Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Differences between several atherogenic parameters in patients with Controlled and Uncontrolled Type 2 Diabetes Mellitus Susanti, Ellis; Donosepoetro, Marsetio; Patellongi, Ilhamjaya; Arif, Mansyur
Medical Journal of Indonesia Vol 19, No 2 (2010): May
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.407 KB) | DOI: 10.13181/mji.v19i2.392

Abstract

Aim to assess the differences between Atherogenic Index of Plasma (AIP), ratio of oxidized-Low Density Lipoprotein (Ox-LDL)/High Density Lipoprotein (HDL) and ratio of Lipoprotein-associated Phospholipase A2 (Lp-PLA2)/HDL in predicting the risk of coronary heart disease (CHD) in patients with controlled and uncontrolled type 2 Diabetes Mellitus (T2DM).Methods The study was done observationally with cross sectional design. A total of 80 patients, consisted of 40 controlled and 40 uncontrolled T2DM. The serum triglyceride (TG), HDL-C, Ox-LDL, Lp-PLA2 were examined in their relationship with T2DM risk. AIP is a ratio calculated as log (TG/HDL-C).Results AIP and ratio of Ox-LDL/HDL were significantly higher in uncontrolled than controlled T2DM (0.72 + 0.13 vs 0.47 ± 0.22 , p < 0.001) and (1738.8 ± 625.5 vs 1418 ± 535.3, p = 0.02), but no significant difference was found in ratio of Lp-PLA2/HDL (5.09 ± 2.17 vs 5.95 ± 3.11, p = 0.16).Conclusion AIP and ratio of Ox-LDL/HDL value were significantly higher in uncontrolled than in controlled T2DM. These parameters may be beneficial in predicting the risk of atherosclerosis in diabetic patients. (Med J Indones 2010; 19:103-8)Keywords: AIP, atherosclerosis, Diabetes Mellitus, HDL, Lp-PLA2, Ox-LDL  
KORELASI GLUKOSA DAN KETON DARAH PADA PASIEN UNIT GAWAT DARURAT DAN RAWAT INAP PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSAU DR. ESNAWAN ANTARIKSA JAKARTA Ellis Susanti; Dara Masita; Imas Latifah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.59

Abstract

Secara epidemiologi diperkirakan pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi  DM  tertinggi terdapat di Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%) dan Sulawesi Utara (2,4%). Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang menyebabkan gangguan pada metabolisme, disebabkan kurangnya produksi insulin yang diperlukan dalam proses perubahan glukosa menjadi energi. Ketika tubuh tidak memiliki cukup glukosa, hati mengubah lemak menjadi keton. Berlebihnya keton yang ada di dalam darah disebut ketosis. Diabetes melitus tipe 2 paling banyak ditemukan di masyarakat. Terjadinya ketosis dan kemudian asidosis dapat menyebabkan kegawatan pada penyandang DM (ketoasidosis). Tujuan  dilakukannya penelitian ini  untuk mengetahui tingkat ketoasidosis pada pasien DM tipe 2 di unit gawat daraurat (UGD) dan rawat inap sehingga penanganannya dapat lebih tepat. Metode yang dilakukan yaitu  observasi potong lintang, subyek penelitian sebanyak 86 orang DM tipe 2 di UGD dan rawat inap berdasarkan rekam medik. Hasil  yang  diperoleh korelasi lemah (r= 0,352, p= 0,007) pada pasien UGD dan korelasi cukup (r= 0,570, p= 0,001) pada pasien rawat inap. Pada pasien UGD tidak mengalami ketoasi  dosis berat dibandingkan dengan pasien rawat inap, antara lain berhubungan dengan durasi patofisiologi. Kesimpulan dan Saran yaitu pasien rawat inap harus dilakukan penatalaksanaan ketoasidosis yang lebih tepat.   Kata Kunci: DM tipe 2, Glukosa, Keton, Ketoasidosis