p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Majalah Farmaseutik
Cecep Sugeng Kristanto
Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada/ RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Efektivitas Regimen Terapi Antipsikotik Pasien Schizophrenia di RSJ Dr. Ernaldi Bahar Palembang Saharuddin Saharuddin; Zullies Ikawati; Cecep Sugeng Kristanto
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i2.58508

Abstract

Penatalaksanaan schizophrenia menawarkan berbagai macam metode baik dengan terapi nonfarmakologi maupun  farmakologi. Terapi farmakologi dengan antipsikotik merupakan terapi pokok dalam  penatalaksanaan schizophrenia. Namun, efektivitas antara regimen antipsikotik masih menjadi perdebatan, sehingga penting untuk mengetahui efektivitas  suatu regimen terapi pengobatan schizophrenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas regimen terapi antipsikotik pada pasien schizophrenia di RSJ dr. Ernaldi Bahar Palembang. Rancangan   penelitian ini adalah Cohort Prospective pre – post test menggunakan alat bantu kuesioner penelitian The Positive and Negative  Syndrome Scale (PANSS). Data diambil di Poliklinik Rawat Jalan RSJ dr. Ernaldi Bahar Palembang periode bulan Maret – April 2020. Uji chi-square digunakan untuk mengetahui perbandingan efektivitas regiman terapi antipsikotik. Sebanyak 451 pasien yang terdiagnosa schizophrenia ditelusuri pengobatannya dan diperoleh 35 jenis pola peresepan antipsikotik pada semua pasien. Dipilih tiga (3) regimen antipsikotik yang terbanyak digunakan untuk dianalisis efektivitasnya yaitu monoterapi risperidone (n=59), kombinasi risperidone dengan klorpomazine (n=59) dan kombinasi risperidone dengan clozapine (n=59). Hasil penelitian ini menemukan tidak adanya perbedaan efektivitas yang bermakna berdasarkan penurunan skala PANSS antara regimen terapi antipsikotik pada pasien schizophrenia di RSJ dr. Ernaldi Bahar Palembang dengan nilai signifikan p>0,05 (p=0,173).
Perbandingan Regimen Terapi Antipsikotik Berbasis Risperidon Terhadap Sindrom Ekstrapiramidal, Fungsi Kognitif, dan Gangguan Metabolik Pada Pasien Schizophrenia Hendik Riawan; Cecep Sugeng Kristanto; Zullies Ikawati
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.60346

Abstract

Target kerja setiap regimen antipsikotik menimbulkan efek samping berbeda baik digunakan secara tunggal maupun kombinasi. Risperidon tunggal, kombinasi risperidon-klorpromazin dan risperidon-klozapin merupakan 3 besar regimen terapi antipsikotik terbanyak yang digunakan di Instalasi rawat jalan RS Ernaldi Bahar Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 3 regimen terapi antipsikotik berbasis risperidon terhadap kejadian sindrom ekstrapiramidal (EPS), fungsi kognitif, serta gangguan metabolik. Rancangan penelitian Cohort Prospective pre-post test menggunakan alat bantu kuesioner Extrapyramidal Symptom Rating Scale (ESRS) untuk mengetahui kejadian EPS, Mini Mental State Examination (MMSE) untuk mengetahui perubahan fungsi kognitif serta mengukur Body Mass Index (BMI), kolesterol total, tekanan darah, dan gula darah sewaktu (GDS) untuk mengetahui adanya gangguan metabolik. Pengambilan data dilakukan pada pasien rawat jalan periode Maret–April 2020. Diperoleh sebanyak 361 subyek penelitian, namun akibat pandemi covid-19 maka hanya 180 yang memenuhi kelengkapan data untuk dianalisa dan terdistribusi merata ke dalam 3 regimen terapi antipsikotik yang diteliti. Analisis demografi responden dilakukan secara deskriptif. Uji Kruskal Wallis digunakan untuk mengetahui perbandingan regimen terapi antipsikotik berbasis risperidon terhadap kejadian EPS, sedangkan untuk melihat perburukan fungsi kognitif dan gangguan metabolik digunakan Uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan munculnya kejadian parkinson (p=0,000) dan distonia (p=0,027). Penggunaan obat antikolinergik yang tidak adekuat merupakan faktor pengganggu yang ikut mempengaruhi secara signifikan terhadap kejadian parkinson (p=0,048). Serta tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perburukan fungsi kognitif (p=0,465), BMI (p=0,610), kolesterol total (p=0,167), tekanan darah (p=0,327) dan GDS (p=0,218) antar 3 regimen terapi antipsikotik berbasis risperidon.