p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Majalah Farmaseutik
Titik Nuryastuti
Departemen Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Empiris Dan Definitif Pada Terapi Pneumonia Dan Profil Antibiogram di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Annisa Aulia Savitri; Titik Nuryastuti; Ika Puspitasari
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.60556

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan bawah yang menjadi penyebab kematian terbesar di negara berkembang terutama di Indonesia dengan persentase kematian sebesar 4,5% (2013). Yogyakarta sedikit lebih tinggi dari nilai nasional yaitu 4,6%. Pneumonia merupakan penyakit infeksi terbesar di RS Akademik UGM. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dan pengambilan data secara retrospektif. Pengambilan data rekam medis pasien tahun 2018-2019 ditujukan untuk menyusun profil antibiogram dan untuk mengetahui hubungan rasionalitas pemilihan antibiotik empiris maupun definitif dengan kesembuhan pasien yang terdiagnosa pneumonia dengan metode Gyssens. Analisis data statistik menggunakan software SPSS versi 23rd  dengan analisis bivariate dan uji chi square test. Pada penelitian didapatkan 98 pasien masuk dalam kriteria inklusi. Dari 98 pasien pneumonia diketahui 83 pasien diberikan terapi antibiotik empiris dan 15 pasien diberikan kombinasi antibiotik empiris dan definitif. Hasil evaluasi kesesuaian penggunaan antibiotik empiris dan definitif berdasarkan Guideline IDSA/ATS dan PPAB RS Akademik UGM pada pasien pneumonia rawat inap di RS Akademik UGM menunjukkan 38,5% pasien yang mendapatkan antibiotik empiris dan definitif yang sesuai dan tidak mempengaruhi clinical outcome. Gambaran bakteri yang ditemukan di RS Akademik UGM adalah bakteri gram negatif (77,7%) dan bakteri gram positif (22,2%).
Evaluation the Rationality of Clinical Outcomes of Antibiotic Use and Patterns of Bacterial Resistance to Antibiotics in Children with Pneumonia Cindy Elvionita; Ika Puspita Sari; Titik Nuryastuti
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i1.76103

Abstract

Pneumonia is a respiratory infection that attacks the lungs in the lung parenchyma tissue or alveoli. Pneumonia is one of the leading causes of death in children worldwide. Rational use of antibiotics can reduce the risk of antibiotic resistance. This study used observational analytics with a retrospective cohort design. The research subjects were pediatric patients with a diagnosis of pneumonia who were hospitalized at Dr. Sardjito Yogyakarta period 1 January – 31 December 2020. The rationality of the use of antibiotics was evaluated using the Gyssens method. The clinical outcome observed was the patient's condition improving or not improving after 3 to 5 days of antibiotic administration. Chi-Square test to see the relationship of antibiotic rationality to clinical outcomes and multiple logistic regression analysis to analyze the relationship of confounding variables to clinical outcomes. From 141 patients, 211 antibiotic regimens were obtained, with details of 186 empiric antibiotics and 25 definitive antibiotics. The rational use of antibiotics in empirical and definitive antibiotics was 140 regimens (75.27%) and 22 regimens (88%). Total irrational antibiotics (category I-VI) from empirical and definitive antibiotics were 24.73% and 12%, respectively. There is a significant relationship between the rationality of antibiotics with clinical outcomes both empirical and definitive antibiotics (p<0.05). Meanwhile, for confounding variables, there was no significant relationship to the clinical outcome (p>0.05). The most common bacteria were Klebsiella pneumoniae and Acinetobacter baumanii. Klebsiella pneumoniae was the most resistant to ampicillin, ampicillin sulbactam and ceftriaxone antibiotics and Acinetobacter baumanii was the most resistant ampicillin.