleh OR = 9,474 (95% CI : 1,177-76,227).Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan jenis kelamin dengan derajat infeksi dengue. Status gizi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap derajat infeksi dengue. Status gizi buruk/kurang memiliki peluang 9,474 kali menderita DBD. Kata Kunci : status gizi, umur, jenis kelamin, derajat infeksi dengue
HUBUNGAN STATUS GIZI, UMUR, dan JENIS KELAMIN dengan DERAJAT INFEKSI DENGUE pada ANAK Devi Yanuar Permatasari; Galuh Ramaningrum; Andra Novitasari
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2, No 1 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Infeksi virus dengue bermanifestasi klinis dari yang paling ringan (mild undifferential febrile illness), demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD) sampai demam berdarah dengue disertai syok (sindroma syok dengue = SSD). Infeksi virus dengue tidak selalu berkembang menjadi DBD. Faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah sistem imun yang dipengaruhi juga oleh status gizi dan umur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi, umur, dan jenis kelamin dengan derajat infeksi dengue pada anak.Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan metode simple random sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis dengan menggunakan uji chi square kemudian uji regresi logistik untuk mencari variabel yang paling berpengaruh.Hasil : Sampel penelitian ini adalah 77 orang. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikanantara status gizi (p=0,013) dan jenis kelamin (p=0,026) dengan derajat infeksi dengue. Pada analisis multivariat didapatkan OR = 9,474 (95% CI : 1,177-76,227) yang menunjukkan responden dengan status gizi buruk/kurang memiliki peluang 9,474 kali lebih besar menderita DBD.Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan jenis kelamin dengan derajat infeksi dengue. Status gizi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap derajat infeksi dengue.Kata Kunci : status gizi, umur, jenis kelamin, derajat infeksi dengue