Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan antara guru
dengan siswa, yang bertujuan guru dapat menyampaikan materi pembelajaran dan
siswa dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan. Peranan model pembelajaran sangat dibutuhkan oleh semua guru
terutama guru pemula. Mereka biasanya masih kurang percaya diri dan kesulitan
dalam menyampaikan materi pembelajaran. Terlebih lagi karakteristik siswa didik
yang bermacam-macam, ada yang menyukai
aktifitas gerak, ada yang tidak.
Pada penelitian
ini penulis melakukan penelitian tentang perbandingan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan model pembelajaran langsung tipe demonstrasi pada hasil belajar passing atas pada
permainan bolavoli.
Penelitian ini
menggunakan metode experimen semu dan desain penelitian randomized control
group pre-test-post-test design. Populasi yang dijadikan subyek penelitian
adalah kelas XI siswa SMA GIKI 1 Surabaya yang berjumlah empat kelas.
Kemudian untuk menentukan samplenya
diambil acak dua kelas yaitu kelas XI IPS dan kelas XI IPA. Kelas IPS menjadi
sampel model pembelajaran kooperatif dan
kelas IPA menjadi sampel model pembelajaran langsung.
Setelah dilakukan penelitian dan dianalisa uji peningkatan hasil belajar,
terjadi peningkatan yang signifikan pada model pembelajaran kooperatif, yaitu
sebesar 40,7%, sedangkan pada model pembelajaran langsung terjadi peningkatan
yang tidak terlalu signifikan, yaitu sebesar 26,71%.
Dari uraian
tersebut bisa disimpulakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih bagus
dari pada model pembelajaran langsung tipe demonstrasi, khususnya pada siswa
kelas XI SMA GIKI 1 Surabaya.