ABSTRAK Insomnia merupakan masalah gangguan tidur pada lansia, dikarenakan ketidakmampuan untuk tidur walaupun ada keinginan tidur. Gangguan tidur pada lansia jika tidak ditangani akan berdampak pada penyakit-penyakit degeneratif yang sudah diderita mengalami perburukan dan menjadi tidak terkontrol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan insomnia pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bungkal. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah lansia yang berumur ≥60 tahun yang memiliki keluhan gangguan tidur sebanyak 43 lansia. Teknik sampel yang digunakan adalah Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dilakukan pada tanggal 22-28 Agustus 2019. Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh responden (53,5%) tidak mengalami stress, lebih dari separuh responden (65,1%) memiliki penyakit fisik, lebih dari separuh responden (60,5%) memiliki gaya hidup tidak baik, lebih dari separuh responden (74,4%) memiliki lingkungan tidur baik, dan lebih dari separuh responden (53,5%) mengalami insomnia ringan. Uji bivariat ada hubungan antara stress (p= 0,004), penyakit fisik (p= 0,025) dan gaya hidup (p=0,040) dengan insomnia, sedangkan lingkungan tidak ada hubungan (p=0,295) dengan insomnia pada lansia. Dapat disimpulkan bahwa stress, penyakit fisik dan gaya hidup dapat mempengaruhi insomnia pada lansia, sedangkan lingkungan ditemukan tidak ada hubungan dengan insomnia pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bungkal Kota Sungai Penuh. Diharapkan kepada pihak puskesmas untuk lebih memaksimalkan upaya meningkatkan status kesehatan lansia terutama yang berkaitan dengan gangguan pola tidur lansia.Kata kunci : Insomnia, Stress, Penyakit Fisik, Gaya Hidup, Lingkungan ABSTRACT Insomnia is a sleep disorder problem in the elderly, due to the inability to sleep despite the desire to sleep. Sleep disorders in the elderly if not treated will have an impact on degenerative diseases that have been suffered to worsen and become uncontrolled. The purpose of this study was to determine the factors associated with insomnia in the elderly in the working area of Sungai Bungkal Health Center. The type of research used is quantitative research with a cross sectional approach. The population in this study were the elderly aged 60 years who had complaints of sleep disturbances as many as 43 elderly. The sampling technique used is Total Sampling. Data collection using a questionnaire was conducted on August 22-28 2019. The results showed that more than half of the respondents (53.5%) did not experience stress, more than half of the respondents (65.1%) had a physical illness, more than half of the respondents ( 60.5%) have a bad lifestyle, more than half of the respondents (74.4%) have a good sleep environment, and more than half of the respondents (53.5%) have mild insomnia. The bivariate test showed a relationship between stress (p= 0.004), physical illness (p= 0.025) and lifestyle (p=0.040) with insomnia, while the environment had no relationship (p=0.295) with insomnia in the elderly. It can be concluded that stress, physical illness and lifestyle can affect insomnia in the elderly, while the environment is found to have no relationship with insomnia in the elderly in the working area of Sungai Bungkal Public Health Center, Sungai Penuh City. It is hoped that the puskesmas will further maximize efforts to improve the health status of the elderly, especially those related to sleep disturbances in the elderly.Keywords: Insomnia, Stress, Physical Disease, Lifestyle, Environment