Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PROSES SEMISOLID FORMING Surojo, Eko; Suprihanto, Agus
ROTASI Volume 3, Nomor 2, April 2001
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1431.456 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.3.2.12-20

Abstract

This paper presents a semisolid forming process as a new process that can replace conventional casting andforming process. Semisolid forming process is metal procesing in semisolid state. There are several advantages of thisprocess. The important of these is non-turbulent filling of the die. Non-turbulent die fill in the process can eliminate airentrapment encountered in the conventional die casting. The semisolid forming process also offers the near net shapecapabilities of die casting and produces parts with less shrinkage porosity and macrosegregation. The limitation ofsemisolid forming process is this process requires globular (non-dendritic) structure alloys for raw material process.
Perbandingan Nilai Kekerasan Baja Karbon Rendah pada Proses Pack Carburizing dengan Media Arang Sekam Padi dan Arang Tempurung Kelapa Anwar Nurharyanto; Dimas Ardiansyah Halim; Eko Surojo
Jurnal Teknika Vol 15, No 1 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v15i1.6009

Abstract

RANCANGAN PENGABDIAN DALAM PEMBUATAN TEMPAT TIDUR TINGKAT TERINTEGRASI MEJA BELAJAR DI PONDOK PESANTREN Eko Surojo; Teguh Triyono; Nurul Muhayat; Moch Chamim; Bambang Margono; Triyono
Abdi Masya Vol 1 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v1i3.143

Abstract

Pondok Pesantren adalah salah satu jenis tempat pendidikan formal maupun non formal yang selain memberi materi pelajaran agama juga mengajarkan adab hidup sehari-hari sehingga siswa/santri harus menginap di asrama selama proses pendidikan. Untuk itu, selain sarana prasarana pendidikan, pondok pesantren juga harus menyediakan sarana prasarana kehidupan sehari-hari seperti kamar dan tempat tidur, dapur, sarana olah raga dan lain sebagainya. Karena keterbatasan lahan dan bangunan, satu ruang asrama biasanya dihuni oleh 30-40 santri dengan menggunakan tempat tidur bertingkat. Karena ruang kamar asrama yang kurang memadai, santri biasanya belajar, membaca, mengerjakan Tugas Sekolah di atas tempat tidur. Untuk memberi kenyamanan dalam belajar santri, maka meja belajar yang dirancang terintegrasi dengan tempat tidur untuk menghemat ruang sangat penting untuk dilakukan. Rancangan tempat tidur tingkat terintegrasi dengan meja belajar berbahan dasar baja siku yang bisa dibongkar pasang dengan mudah karena system sambungannya dengan mur-baut. Alas tidur bagian bawah bisa dipisah setengah, lalu dilipat ke arah tiang tempat tidur dan meja belajar bisa didapatkan dengan membuka lipatan berikutnya. Desain ini digunakan untuk program pengabdian yang melibatkan kerjasama bengkel las Sumber Rejeki desa Sawahan, Jaten dan Pondok Pesantren Wirausaha Masjid Fatimah Ar Royyan desa Jongkang, Buran, Karanganyar.