Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH PERTANIAN DALAM MEMPERKUAT SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI KABUPATEN KARANGANYAR Mohamad Ihsan; Tri Rahayu; Shalahuddin Mukti Prabowo; Umi Nur Solikah
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2021): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.843 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v4i4.3112

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan daerah binaan, berkembangnya kemitraan antara Fakultas Pertanian UNIBA dengan masyarakat di Desa Gebyok, Kecamatan Mojogedang, menumbuhkan semangat masyarakat untuk memanfaatkan limbah-limbah petanian agar memiliki nilai tambah. Metode kegiatan pengabdian meliputi penyuluhan dan pelatihan praktek. Kegiatan pengabdian ini melakukan praktek pembuatan perangkat untuk pembuatan pupuk organik cair. Salah satu bentuk evaluasi atas keberhasilan program ini adalah praktek dan pembagian kuisioner. Kuisioner tersebut berisi pertanyaan singkat mengenai materi-materi yang telah diberikan selama proses pengabdian masyarakat. Praktek memberikan gambaran kepada para anggota kelompok tani dalam memahami penjelasan yang dilakukan oleh para penyuluh. Kuisioner ini merupakan alat ukur sejauh mana program pengabdian ini dapat memberikan perubahan tentang cara pandang masyarakat terhadap pupuk cair organik yang dihasilkannya.
THE EFFECTIVENESS OF EM4 USE ON GROWTH OF CAYENNE PEPPER (Capsicum frutescens L.) Shalahuddin Mukti Prabowo; Sangrani Annisa Dewi; Dwi Susilarto
Agric Vol. 30 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/agric.2018.v30.i1.p15-24

Abstract

Cayenne pepper is one type of vegetables that have high economic value. Cayenne pepper as one of the many vegetable commodities cultivated by farmers in Indonesia because it has a high selling price. This study aims to analyze the effect of microbes by using EM4 on chili plants and assess the dose and time of EM4 application that is effective against the growth of cayenne pepper plant. The research method used was experiment, that is factorial experiment by using Randomized Complete Random Design (RAL) design with two treatment factors, EM4 dose (D) : D1= 5 ml/L, D2 = 10 5 ml/L, D3 = 20 ml/L and EM4 (T) time: T1= 5 HT, T2 = 10 HST, T3= 15 HST and. In total there are 10 treatment combinations with one control treatment (D0T0), with each treatment 3 plants and 3 replications, so there are 90 plants. The results showed that EM4 dosage with 15 days application time was the best combination of treatment for plant height, plant biomass and root length.
IDENTIFIKASI SEED BANK GULMA LOKAL DAN PENGARUH FREKUENSI PENYIANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) Shalahuddin Mukti Prabowo; Sangrani Annisa Dewi; Dwi Hatmini
Agric Vol. 32 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/agric.2020.v32.i2.p121-128

Abstract

Gulma merupakan organisme pengganggu tanaman yang keberadaannya sangat merugikan bagi produksi tanaman budidaya. Gulma dan tanaman utama bersaing untuk mendapatkan unsur hara, cahaya matahari, dan air sehingga ketersediaannya terbatas bagi tanaman utama. Kelimpahan gulma pada suatu lahan budidaya tidak lepas dari adanya seed bank gulma di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seed bank gulma yang ada di lahan budidaya cabai rawit di dusun Tandon, kecamatan Selogiri, kabupaten Wonogiri serta mengetahui frekuensi penyiangan yang tepat untuk mendapatkan produktivitas cabai rawit yang tertinggi. Identifikasi seed bank gulma lokal yaitu dengan dilakukan pengambilan sampel tanah pada empat kedalaman yang berbeda, a) kedalaman 0-5 cm; b) kedalaman 5-10 cm; c) kedalaman 10-15 cm; dan d) kedalaman 15-20 cm. Variabel yang diamati meliputi frekuensi gulma, kerapatan gulma, dan summed dominance ratio (SDR). Frekuensi penyiangan gulma tanaman cabai rawit, menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan satu faktor perlakuan yaitu frekuensi penyiangan (tanpa penyiangan; 1 kali penyiangan pada 2 minggu setelah tanam (MST); 2 kali penyiangan pada 2 MST dan 4 MST; 3 kali penyiangan pada 2 MST, 4 MST, dan 6 MST; 4 kali penyiangan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST, dan 8 MST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan seed bank gulma terbanyak terdapat pada kedalaman tanah 0-5 cm dan 5-10 cm. Sedangkan pada frekuensi penyiangan menunjukkan frekuensi 3 kali penyiangan memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit.
THE EFFECTIVENESS OF EM4 USE ON GROWTH OF CAYENNE PEPPER (Capsicum frutescens L.) Shalahuddin Mukti Prabowo; Sangrani Annisa Dewi; Dwi Susilarto
Agric Vol. 30 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/agric.2018.v30.i1.p15-24

Abstract

Cayenne pepper is one type of vegetables that have high economic value. Cayenne pepper as one of the many vegetable commodities cultivated by farmers in Indonesia because it has a high selling price. This study aims to analyze the effect of microbes by using EM4 on chili plants and assess the dose and time of EM4 application that is effective against the growth of cayenne pepper plant. The research method used was experiment, that is factorial experiment by using Randomized Complete Random Design (RAL) design with two treatment factors, EM4 dose (D) : D1= 5 ml/L, D2 = 10 5 ml/L, D3 = 20 ml/L and EM4 (T) time: T1= 5 HT, T2 = 10 HST, T3= 15 HST and. In total there are 10 treatment combinations with one control treatment (D0T0), with each treatment 3 plants and 3 replications, so there are 90 plants. The results showed that EM4 dosage with 15 days application time was the best combination of treatment for plant height, plant biomass and root length.
IDENTIFIKASI SEED BANK GULMA LOKAL DAN PENGARUH FREKUENSI PENYIANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) Shalahuddin Mukti Prabowo; Sangrani Annisa Dewi; Dwi Hatmini
Agric Vol. 32 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/agric.2020.v32.i2.p121-128

Abstract

Gulma merupakan organisme pengganggu tanaman yang keberadaannya sangat merugikan bagi produksi tanaman budidaya. Gulma dan tanaman utama bersaing untuk mendapatkan unsur hara, cahaya matahari, dan air sehingga ketersediaannya terbatas bagi tanaman utama. Kelimpahan gulma pada suatu lahan budidaya tidak lepas dari adanya seed bank gulma di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seed bank gulma yang ada di lahan budidaya cabai rawit di dusun Tandon, kecamatan Selogiri, kabupaten Wonogiri serta mengetahui frekuensi penyiangan yang tepat untuk mendapatkan produktivitas cabai rawit yang tertinggi. Identifikasi seed bank gulma lokal yaitu dengan dilakukan pengambilan sampel tanah pada empat kedalaman yang berbeda, a) kedalaman 0-5 cm; b) kedalaman 5-10 cm; c) kedalaman 10-15 cm; dan d) kedalaman 15-20 cm. Variabel yang diamati meliputi frekuensi gulma, kerapatan gulma, dan summed dominance ratio (SDR). Frekuensi penyiangan gulma tanaman cabai rawit, menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan satu faktor perlakuan yaitu frekuensi penyiangan (tanpa penyiangan; 1 kali penyiangan pada 2 minggu setelah tanam (MST); 2 kali penyiangan pada 2 MST dan 4 MST; 3 kali penyiangan pada 2 MST, 4 MST, dan 6 MST; 4 kali penyiangan pada 2 MST, 4 MST, 6 MST, dan 8 MST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan seed bank gulma terbanyak terdapat pada kedalaman tanah 0-5 cm dan 5-10 cm. Sedangkan pada frekuensi penyiangan menunjukkan frekuensi 3 kali penyiangan memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit.